TTU,
Cakrawala NTT - Lebih dari 500 mahasiswa Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Katholik Widya Mandira (UNIKA) Kupang, Provinsi
Nusa Tenggara Timur melaksanakan Kemah Kerja Bhakti Mahasiswa (KKBM) selama dua minggu di Kecamatan Noemuti, Kabupaten
Timor Tengah Utara. Kemah kerja bahkti mahasiswa lasimnya dilaksanakan perguruan tinggi lainnya
berkat kerjasama dan koordinasi pihak Unika dan pemerintahan setempat. Interaksi
sosial masyarakat dan mahasiswa KKBM terus
terbentuk tatkala mulai berproses di lapangan. Tak ada jarak di antara mereka
kecuali kerjasama dan sama-sama bekerja.
Kristin Adal |
Kristin Adal, Humas KKBM,
Kiuola-Noemuti, Selasa (28/11) di Kiuola mengakui adanya kegiatan tersebut.
”Iya, kita melakukan
kegiatan di Noemuti selama 2 minggu (15-29/11). Total peserta KKBM 535 orang semuanya dari FISIPOL jurusan Ilmu Komunikasi,
Ilmu Pemerintahan dan Ilmu Administrasi Negara. Mahasiswa-mahasiswi asal Unika
ini disebar di 12 desa yang ada Kecamatan Noemuti dipandu panitia dan dosen
pendamping. Lanjutan kegiatan di desa disesuaikan kondisi dan kesepakatan kedua
belah dengan menitikberatkan pada hal-hal yang mendesak,”,ujar Kristin.
Di Desa Kiuola, kelompok KKBM
bekerja sama dengan aparat desa dan masyarakat melakukan bhakti social berupa pembersihan
lingkungan, sosialisasi pendidikan, pembenahan
struktur aparatur desa, pembuatan papan nama kepala desa, RT/RW dan beragam
kerja sosial lainnya. Semua unsur
terlibat aktif bekerja selama kelompok
mahasiswa melaksanakan bhakti perguruan tinggi di desa Kiuola. Sejauh mata
memandang Kiuola salah satu desa di kecamatan Noemuti daerah asal Ray
Fernandes,S.Pt Bupati TTU kini masih minim infrastruktur pembangunan.
Dominan masyarakat hidup dari bertani dengan mengandalkan senjata
tradisional saat berkebun. Jalan umum
belum tersentuh aspal hitam begitu pula sarana
pendukung lainnya masih jauh dari
harapan.
Kristin Adal mahasiswi
semester V jurusan ilmu komunikasi program jurnalistik ini menandaskan bahwa Kemah
Kerja Nyata Mahasiswa di masyarakat merupakan sebuah tantangan menuju
kemandirian tatkala sudah kembali ke
masyarakat pascakuliah. Diakui banyak
hal positif yang didapatkan selama KKBM. Antusiasme masyarakat luar biasa dan patut diapresiasi. Mewakili rekan-rekannya 54
orang panitia dan peserta KKBM di desa Kiuola, Kristin Adal calon wartawati ini
menyampaikan limpah terima kasih kepada kepala desa bersama aparatnya serta
segenap warga Kiuola atas dukungan dan kerja samanya.
Primus Rusae, Kades Kiuola |
Oris Meze pendamping
mahasiswa KKBM dan Kepala Desa Kiuola, Primus
Rusae, di kantor Desa Kiuola masing-masing
mengakui
kemah kerja nyata mahasiswa FISIPOL Unika Kupang selama 2 pekan
menggugah kalbu masyarakat akan pentingnya dunia pendidikan di era sekarang. Pendidikan,
menurut Meze dan Rusae, adalah spirit
utama pembangunan bangsa dan negara khususnya di daerah pedesaan. Primus Rusae berulangkali
menyampaikan terima kasih kepada generasi muda NTT dari Unika Kupang yang telah
membagi ilmu pengetahuan dan keterampilan secara gratis kepada masyarakat.
“Kiuola desa berpotensi tapi
minim sarana pendukung Mudah-mudahan pemerintah kabupaten memberikan
bantuan penunjang pertanian,” harap Oris Meze.
Selama melaksanakan KKBM di Noemuti,
mahasiswa-mahasiwi Fisipol Unika Kupang
didamping 19 dosen dan panitia
pelaksana. Acara temu pisah kolegial
dilaksanakan di aula Kantor Camat
Noemuti.
Peserta KKBM bersama masyarakat |
Camat Noemuti, Yohanes
Lopis,S.Fil. mengapresiasi ratusan mahasiwa-mahasiswi Unika Kupang
bersama para dosen yang telah meluangkan waktu melaksanakan KKBM di
Noemuti. Lopis nampak senang mendapat kunjungan kehormatan dari Unika Kupang.
Ia menyampaikan terima kasih dan mengucapan
selamat datang di kampung besar Noemuti
ketika menyambut kedatangan tim dari Unika Kupang.
0 Comments