CAKRAWALANTT.COM - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi (Kemendikbudristek) menerapkan kebijakan peningkatan status kesehatan
sekolah dan revitalisasi UKS melalui program “Gerakan Sekolah Sehat”. Gerekan
ini mendorong semua satuan pendidikan untuk melaksanakan peningkatan kesehatan
secara terus menerus dan berkelanjutan dengan berfokus pada 5 Sehat, yakni
Sehat Bergizi, Sehat Fisik, Sehat Imunisasi, Sehat Jiwa, dan Sehat Lingkungan.
Pada 10-12 Juni 2024, Kemendikbudristek melaksanakan kegiatan
“Advokasi Implementasi Gerakan Sekolah Sehat bagi Satuan Pendidikan Jenjang
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Tahun 2024” kepada 202 kepala sekolah dari 25
provinsi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur SMP mengatakan,
prasyarat mutlak yang harus dibenahi guna meningkatkan kualitas pembelajaran
adalah status kesehatan peserta didik yang paripurna, baik fisik, psikologi,
maupun sosial. Maka dari itu, melalui kegiatan tersebut, sambungnya, setiap
satuan pendidikan binaan dapat melakukan pembiasaan 5 Sehat secara
berkelanjutan guna mewujudkan budaya pola hidup bersih dan sehat.
Gerakan Sekolah Sehat turut didukung oleh Balai
Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan dinas
pendidikan.
Sementara itu, di lain kesempatan, Person in Charge (PIC) Gerakan Sekolah
Sehat NTT, Irma Rupidara, menekankan bahwa setiap satuan pendidikan sudah
seharusnya membiasakan pola hidup bersih dan sehat.
“Sekolah harus menggerakkan budaya hidup sehat tanpa
menunggu aba-aba dari pihak lain. Mendukung program 5 Sehat berarti mendukung
kesehatan peserta didik,” ujar Irma dalam kunjungannya ke SMP Negeri 1 Miomaffo
Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), pada 27 April 2024.
Gerakan Sekolah Sehat diharapkan berimbas pada
pembangunan generasi yang hebat. Sekolah
Sehat, Generasi Hebat. Begitulah tema sentral yang perlu dikampanyekan
untuk menumbuhkan budaya hidup bersih, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, dan
berkarakter bagi anak-anak didik. (Gervas
Salu/MDj/red)
0 Comments