Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

SD Komodo Inerie dan Semangat Membangun Generasi di Batas Kota Kupang

 

Para peserta didik SD Komodo Inerie Kota Kupang.


Kota Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Pada Jumat, 26 Januari 2024, Tim Cakrawala NTT mengunjungi salah satu lembaga pendidikan jenjang dasar yang terletak di Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang. Lembaga tersebut adalah Sekolah Dasar (SD) Komodo Inerie, sebuah sekolah swasta yang terletak di batas Kota Kupang. Letaknya yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan tidak menyurutkan niat Tim Cakrawala NTT untuk merasakan nuansa pendidikan di sana.

 

Tepat pukul 09.00 Wita, saya tiba di SD Komodo Inerie. Langit masih terlihat mendung, pertanda musim hujan belum meninggalkan kota karang ini. Saat memasuki gerbang, saya disambut oleh seorang guru. Sesekali ia mengatur para peserta didik yang tengah berkumpul di halaman sekolah.  

 

“Selamat pagi, Pak. Ada yang bisa dibantu?” tanyanya sembari bersalaman.

 

“Mohon izin, Pak. Saya dari Cakrawala NTT, terkhususnya Media Pendidikan Cakrawala NTT. Saya ingin bertemu kepala sekolah, kebetulan sudah sepakat untuk bertemu pagi ini,” jawab saya sekaligus membalas salaman tangannya.

 

“Oh iya, silahkan duduk dulu! Kepala sekolah sedang ada rapat di sekolah lain,” katanya.

 

Saya kemudian duduk di kursi yang telah disediakan. Mata saya terus memandangi sekitaran sekolah. Pandangan saya tertuju pada bangunan semipermanen di mana di dalamnya sedang berlangsung kegiatan belajar dan mengajar. Bangunan berwarna biru tersebut terlihat sederhana, tetapi tertata dengan baik. Di depannya, terdapat beberapa pohon rindang yang menjadi tempat bermain anak-anak lainnya.


Salah satu ruang kelas di SD Komodo Inerie.

Saat tengah memandang lingkungan sekolah tersebut, sebuah pesan singkat terlampir di layar ponsel saya. Pak, saya masih rapat. Saya pun membalas pesan tersebut dengan meminta waktu pertemuan diundur ke pukul 13.00 Wita. Baik, Pak. Boleh, balas Kepala SD Komodo Inerie.

 

***

 

Tepat pukul 13.00 Wita, saya kembali ke SD Komodo Inerie. Setibanya di sana, saya langsung disambut oleh hujan deras yang mengguyur tiada henti. Lingkungan sekolah tampak sepi, sebab kegiatan belajar dan mengajar sudah berhenti pada waktunya. Namun, di sudut sekolah, terlihat beberapa guru sedang sibuk mengatur sebuah ruang kelas. Saya pun melangkahkan kaki menuju ruangan tersebut.


“Selamat siang. Saya dari Media Pendididikan Cakrawala NTT. Bisa bertemu dengan Kepala SD Komodo Inerie?” sapa saya kepada para guru yang sedang berada di ruang kelas tersebut.


“Siang, Pak. Saya Kepala SD Komodo Inerie. Mari silahkan masuk!” ucap seorang wanita paruh baya.


Kepala SD Komodo Inerie, Justina B. Longa.

Saya pun beranjak masuk dan bersalaman dengan wanita tersebut. Dia adalah Justina B. Longa, Kepala SD Komodo Inerie yang telah mengabdikan diri bagi lembaga pendidikan tersebut sejak tahun 2015. Di dalam ruang kelas tersebut, kami saling berbagi informasi terkait rekam jejak sekolah serta upaya peningkatan mutu pendidikan yang tengah dijalankan.


Justina mengisahkan, pembangunan SD Komodo Inerie tidak terlepas dari keberadaan PAUD Komodo Inerie yang ia rintis sejak tahun 2015. Ia melihat bahwa lulusan PAUD Komodo Inerie kerap mengalami kesulitan untuk mendapatkan lembaga pendidikan jenjang dasar.


Berangkat dari kondisi tersebut dan saran dari para orang tua peserta didik, sambung Justina, maka, bersama suaminya, ia mendirikan SD Komodo Inerie pada tahun 2019.


