Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

Unwira Gelar Konser Internasional Bertajuk "I Eat The Sun and Drink The Rain"

 



Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Universitas Katolik Widya Mandira menggelar konser internasional hasil kolaborasi Program Studi Pendidikan Musik Unwira dan komposer musik asal Jerman, Sven Helbig, pada Sabtu, (16/09/2023). Konser tersebut mengusung tema "I Eat The Sun and Drink The Rain". Sebagai informasi, konser tersebut merupakan lanjutan dari seminar internasional yang diadakan sebelumnya.


Konser ini dibuka secara resmi oleh Rektor Unwira, Pater Dr. Philipus Tule, SVD. Turut hadir pada konser itu, Ketua Yapenkar, P. Dr. Yulius Yasinto, SVD., M.A., M.Sc., dekan, ketua program studi, dosen, mahasiswa Unwira serta tamu undangan.


Konduktor paduan suara sekaligus Dosen Prodi Musik Unwira, Paskalia Romanus Langgu, S.Sn., MA., menjelaskan bahwa konser musik elektronik Sven Helbig merupakan yang pertama kali di Indonesia, dan juga yang pertama di Nusa Tenggara Timur.



“Saya merasa sangat lega dan juga senang karena telah menyelesaikan apa yang harus dilakukan, dan menampilkan performa yang luar biasa hari ini," ungkap Paskalia Romanus Langgu, yang akrab dipanggil Romi.


Melalui musiknya, lanjut Romi, Sven Helbig berusaha menceritakan bagaimana menjadi seorang manusia yang utuh. Manusia dilahirkan dengan peran dan potensi unik sebagai manusia yang berkaitan erat dengan harmoni alam. Karya-karya Sven juga ingin menyampaikan pesan bahwa seniman memiliki peran istimewa dalam menciptakan dan memelihara keseimbangan antara manusia dan alam melalui musik.


"Peran kita sebagai seorang seniman untuk membuat keseimbangan," pungkasnya.


Romi berharap agar generasi muda lebih sadar terhadap perannya sebagai manusia dalam menjaga keseimbangan alam.



Marianus O. Bhoko, salah satu peserta paduan suara, menjelaskan bahwa mereka menjalani latihan intensif untuk mempersiapkan penampilan yang luar biasa pada malam hari ini.


“Latihan yang kami lakukan selalu diawali dengan latihan pernapasan dan olah vokal. Setelah itu kami mulai menggarap lagu satu-persatu. Latihan tersebut dibimbing oleh Pak Romi,” ujarnya.


Lebih lanjut, mahasiswa Program Studi Musik tersebut berpendapat bahwa selama proses latihan ia belajar tentang konsisten waktu, profesional, disiplin, pembelajaran baru dalam hal bermusik seperti mengenal musik elektronik yang diperkenalkan Sven Helbig, ilmu baru tentang komposisi lagu, dan nilai-nilai kemanusiaan, melalui lagu-lagu yang dinyanyikan.


Sementara itu, Katarina Lamablawa, salah satu penonton konser memberikan apresiasinya atas terselenggaranya konser internasional tersebut. Ia mengaku sangat tertarik dan penasaran dengan makna dibalik “I Eat the Sun and Drink the Rain”.



“Menurut saya, ini bukan sekadar konser semata, tetapi jauh daripada itu, Prodi Pendidikan Musik Unwira sedang berusaha untuk mengangkat unsur musik tradisional di dalamnya,” ujar Katarina Lamablawa.


Meskipun seorang awam dalam musik, lanjutnya, ia menikmati konser tersebut. Melalui visual-visual, musik, serta lirik-lirik yang ditampilkan, Katarina menginterpretasikannya sebagai cerita tentang perjalanan pengembaraan manusia.


“Setiap orang pasti punya tafsiran yang berbeda, tapi bagi saya ini adalah pengembaraan manusia yang terus mencari jati dirinya dan dalam proses pencarian dirinya, manusia tetap bertumbuh,” pungkasnya. (Ocha Saru/Rio Ambasan/MDj/red)


Post a Comment

0 Comments