Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

HARI PANGAN SEDUNIA TINGKAT KEUSKUPAN AGUNG KUPANG RESMI DITUTUP

 

(Foto: Pose bersama setelah Perayaan Ekaristi Penutupan Hari Pangan Sedunia di Kabupaten TTS)


TTS, CAKRAWALANTT.COM - Kegiatan Hari Pangan Sedunia (HPS) Tingkat Keuskupan Agung Kupang yang diselenggarakan selama 5 hari, yakni Kamis-Senin (13-17/10/2022), di halaman Gereja Paroki Aryos Niki-niki ditutup secara resmi dengan Perayaan Ekaristi Kudus yang dipimpin langsung oleh Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang.

 

Uskup Agung Kupang, dalam arahannya, menandaskan bahwa Hari Pangan Sedunia yang dirayakan dan diperingati tersebut merupakan salah satu bentuk dukungan kepada para petani dan peternak untuk terus meningkatkan kualitas hidup melalui pertanian dan peternakan. Hal itu, tegasnya, bertujuan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan kualitas hidup secara baik melalui makanan yang sehat. Dengan demikian, harapnya, mereka tetap menjaga asupan gizi dalam keluarga sebagaimana tema Hari Pangan Sedunia tahun ini, yakni “Solidaritas Pangan Semakin Peduli dan Semakin Murah Hati”.

 

“Kita harus merawat dan menjaga tanah dengan baik, yakni tidak menggunakan banyak bahan kimia saat mengolah tanah, melainkan diolah secara alami, seperti eco-enzym sebagai bentuk solidaritas pangan,” ujarnya.



Sementara itu, Bupati Timor Tengah Selatan (TTS), Egusem Pieter Tahun, ST.,MM., menyampaikan terima kasih kepada pihak Gereja, dalam hal ini Uskup Agung Kupang, yang memiliki perhatian cukup besar terhadap masyarakat Kabupaten TTS. Menurutnya, kegiatan menanam bukanlah hal yang baru, sehingga Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan akan diminta untuk melihat lokasi dan memberikan bantuan serta pendampingan agar lahan yang dikelola bisa mendatangkan hasil yang maksimal. Selain itu, Egusem menghimbau para kepala desa yang hadir untuk mendukung program tersebut dan mengambil maknanya.

 

“Untuk Kota Soe, Pemda siapkan lahan, peralatan, bibit, dan pupuk, sehingga sekolah maupun dinas bisa mengolah lahan yang disediakan karena perkiraan cuaca oleh BMKG, pertengahan November ini akan hujan atau musim tanam, serta pada tahun 2023 akan terjadi krisis pangan,” tambahnya.

 

Sedangkan, salah satu peserta dari Paroki Panite yang enggan menyebutkan namanya mengungkapkan bahwa melalui kegiatan tersebut, dirinya mengetahui banyak hal untuk diterapkan dalam pengolahan pangan dan pakan ternak.



Pantauan media ini, kegiatan tersebut diikuti oleh 40 orang dari 4 Paroki dan 2 Co-Pastor. Adapun rangkaian acara dalam kegiatan tersebut antara lain, Seminar Hari Pangan Sedunia oleh Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Keuskupan Agung Kupang, Kebijakan Pemerintah oleh Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten TTS, serta berbagai pelatihan berbasis kelor, pakan ternak, dan lain sebagainya.

 

Selain itu, pada acara penutupan, dihadiri Bupati TTS dan para Kepala OPD,seperti Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten TTS, Kepala Dinas Pemuda Dan Olahraga, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Sat Pol PP, Camat Amanuban Tengah, Lurah Niki-niki dan sejumlah pejabat lainnya, serta para imam dari beberapa Paroki dan undangan lainnya. (Albert Baunsele/MDj/red)


Post a Comment

0 Comments