(Foto: Dokumentasi Unwira) |
Kupang, CAKRAWALANTT.COM -
Bertempat di Ballroom St. Hendrikus, Gedung Rektorat Lantai IV,
Kampus Penfui, kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan Konsulat Timor Leste
di Kupang, perwakilan Direktorat Kelembagaan, Kepala Imigrasi Kelas I TPI
Kupang, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Dili, Kepala Lembaga Layanan
Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XV, Rektor UNWIRA, Para dekan dan Kaprodi
se-UNWIRA, para operator mahasiswa/i asing di Perguruan Tinggi Negeri (PTN),
Perguruan Tinggi Swasta (PTS), dan Sekolah Tinggi, serta mahasiswa/i asing dari
beberapa Perguruan Tinggi di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam laporan panitia, Yohanes Ovaritus Jagom, S.Pd., M.Pd., Kepala BAAK
UNWIRA, menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan bagian
akademik.
“Kegiatan ini dimaksudkan untuk meminimalisasi kendala-kendala yang
terjadi dalam pengajuan izin belajar dan visa pelajar,” ujar Yohanes.
Lebih lanjut, Yohanes menjelaskan beberapa tujuan
kegiatan BIMTEK, antara lain: 1) Agar operator PTN dan PTS di LLDIKTI Wilayah XV
mampu memahami secara baik tentang pengelolaan sistem bagi mahasiswa/i asing;
2) Sebagai wujud nyata dari upaya membangun kerja sama dengan beberapa pihak;
dan 3) Agar mahasiswa/i asing mampu memahami segala bentuk alur dan persyaratan
dalam mengurus berkas administrasi.
Sementara itu, dalam sambutannya,
Joaquim Jacob Fernandes, Pimpinan Konsulat Timor Leste di Kupang, menyampaikan
terima kasih dan apresiasinya terhadap kegiatan BIMTEK.
“Melalui
kegiatan ini, mahasiswa/i dapat lebih memahami segala proses untuk dapat
bersekolah dan berkuliah di Indonesia, sehingga semua masalah dan kendala yang
selama ini dialami dapat segera terselesaikan demi kelancaran dan kenyamanan
mereka menimba ilmu di Indonesia,” ungkap Joaquim.
Joaquim juga
berharap agar lebih banyak PT ke depannya yang terlibat dan memberikan dukungan
untuk menyelenggarakan kegiatan BIMTEK, sehingga dapat mempermudah domisili dan
proses belajar mahasiswa/i asing di Indonesia, khususnya di NTT.
Kemudian,
Prof. Dr. Adrianus Amheka, ST., M.Eng., Kepala LLDIKTI Wilayah XV, menyinggung
soal peluang dan tantangan bonus demografi di tahun 2030.
Baca juga: Reformasi dan Regenerasi ORMAWA: Rektor UNWIRA Melantik Pengurus DPM dan BEM UNWIRA Periode 2023-2024
“PT di NTT
perlu melihat dan mencari cara untuk memanfaatkan bonus demografi sebagai aspek
potensial yang kita miliki saat ini,” ujar Prof. Adrianus, Guru Besar di
Politeknik Negeri Kupang.
Mengenai peluang dan tantangan ini, Prof. Adrianus
menegaskan bahwa LLDIKTI Wilayah XV berkomitmen untuk mengawal dan memberikan
dukungan dari berbagai aspek untuk mencapai Indonesia maju dan masyarakat
unggul.
Selain itu, perwakilan Direktorat Kelembagaan menyatakan siap untuk
membantu semua kendala administrasi yang dialami oleh mahasiswa/i asing selama
ini.
“Kami tidak ada niat untuk mempersulit proses administrasi. Jadi, tujuan
kehadiran kami ialah untuk memperbaiki segala sesuatu yang belum sesuai dengan
aturan yang berlaku di Indonesia, baik dari sisi keimigrasian, kelembagaan, dan
keamanan,” kata perwakilan Direktorat Kelembagaan.
Lebih dari itu, melalui perwakilannya, Direktorat
Kelembagaan memotivasi PTN dan PTS di Indonesia, khususnya di NTT, agar dapat
merekrut lebih banyak mahasiswa/i asing karena hal tersebut dapat meningkatkan
mutu dan akreditasi PT.
Selanjutnya, Pater Dr. Philipus Tule, SVD., Rektor UNWIRA, mengharapkan
adanya kerja sama antara PTN dan PTS untuk membantu mahasiswa/i asing di
Indonesia.
“Setiap dosen atau setiap pimpinan Program Studi (Prodi) harus lebih
memperhatikan keberadaan mahasiswa/i asing. Pimpinan Prodi atau dosen perlu
memiliki kesadaran untuk memberikan pelayanan yang baik dan bertanggung jawab
bagi mahasiswa/i, khususnya mahasiswa/i asing,” tegas Rektor UNWIRA yang biasa
dipanggil Pater Llipus.
Pater Lipus juga menyampaikan harapannya untuk
mennyediakan homestay, boarding house, dan asrama untuk mahasiswa/i asing yang sulit
memperoleh penginapan yang baik dan nyaman di Indonesia.
“Saya berharap agar
kegiatan BIMTEK ini dapat memberikan masukan yang bermanfaat untuk mahasiswa/i
asing dan lembaga penyelenggara pendidikan tinggi di Indonesia,” pungkas Pater
Lipus, ahli dan dosen Filsafat Islam (Islamologi) UNWIRA. (Ocha Saru/MDj/red)
0 Comments