Oleh : Fr. M.
Theodulus, BHK
(Guru Seni
Budaya SMAS St. Thomas Aquinas Weetebula)
CAKKRAWALANTT.COM - Musik tradisional
adalah musik yang hidup di masyarakat secara turun temurun dan dipertahankan
sebagai sarana hiburan. Ada tiga hal yang mempengaruhi perkembangan musik
tradisional, yakni seniman, musik itu sendiri, dan masyarakat yang ada di
daerah tersebut. Seni musik adalah salah satu bagian dari seni tradisional yang perkembangannya perlahan-lahan mulai terlupakan dan tergeser
dengan musik-musik modern zaman sekarang.
Indonesia pada
dasarnya kaya akan budaya. Menurut Koentjaraningrat (2009), kebudayaan adalah seluruh
sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat
yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar. Selain itu, Talcott Parsons
bersama seorang ahli Antropologi, A.L. Kroeber menganjurkan untuk membedakan
wujud kebudayaan sebagai satu sistem dari ide dan konsep serta kebudayaan
sebagai satu tindakan dan aktivitas manusia yang berpola.
Keragaman budaya
yang dimiliki melalui peristiwa sejarah dikenal sebagai identitas bangsa.
Berkembangnya musik pada era sekarang membuat musik tradisional tergusur. Padahal,
musik tradisional sangat penting untuk di lestarikan, sebab di dalam syair
musik tradisional terdapat banyak pesan dan makna yang berharga dan penting.
Namun, peminat musik tradisional semakin lama semakin berkurang. Hal ini
seharusnya menjadi perhatian karena musik tradisonal bisa menjadi punah seiring
berjalannya waktu.
Musik tradisional
memiliki ciri khas yang terletak pada isi lagu, yakni secara karakteristik ada
pada syair dan melodi yang menggunakan bahasa dan gaya daerah setempat, serta isinya
pun mengandung arti tertentu yang biasanya berkaitan dengan pesan moral atau
berkaitan dengan kehidupan. Musik berpengaruh pada kehidupan manusia, dimana
ritme musik tersebut mampu untuk memberikan kesan khusus pada perasaan hati
seseorang yang mendengarkannya bahkan merubah perasaan seseorang. Keunikan juga
terdapat pada alat musik (instrumen musik), baik dari bentuk ataupun
organologinya, teknik permainan, serta bentuk penyajiannya.
Seni tradisi
berfungsi sebagai identitas, jati diri, serta media ekspresi dari masyarakat
pendukungnya. Seni tradisional ini mengandung banyak elemen penting sebagai
identitas bangsa, sehingga seni tradisional penting untuk dilestarikan, salah
satunya dengan mendirikan museum untuk menampung peninggalan sejarah tersebut.
Berbagai unsur di
kehidupan ini turut mempengaruhi kehidupan manusia. Selain sejarah, manusia
pada jaman sekarang (dari yang muda hingga yang tua) menggemari seni musik.
Musik merupakan salah satu bagian pokok dalam kehidupan manusia. Hampir semua
kalangan masyarakat di dunia ini menikmati musik dari jenis yang berbeda-beda.
Hal tersebut mengindikasikan bahwa musik berhubungan erat dengan kehidupan
sosilal masyarakat.
Perkembangan musik
di era sekarang mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini disebabkan
teknologi yang semakin maju dan semakin praktis, dimana masyarakat mampu
mengetahui segala hal baru hanya dengan mengakses internet melalui gadget.
Masyarakat bisa langsung mengunduh lagu-lagu yang mereka inginkan. Hal ini
membuat musik tradisional semakin lama semakin hilang karena perkembangan genre
musik lain yang lebih diminati masyarakat.
Hal serupa juga
penulis temukan di SMAS St. Thomas Aquinas Weetabula, dimana peserta didik yang
merupakan generasi muda perlahan-lahan mulai melupakan musik tradisional. Hal
ini diakibatkan karena musik modern lebih dominan dan sudah mendarah daging
dalam kehidupan mereka. Perkembangan teknologi membuat pertunjukan musik tradisional
secara langsung menjadi semakin jarang diminati oleh para penikmat musik.
Selain itu, media pertunjukan musik trasdisional secara langsung juga menjadi
kian sempit bagi para musisi karena fenomena keberalihan cara menikmati musik
dari waktu ke waktu.
