Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

Dilantik Jadi Kadis Pendidikan Kabupaten Kupang, Eliazer Teuf Fokus Tingkatkan Mutu Pendidikan

 

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Kupang, Dr. Eliazer Teuf, S.Pd., M.Pd. Eliazer dilantik oleh Bupati Kupang, Korinus Masneno, bersama 23 Pejabat Struktural Lingkungan Pemkab Kupang.


Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Dr. Eliazer Teuf, S.Pd., M.Pd., resmi dilantik sebagai Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang, Rabu (20/12/2023). Eliazer bersama 23 Pejabat Struktural di Lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kupang dilantik oleh Bupati Kupang, Korinus Masneno, di Aula Kantor Bupati Kupang.

 

Kepada media ini, Kamis (21/12/2023), Eliazer mengatakan, pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang dapat menunjang proses pembangunan, terkhususnya melalui penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas. Menurutnya, pembangunan fisik harus disertai dengan pembangunan manusia agar visi utama pembangunan dapat terwujud.

 

Guna mewujudkan harapan tersebut, Eliazer akan fokus meningkatkan mutu pendidikan di kabupaten Kupang. Hal itu, ungkapnya, juga didorong oleh kondisi rapor pendidikan kabupaten Kupang yang masih berwarna merah.

 

“Pendidikan itu adalah aspek yang penting, apalagi terkait pembangunan. Ke depan, saya akan berusaha dan fokus pada peningkatan mutu pendidikan di kabupaten Kupang, apalagi rapor pendidikan kabupaten Kupang masih berwarna merah,” ujarnya.

 

Ia menerangkan, untuk meningkatkan mutu pendidikan, diperlukan beberapa strategi yang tepat. Strategi-strategi tersebut, sambungnya, akan direalisasikan dalam pancastrategi marketing.

 

“Untuk meningkatkan mutu pendidikan, diperlukan strategi-strategi yang tepat. Saya akan menerapkan beberapa strategi yang saya sebut sebagai pancastrategi marketing,” tukasnya.

 

Pertama, perbaikan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Di dalam MBS tersebut, terang Eliazer, harus ada perbaikan pengorganisasian dan pengawasan.

 

Kedua, menerapkan prinsip-prinsip new public service, good governance, pendidikan inklusif, local governance, diskresi yang tepat, serta perilaku, relasi, dan kinerja yang baik.

 

Ketiga, melengkapi delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dengan sebuah standar baru, yaitu standar budaya mutu.

 

Keempat, berkolaborasi bersama pemerintah (public governance), Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), serta masyarakat (civil society). Kolaborasi tersebut, tegas Eliazer, sangat penting untuk pembenahan SNP dan akreditasi sekolah.

 

“Kolaborasi di antara pemerintah, DUDI, dan masyarakat itu sangat penting. Ketiganya bisa diibaratkan sebagai tungku pendidikan. Artinya, untuk meningkatkan mutu pendidikan yang diharapkan, maka pelibatan dan partisipasi aktif dari ketiga elemen tersebut harus diwujudkan. Tidak bisa bekerja sendiri, tetapi saling berkolaborasi,” ungkapnya.

 

Kelima, menghindari konflik tujuan dan inequality dalam administrasi pendidikan. Kedua hal itu, tutur Eliazer, kerap menjadi akar persoalan dalam dunia pendidikan. Untuk itu, harapnya, setiap pihak yang berkecimpung dalam dunia pendidikan, baik dalam birokrasi pemerintahan maupun satuan pendidikan, harus berjalan dalam satu visi dan pergerakkan yang sama, sehingga pengimplementasian program kerja dapat berlangsung dengan baik.

 

Eliazer berharap, dengan mengimplementasikan kelima strategi tersebut, maka upaya peningkatan mutu pendidikan di kabupaten Kupang dapat tercapai. Selain itu, tambahnya, dukungan dari semua pihak akan turut mempengaruhi proses pembangunan di kabupaten Kupang, terutama di bidang pendidikan.

 

“Saya dan kita semua berharap agar pengimplementasian kelima strategi ini bisa membantu upaya peningkatan mutu pendidikan kita. Selain itu, saya juga berharap adanya dukungan dari semua untuk mewujudkan harapan-harapan tersebut,” pungkasnya. (MDj/red)


Post a Comment

0 Comments