TTS, CAKRAWALANTT.COM - Para peserta didik Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Satap Lelobatan
sukses ikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). Pelaksanaan ANBK tersebut digelar dengan
menggunakan fasilitas penunjang di SMPN Bati yang
berjarak tempuh mencapai 7.5 Km. Hal itu diutarakan oleh Kepala SMPN Satap Lelobatan,
Ovianirita Oematan, S.Pd, saat ditemui di lokasi pelaksanaan ANBK, Kamis
(07/10/2021).
Ia mengungkapkan
pelaksanaan ANBK tersebut harus digelar di SMPN Bati karena terkendala
fasilitas dan sarana penunjang, seperti komputer, laptop maupun Chroombook,
serta ketersediaan jaringan listrik dan internet yang belum memadai. Dalam pelaksanaannya,
terang Ovianirita, pihak sekolah memperoleh dukungan penuh dari ketua komite
sekolah dan para orang tua atau wali peserta didik guna menunjang biaya transportasi serta kebutuhan
lainnya. Pihak sekolah, sambungnya, memilih gelombang kedua pada pelaksanaan
ANBK yang dimulai sejak Rabu-Kamis (06-07/10/2021) dengan menggunakan moda
daring (full online).
Lebih lanjut,
jelas Ovianirita, sebelum mengikuti proses ANBK para peserta didik telah
dipersiapkan secara akademis maupun teknis. Hal tersebut, imbuhnya, dilakukan
oleh para guru yang rutin memberikan materi-materi terkait Asesmen Kompetensi
Minimum (AKM) serta melatih cara pengoperasian komputer dengan fasilitas milik
sekolah. Dengan demikian, pada pelaksanaan ANBK kali ini, lanjutnya, para
peserta didik SMPN Satap Lelobatan bisa mengikuti semua
tahapan asesmen dengan baik.
Selalu Mendukung Upaya Sekolah
Sementara itu, Ketua Komite SMPN Satap Lelobatan, Yonas Banoet yang turut mendampingi para peserta didik juga menyatakan siap mendukung semua upaya sekolah guna meningkatkan pelayanan pendidikan. Untuk menanggulangi semua kekurangan, terangnya, pihak komite turut memobilasi para peserta didik agar bisa mengikuti ANBK. Di samping itu, sambung Yonas, pihaknya juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Timor Tengah Selatan (TTS) serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (PK) TTS yang telah berupaya untuk mendirikan SMP di Desa Lelobatan tersebut guna menekan angka putus sekolah.
“Sebagai orang
tua kami bersyukur karena sudah ada SMP di Desa Lelobatan. Karena kehadiran
sekolah itu dapat menekan angka putus sekolah. Sebelumnya karena jarak tempuh
yang sangat jauh sehingga banyak anak-anak kami yang putus sekolah waktu itu,
namun dengan sekolah yang sudah ada kami semua orang tua, tokoh adat dan tokoh
agama sangat mendukung kepala sekolah dan para guru dalam melayani anak-anak
kami,” ujarnya.
Terkait fasilitas
dan sarana penunjang pendidikan di SMPN Satap Lelobatan, Yonas sangat berharap
adanya perhatian lebih dari pihak-pihak terkait. Hal tersebut, ungkapnya, berkaitan
erat dengan pengadaan alat-alat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) guna
menunjang proses pendidikan secara memadai, terutama pada kegiatan ANBK.
“Mewakili semua orang tua peserta didik yang ada kami berharap agar kekurangan terkait dengan alat-alat TIK pemerintah bisa memperhatikan kami di SMP Lelobatan agar ke depan jika ada kegiatan semacam ini kami bisa melakukannya di sekolah sendiri,” pungkasnya.
Berita dan
Foto : Lenzo Asbanu
Editor : Mario
Djegho (red)
0 Comments