Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

BELAJAR SEJARAH DENGAN CROSSWORD PUZZLE


 

Oleh: Yoseph Benyamin Gai, S.Pd

(Guru Mata Pelajaran Sejarah SMAN 2 Macang Pacar)



“Jasmerah” adalah kata yang mungkin tak asing lagi bagi para sejarawan dan guru sejarah. Jasmerah merupakan semboyan yang pernah diucapkan Bung Karno dalam pidato terakhirnya pada Hari Ulang Tahun Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1966. Jasmerah adalah singkatan dari kalimat “Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah”.

 

Untuk mewujudkan amanat dari Bung Karno, kurikulum pembelajaran dalam sistem pendidikan di Indonesia mewajibkan pelajaran Sejarah Indonesia pada semua program studi, baik sekolah menengah atas maupun kejuruan. Sebagai seorang guru sejarah, penulis mengamati dan menemukan banyak sekali peserta didik saat ini yang cenderung mengabaikan pelajaran Sejarah di sekolah karena dianggap membosankan. 


Hal ini akan berdampak pada minimnya pengetahuan peserta didik tentang sejarah Indonesia, kurangnya sikap patriot dalam kehidupan sehari-hari dan yang paling membahayakan adalah degradasi moral generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, masalah ini menjadi sebuah tantangan besar bagi guru-guru sejarah agar dapat menemukan alternatif yang membuat peserta didik memiliki minat terhadap pelajaran sejarah di sekolah.

 

Kartodirdjo (1992) menyatakan bahwa sejarah dapat didefenisikan sebagai bentuk penggambaran pengalaman kolektif di masa lampau. Pengalaman kolektif inilah yang merupakan landasan untuk menentukan identitasnya. Oleh karena itu, sejarah tidak dapat terlepas dari kehidupan masa kini dan masa yang akan datang.

 

Mempelajari sejarah tidak semata-mata belajar tentang masa lalu, tetapi juga bagaimana seseorang diajarkan untuk mempersiapkan diri di masa kini agar dapat menjawab tantangan di masa yang akan datang. Seorang filsuf terkenal, Tullius Cicero pernah berkata “Historia Magistra Vitae Est” atau “Sejarah adalah Guru Kehidupan”. Kalimat ini mengajarkan bahwa pengalaman di masa lalu adalah pelajaran berharga bagi seseorang untuk memperbaiki hidup di masa kini dan merancang hidup yang lebih baik di  masa yang akan datang.

 

Salah satu faktor utama yang membuat peserta didik merasa pelajaran sejarah di kelas membosankan adalah penerapan metode pembelajaran yang monoton seperti ceramah dari awal hingga akhir pembelajaran. Hal ini disebabkan karena kurang kreatifnya seorang guru dalam menyusun rancangan dan melaksanakan proses pembelajaran. Guru kurang memperhatikan salah satu unsur paling utama dalam menyusun dan melaksanakan proses pembelajaran, yaitu pemilihan metode dan model pembelajaran yang dapat membuat peserta didik lebih aktif.

 

Penulis telah mencoba menerapkan model pembelajaran crossword puzzle atau teka-teki silang  pada peserta didik Kelas XI program IPS SMA Negeri 2 Macang Pacar.  Model pembelajaran ini sangat menarik karena peserta didik dapat belajar sambil bermain mengisi teka-teki silang. Model pembelajaran crossword puzzle dapat membuat peserta didik lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik dapat belajar dengan santai dan mengasah otak peserta didik untuk berpikir secara sistematis, kritis, dan logis. Pembelajaran yang menyenangkan adalah pembelajaran yang dapat membuat peserta didik lebih nyaman dalam proses pembelajaran sehingga materi yang diajarkan dapat diserap dengan baik.