“SD Komodo Inerie didirikan pada bulan Juli tahun 2019. Atas saran serta permintaan orang tua dan beberapa kondisi, maka saya bersama suami mendirikan sekolah ini. Saat itu, SD Komodo Inerie masih satu atap dengan PAUD Komodo Inerie,” ungkapnya. 



Ia menambahkan, guna menunjang izin operasional sekolah, maka pada tahun 2020, ia bersama suami membeli sebidang tanah untuk membangun ruang-ruang kelas, meskipun masih semipermanen. Pembangunan ruang kelas tersebut, jelas Justina, juga bertujuan untuk mendukung proses penerimaan peserta didik baru dan menampung para peserta didik yang berpindah dari sekolah-sekolah lain.


“Saat kelas pertama, jumlah peserta didik ada 23 orang. Kemudian, mulai dibuka pendaftaran peserta didik baru dan banyak juga peserta didik pindahan yang ingin melanjutkan pendidikan di sekolah ini. Makanya, kami mulai membangun ruang-ruang kelas di tanah yang sudah dibeli ini. Puji Tuhan, atas dukungan semua pihak, sekarang jumlah peserta didik sudah mencapai 226 orang,” jelasnya.


Justina menuturkan, lembaga pendidikan yang dipimpinnya tersebut masih berada dalam proses pengembangan, sehingga terdapat beberapa kendala yang sering ditemui, baik dari sisi peserta didik, guru, maupun infrastruktur. Namun, semua itu, ungkapnya, dapat diatasi dengan baik demi kemajuan proses pendidikan ke arah yang lebih baik.



Terkait rencana peningkatan mutu pendidikan pada tahun 2024, Justina akan berfokus pada penguatan kapasitas guru serta peningkatan aspek literasi dan numerasi peserta didik.


“Para guru akan dilibatkan dalam workshop Kurikulum Merdeka dan bagaimana mempraktikkan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Sedangkan, para peserta didik akan didorong untuk mampu meningkatkan kemampuan berbahasa dan mengoperasikan komputer. Selain itu, akan ada juga workshop terkait literasi dan numerasi,” terangnya.


Justina juga menyampaikan terima kasih kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang dan pihak-pihak lain yang sudah mendukung perkembangan SD Komodo Inerie. Ia berharap, ke depannya, SD Komodo Inerie bisa mendapatkan perhatian lebih, terutama dari pembangunan infrastruktur.



“Tentunya, kami membutuhkan perpustakaan dan laboratorium komputer. Anak-anak harus dibiasakan untuk bisa mengoperasikan komputer, apalagi sekarang perkembangan zaman sudah maju, sehingga anak-anak perlu dibekali dengan pengetahuan dan pengalaman teknologi informasi dan komunikasi,” ujarnya.

 

***

 

Di penghujung diskusi, saya bertanya kepada Ibu Justina tentang harapan yang diembannya sebagai pimpinan lembaga. Sebagai sekolah yang tengah berada pada masa pengembangan, SD Komodo Inerie tentu membutuhkan banyak terobosan dan dukungan.


“Ibu, kalau boleh saya tahu, apa harapan yang sedang Ibu emban terhadap perkembangan sekolah ini ke depannya?” tanya saya kepadanya.


“Saya memiliki harapan untuk memajukan sekolah ini menjadi lembaga pendidikan yang lebih baik. Saya bertekad untuk mewujudkan proses pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak ini yang merupakan generasi penerus,” ungkap Justina. 



Harapan yang diemban oleh Justina tersebut tentu bermanfaat bagi anak-anak didiknya. Terobosan dan perhatian yang ia berikan telah menjadi bukti bagaimana tekad dan ketulusannya untuk membangun generasi muda melalui dunia pendidikan. Meskipun berangkat dari segala kekurangan, SD Komodo Inerie kini telah berjalan dengan langkah yang mandiri demi mewujudkan pendidikan yang berarti bagi anak-anak di batas Kota Kupang.


Setelah sejam lamanya berdiskusi, saya pun pamit dan meninggalkan sekolah tersebut. Harapan dan tekad yang kuat menjadi cahaya terang yang terpancar dari gerbang SD Komodo Inerie. Siang itu, langit kembali cerah meskipun rintik-rintik hujan masih sedikit membasahi tanah karang ini. Saya kembali memaju kendaraan menuju tujuan berikutnya. (MDj/red)


Post a Comment

1 Comments