Ketua MUI NTT periode 2021-2025, Muhammad S. Wongso (kiri) dan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (kanan). |
Kota Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Gubernur
Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) meminta Majelis
Ulama Indonesia (MUI) NTT untuk terus membangun cara berpikir yang progresif
(maju) serta meninggalkan pemikiran yang
sempit dan sektarian. Hal itu disampaikannya saat menerima kunjungan Pengurus
MUI NTT Periode 2021-2025 di Ruang Kerja Gubernur, Selasa (4/1/2022). Menurutnya, MUI NTT bisa memberikan warna
baru bagi Indonesia dengan pola pemikiran yang maju dan visioner.
“Kita harus
memberikan warna baru bagi Indonesia. Di saat cara berpikir keindonesiaan kita
mulai meredup saat ini, MUI NTT harus bisa hasilkan pemikiran-pemikiran yang
lebih progresif. Saya terus dorong para ulama, cendekiawan dan pemerintah di
NTT untuk berpikir maju dan visioner,” ungkap VBL.
VBL mengajak
para pengurus MUI NTT untuk menanggalkan cara berpikir yang selalu
mengatasnamakan agama dan mendiskreditkan sesama yang lain. Hal itu, imbuhnya,
bisa membuat masyarakat hidup dalam pola yang terpisah-pisah dan tidak solider
satu sama lain. Maka dari itu, tandasnya, semua orang yang beragama harus
bermanfaat dan berguna bagi orang lain, sehingga harus berilmu dan menghasilkan
pemikiran-pemikiran yang berahklak.
“Pemikiran-pemikiran
yang membuat kita cerdas dan maju lahir dari berbagai kelompok dan latar
belakang yang berbeda, tidak muncul dari satu kelompok saja. Dari kelompok
barat, timur, garis moderat, garis Katolik, garis
Reformasi, garis Muslim dan bahkan dari kelompok animisme,” jelas VBL.
Suasana Kunjungan Pengurus MUI NTT di Ruang Kerja Gubernur NTT, Selasa (4/1/2022) |
Lebih
lanjut, VBL berharap agar dengan kolaborasi tersebut, MUI NTT bisa menghasilkan
pemikiran-pemikiran yang modern dan maju, sehingga bisa disumbangkan bagi
proses pembangunan masyarakat. Selain itu, ujarnya, pihak MUI NTT juga harus
berani bersikap kritis dan objektif dalam menilai sesuatu. Hal itu, tegasnya,
bisa memberikan kontribusi positif bagi pengamalan nilai-nilai
keberagaman.
“Dengan
kolaborasi ini, MUI NTT harus lahirkan pemikiran modern dan maju yang bisa
disumbangkan bagi pembangunan masyarakat. Masuknya pengurus dengan latar
belakang profesi lain selain ulama tentu dimaksudkan agar MUI dapat menjadi
lebih bermanfaat bagi kesejahteraan umat atau masyarakat baik jasmaniah maupun
rohaninya,” tuturnya.
“Saya juga
minta MUI NTT untuk jangan takut bersikap kritis. Kalau salah katakan salah.
MUI NTT harus mampu memberikan kontribusi positif bagi MUI Indonesia, terutama
dalam membangun nilai-nilai keberagaman,” pinta VBL.
Foto bersama antara Pengurus MUI NTT dan Jajaran Pemprov NTT |
Sementara
itu, Ketua MUI NTT periode 2021-2025, Muhammad S. Wongso menegaskan bahwa MUI
NTT siap untuk bergandengan tangan serta bersinergi dengan berbagai pihak guna
mewujudkan NTT bangkit menuju NTT sejahtera.
“MUI NTT
sebagai mitra Pemerintah Provinsi (Pemprov) siap memberikan dukungan dan
terlibat dalam pengembangan Sumber Daya Alam (SDA), seperti perikanan dan
kelautan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat NTT, terutama di bagian
pesisir, pengembangan pariwisata,
mendukung program TJPS dan penanganan stunting.
Kami juga mengundang Gubernur dan Wakil Gubernur untuk bisa hadir dalam acara
pengukuhan pengurus MUI NTT pada 17 Januari 2022 mendatang,” kata Muhammad.
Sesuai
rilis, tampak hadir pada kesempatan tersebut Staf Khusus Gubernur, Pius Rengka
dan Anwar Pua Geno, Dewan Pertimbangan,
Wakil Ketua Umum, Sekretaris, Bendahara dan jajaran pengurus MUI NTT periode
2021-2025, Kaban Kesbangpol NTT dan Karo Biro Pemeritahan Setda Provinsi NTT.
Sumber :
Siaran Pers Biro Administrasi Pimpinan Setda Prov. NTT
Editor :
Mario Djegho (red)
0 Comments