 

Jansen (2011) menyatakan ada tujuh tahapan teori belajar berbasis otak, antara lain; tahapan pra pemaparan, tahap persiapan, tahap inisiasi dan akuisisi, tahap elaborasi, tahap inkubasi dan memasukan memori, tahap verifikasi dan pengecekan keyakinan dan tahap selebrasi dan integrasi. Tahapan-tahapan ini sejalan dengan model pembelajaran crossword puzzle.

 

Rinaldi Munir (2005) menyatakan bahwa crossword puzzle merupakan suatu permainan dengan template yang berbentuk segi empat yang terdiri dari kotak-kotak yang berwarna hitam putih serta dilengkapi 2 lajur, yaitu mendatar (kumpulan kotak yang berbentuk satu baris dan beberapa kolom) dan menurun (kumpulan kotak yang berbentuk satu kolom dan beberapa baris) yang saling berkesinambungan. Di dalam baris dan kolom tersebut terdapat kotak-kotak kosong berwarna hitam dan putih. Bagian yang perlu diisi oleh peserta didik dalam permainan ini adalah kota-kotak putih.

 

Di samping template teka-teki silang disajikan pertanyaan-pertanyaan tentang materi sejarah. Pertanyaan dibagi kedalam dua bagian, yaitu pertanyaan untuk jawaban pada kotak-kotak mendatar dan pertanyaan untuk jawaban pada kotak-kotak menurun. Jawaban peserta didik pada kotak putih diawali pada kotak yang diberi penomoran sesuai dengan pertanyaan. Jadi crossword puzzle dapat dikatakan sebagai model pembelajaran yang memiliki dua unsur, yaitu permainan dan pendidikan. Adapun langkah-langkah penerapan model pembelajaran crossword puzzle yang dikaitkan dengan teori belajar berabasis otak oleh Jansen antara lain;


Pertama, tahap pra-pemaparan. Pada tahap ini guru terlebih dahulu menyiapkan template teka-teki silang tentang materi sejarah. Materi-materi yang disajikan akan dibuat dalam pertanyaan dengan jawaban 1 kata sebagai kata kunci. Jawaban-jawaban dapat berupa tokoh-tokoh sejarah, peninggalan sejarah, nama tempat kejadian, singkatan peristiwa dan lain-lain. Di bawah ini contoh template yang akan menjadi lembar jawaban dalam model pembelajaran crossword puzzle pada mata pelajaran sejarah materi Kerajaan Tarumanegara.

 

 

 

 

 

3

 

4

 

 

5

 

 

2

 

1

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6

 

 

 

 

 

 

 

 

3

 

 

 

 

 

 

 

 

7

 

8

 

 

 

 

 

4

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6

 

 

 

 

7

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Mendatar:

1) Batu kuno hasil pahatan berisi catatan sejarah

2) Raja ke-7 Kerajaan Tarumanegara

3) Salah satu prasasti Kerajaan Tarumanegara

4) Huruf yang biasa dipakai dalam prasasti

5) Sungai saluran irigasi Kerajaan Tarumanegara

6) Jumlah prasasti KerajaanTarumanegara sebanyak….buah

7) Salah satu dinasti dari Cina yang bekerja sama dengan   

     Kerajaan Tarumanegara

Menurun:

1) Raja paling berpengaruh di Kerajaan Tarumanegara

2) Salah satu Dewa kepercayaan Agama Hindu

3) Tarumanegara berasa dari kata Tarum dan ….

4) Kekuasaan tertinggi sebuah kerajaan

5) Sungai yang membelah/membagi Jawa Barat

6) Prasasti….Cianten

7) Prasasti….Awi

8) Kerajaan Tarumanegara terletak di Jawa….

 

Kedua, tahapan persiapan. Pada tahap ini, guru menjelaskan materi pembelajaran secara singkat dengan memfokuskan pada penjelasan istilah-istilah atau kata kunci yang akan digunakan dalam pengisian teka-teki silang dengan mengaitkan pada materi dengan kehidupan sehari-hari.

