Kota Kupang, Cakrawala NTT - Sejumlah 32 guru dari beberapa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di
Kabupaten-Kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengikuti Workshop
dan Sertifikasi Jaringan Fiber Optik (FO) yang diadakan oleh direktorat PSMK
dengan beberapa pihak terkait. Kegiatan berlangsung selama beberapa hari, Senin-Sabtu
(7-12/8/2017).
Pihak panitia kegiatan ini adalah SMKN 4 Kupang. Adrianus Mbaku, S. Pd selaku Wakil Kepala Sekolah bagian Sarana dan Prasarana
SMKN 4 Kupang merupakan ketua Panitia Penyelenggara kegiatan. Ia mengungkapkan bahwa perencanaan kegiatan sudah
dimulai dari Senin,
31 Juli Agustus. ”Kami jajaran
guru di SMKN 4 Kupang atas perintah dari Kepala Sekolah, Semmy Ndolu, S.Pd., diminta untuk melakukan
persiapan Workshop Apjatel (Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi). Maka Aula SMKN 4 Kupang langsung direnovasi untuk persiapan workshop ini,“ tutur Adrianus.
Adrianus juga
menambahkan bahwa ia merespon secara positif atas workshop ini karena ternyata sekolah ini dipercaya menjadi salah
satu sekolah terpilih di daerah timur dari Direktorat PSMK untuk menjadi
sekolah contoh yang menggunakan Jaringan Fiber Optik.
Hadir sebagai pihak pemberi materi pelatihan adalah PT. CGS (Cendekia Global Solusi). Perusahaan yang bergerak di jaringan fiber optik ini terdiri dari 4 orang, masing-masing; Hardian (CGS Surabaya, Head Region East), Andri Nurdin (CGS Bali, Manager NOC East), Okvianto Yoga (Specialist FOC (Field Operation Control) Surabaya, Muhammad Abdul Rohim (Analyst FOC Bali). Selanjutnya untuk daerah kerja mereka di wilayah timur, CGS bekerja sama dengan Apjatel (Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi) Jakarta dengan Direktorat PSMK. Tim lain yang hadir adalah Pak Arief Budiman (Purbaratu Network), Dony Aldrin (Sky Line pengadaan ISP). Pada Senin (7/8/2017), Tim CGS tiba di Kupang. Pendanaan proses pelatihan ditanggung oleh Direktorat PSMK.
Okvianto Yoga (FOC) menuturkan bahwa ia senang karena bisa berbagi ilmu ke semua
orang, karena menurutnya bila ilmu
dibagikan maka ilmu tidak akan mati. Sedangkan Donny Aldrin yang merupakan pembawa
acara pelatihan ini bercerita tentang
kekagumannya atas kontur alam di Kota Kupang. “Saya merasa
takjub, tidak seperti yg
dibayangkan, saya jatuh cinta pada
pantai Kupang, orang-orang Kupang luar biasa. Harapan saya setelah pelatihan semoga
bapak ibu guru bisa mengamalkan ilmu yang sudah
didapat, dan ilmunya
dapat diterapkan pada
muridnya,” kata Donny semangat.
Joni Leo, S.Si., salah seorang peserta pelatihan dari SMKN 2 Soe mengatakan
bahwa jaringan FO ini sudah dikenalnya di Telkom Soe, namun masih merupakan hal yang baru sekali bagi dirinya. ”Ini adalah New
Knowledge untuk saya, jadi harapan saya, setelah pelatihan ini saya dapat mengupdate perangkat pembelajaran dan membawa ilmu baru ke
sekolah tentang FO. Saya berencana akan
memasukkan materi FO ke dalam kurikulum TKJ dgn lebh detail. Saya harap kegiatan seperti ini terus ada,” komentar Leo. (Christin A_Kontributor)
0 Comments