Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

UPTD MUSEUM DAERAH PROVINSI NTT GELAR LOMBA KTI TINGKAT SMA/SMK SE-KOTA KUPANG

 



Kota Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Guna meningkatkan pengamalan nilai-nilai kebudayaan di kalangan generasi muda, UPTD Museum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar Perlombaan Karya Tulis Ilmiah (KTI) Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA)/Kejuruan (SMK) se-Kota Kupang, Rabu (03/10/2021). Kegiatan tersebut berlangsung secara tatap muka di Aula UPTD Museum Daerah Provinsi NTT dengan mengusung tema “Alat Musik Tradisional Potret Peradaban Seni Budaya Masyarakat NTT”.  

 

Ketua Penyelenggara Kegiatan, Winsenlaus Gampur menuturkan perlombaan KTI tersebut merupakan wadah bagi generasi muda untuk mempelajari alat musik tradisional yang terdapat di Provinsi NTT. Hal itu, imbuhnya, bukan saja merujuk pada cara memainkan alat musik, tetapi juga turut menggali nilai-nilai kebudayaan yang melatarbelakangi munculnya alat musik tersebut. Cerminan budaya tersebut, tukasnya, juga melekat erat dalam benda-benda koleksi museum. Maka dari itu, sambungnya, museum bisa menjadi tempat belajar menyangkut tata nilai yang terkandung di dalam perspektif budaya.  

 

“Sebetulnya alat musik tradisional ini bukan saja berfungsi untuk dipukul, tetapi di balik itu ada makna yang ia hasilkan. Sebagai contoh, ada banyak kejadian mistis terjadi di daerah kita yang tidak bisa dipisahkan oleh peranan alat musik tradisional. Hal itu menunjukan bagaimana alat musik tradisional NTT memiliki nilai kebudayaan di dalamnya.  Untuk itu, perlu untuk dipelajari lebih dalam nilai-nilai di balik alat musik tradisional NTT. Dan kami di sini pun tidak semuanya tahu, kita semua sama-sama mempelajari,” tuturnya.

 

Lebih lanjut, terang Winsenlaus, target perlombaan tersebut hanya diperuntukan bagi peserta didik tingkat SMA dan SMK. Hal tersebut, imbuhnya, mampu mendorong mereka untuk mengetahui cara memainkan alat musik tradisional sekaligus mengilhami makna yang terkandung di dalamnya.

 


Digelar Setiap Tahun

 

Di sisi lain, Winsenlaus memaparkan perlombaan KTI tersebut dilakukan setiap tahun. Pada tahun lalu, terangnya, pihak UPTD Museum Daerah Provinsi NTT mengangkat tema “Kain dan Rumah Adat”. Hal tersebut, sambungnya, menjadikan perlombaan KTI kali ini sebagai upaya kolektif untuk memperkenalkan keanekaragaman budaya yang terdapat di Provinsi NTT.

 

“Untuk peserta kegiatannya, dilakukan secara rolling tiap tahunnya. Dimana  sekolah yang sudah tampil di tahun sebelumnya tidak bisa tampil di tahun depan. Dan bila ada sekolah yang tidak bersedia mengajukan peserta didiknya maka akan diberikan kesempatan kepada sekolah lain yang bersedia. Kali ini ada 10 sekolah yang ikut berpartisipasi dalam pergelaran karya tulis ilmiah ini,” kata Wens.


Ketua Penyelenggara Kegiatan, Winsenlaus Gampur 

Sementara itu, terkait proses penjurian, Winsenlaus menerangkan pihak museum turut menghadirkan para pakar yang memiliki kompetensi sesuai penulisan KTI dan tema yang diusung, seperti akademisi, pihak Asosiasi Purna Museum, dan pemerhati budaya.. Lebih lanjut, ia mengharapkan agar dengan adanya kegiatan tersebut generasi penerus bisa memahami eksistensi tata nilai yang terkandung dalam setiap kebudayaan. Hal itu, pungkasnya, bisa mengasah mereka untuk mengupas dan menguraikan keberadaan fenomena-fenomena kebudayaaan di Provinsi NTT ke dalam sebuah tulisan.  

 

Berita dan Foto : Patrix Ginta/Marsel Proklamasi

Editor : Mario Djegho (red)


Post a Comment

0 Comments