 

Ketiga, tahapan insiasi dan akuisisi. Pada tahap ini, peserta didik dibagi ke dalam kelompok diskusi agar mereka dapat saling bertukar pikiran dan bekerja sama dalam memecahkan pertanyaan-pertanyaan yang disajikan. Peserta didik dibagikan lembar kerja peserta didik berupa template crossword puzzle dan guru menjelaskan cara mengerjakan teka-teki silang,  lalu guru menentukan batasan waktu pengisian teka-teki silang.

 

Keempat, tahapan elaborasi. Pada tahap ini, peserta didik lalu memasukan kata-kata ke dalam kotak-kotak putih secara berkesinambungan. Jawaban peserta didik pada satu kotak teka-teki akan mempengaruhi jawaban pada yang kotak lain terutama kotak-kotak yang berdekatan dan saling berhubungan. Oleh karena itu, pada tahap ini peserta didik harus benar-benar teliti dalam menyamakan jumlah karakter di setiap kotak. Kegiatan ini akan mengasah kemampuan peserta didik dalam berpikir dan meninjau ulang materi yang disajikan guru sebelumnya.

 

Kelima, tahapan inkubasi. Pada tahap ini, peserta didik diberikan peregangan sambil menonton video, bernyanyi dan sebagainya untuk memotivasi mereka untuk belajar.

 

Keenam, tahap verifikasi dan pengecekan keyakinan. Pada tahap ini, guru bersama peserta didik melakukan pengecekan terhadap jawaban masing-masing kelompok pada teka-teki silang.

 

Ketujuh, tahap selebrasi dan integrasi. Pada tahap ini, peserta didik yang paling banyak menjawab dengan benar akan menjadi pemenang dalam permainan ini. Guru mengapresiasi kepada seluruh peserta didik yang telah menyelesaikan teka-teki silang dengan perayaan kecil seperti bersorak dan bertepuk tangan bersama. Di tahap ini pula guru memberikan refleksi tentang arti penting dari kecintaan belajar sejarah.

 

Penerapan model pembelajaran crossword puzzle pada materi-materi sejarah kelas XI Program IPS di SMAN 2 Macang Pacar dapat dikatakan berhasil meningkatkan minat belajar peserta didik. Peserta didik terlihat lebih aktif dalam mengemukakan pendapat dengan anggota kelompoknya saat menyelesaikan teka-teki silang. Selama proses pembelajaran peserta didik antusias dalam mengisi kotak-kotak pada lembar jawaban. Peserta didik juga berani mengemukakan pendapat saat pengecekan jawaban masing-masing kelompok.

 

Bagi peserta didik, pembelajaran sejarah dengan model crossword puzzle dapat memacu semangat mereka untuk mempelajari sejarah. Selain itu, mereka dapat mengingat dengan baik materi yang diajarkan karena sudah dibekali dengan kata-kata kunci atau istilah-istilah dalam pengisian teka-teki silang.

 

Setelah mengetahui model pembelajaran crossword puzzle kalian pasti akan merasa perlu mencobanya. Model pembelajaran ini dapat membuat peserta didik menjadi tertarik dengan pelajaran sejarah. Peserta didik dapat belajar sambil bermain sehingga mereka dapat belajar dengan santai dan menyenangkan. Di sisi lain, teka-teki silang dapat mengasah cara berpikir peserta didik menjadi lebih kritis, fokus dan teliti. 


Sudah saatnya Mata Pelajaran Sejarah disajikan dengan model-model pembelajaran yang modern dan salah satunya adalah model pembelajaran crossword puzzle, sehingga peserta didik memiliki minat belajar terhadap pelajaran yang dianggap membosankan ini. Oleh karena itu, guru-guru harus lebih kreatif dalam mengembangkan model pembelajaran agar peserta didik lebih tertarik dengan pelajaran yang diembannya.

 

Editor : Mustakim/Mario Djegho (red)


Post a Comment

1 Comments