Seiring kemajuan
teknologi, perkembangan musik modern terus meningkat dan terus menekan pertumbuhan
musik tradisional. Hal ini berdampak terhadap menurunnya minat masyarakat dalam
menonton pertunjukan musik secara langsung. Dalam artikel yang berjudul Jangan Salahkan Teknologi, dijelaskan
bahwa hadirnya new technology
menyebabkan terpuruknya industri musik. Bahkan, pada sebuah diskusi di San
Fransisco Music Tech Summit, Lowery
mempertanyakan apakah bisnis model digital yang baru akan lebih menguntungkan
bagi para musisi (Sang Nyoman Satria Irnanningrat, Peran Kemajuan Teknologi)
Dalam pandangannya,
meskipun para artis musisi menjadwalkan tour
dan roadshow lebih banyak tahun ini
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, rupanya minat orang yang datang ke
tempat pertunjukan musik cenderung menurun. Ia mengatakan bahwa hadirnya Youtube dimana orang-orang dapat
menonton pertunjukan musik tanpa harus bersusah payah datang ke tempat konser
diindikasikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi turunnya minat
seseorang menonton konser.
Perkembangan
teknologi membuat industri perekaman menjadi model sempurna dalam tatanan
simulasi dimana dapat memberikan kemudahan bagi setiap individu untuk
mengaksesnya dengan cepat dan mudah. Dalam kasus matinya pertunjukan musik, sehubungan
dengan majunya perkembangan teknologi, salah satu faktor penyebabnya adalah adanya
industri perekaman musik yang mencetak lagu-lagu ke dalam bentuk digital, seperti
iTunes.
iTunes
merupakan salah satu dari produk dari perusahaan raksasa teknologi Apple. Dengan adanya layanan aplikasi
ini, para penggunakan iPhone dapat
membeli dan men-download musik dan
produk digital lainnya dengan cepat dan mudah. Kemudahan ini dijadikan alasan
bagi para pemilik modal bahwa iTunes
telah memberikan kontribusi sebesar-besarnya untuk keuntungan perusahaan.
Dengan melihat
situasi perkembangan musik tradisional yang memakin menurun, maka pemerintah
bekerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan dan juga lembaga-lembaga lain.
Lewat lembaga pendidikan tersebut, para generasi muda diberikan penjelasan
tentang arti dari musik tradisional, mulai dari pengertian musik tradisional,
jenis-jenis musik tradisional, pentingnya musik tradisional di tengah
masyarakat, serta proses perkembangan musik tradisional. Selain itu, lewat Mata
Pelajaran Seni Budaya, peserta didik dapat mengerti tentang arti dan tujuan
musik tradisional. Adapun langkah-langkah yang dilakukan penulis untuk
mengatasi masalah tersebut sebagai berikut.
Pertama, mempelajari musik tradisional secara mandiri
dan bersama. Pada tahap ini, setiap peserta didik diberikan tugas mandiri
dengan mencari buku-buku sumber atau media lainnya yang masih berkaitan dengan
musik tradisional, misalnya musik yang menjadi kekhasan budaya Sumba, seperti
gong, gendang, tambur, dan sebagainya. Setelah ditemukan, peserta didik
diarahkan untuk mempelajarinya dan suatu kesimpulan. Tugas tersebut kemudian dikumpulkan
dan dibahas secara bersama-sama di dalam kelas bersama dengan guru mata
pelajaran
Kedua, memperkenalkan budaya musik tradisional.
Pada tahap ini, peserta didik dibagi ke dalam kelompok yang terdiri atas 5
orang. Di sini, peserta didik harus melakukan pengamatan dan mengidentifikasi
setiap jenis alat musik yang mereka temukan. Misalnya, nama alat musik, cara
memainkannya, asal alat musik, serta sejarah singkat dari seitap jenis alat
musik. Setelah itu, para peserta didik harus bisa membuat suatu laporan tentang
hasil pengamatan dalam kelompok masing-masing.
Ketiga, mengadakan pertunjukan musik tradisional.
Dari hasil laporan kelompok, guru mata pelajaran memberikan tugas baru, yaitu
memainkan alat musik tradisional (gong, gendang, tambur, okulele, gambus,dll)
yang sudah diamati dan dipadukan dengan lagu lagu daerah. Sebelum dipentaskan
di atas panggung, guru bidang studi harus terus mendampingi dan mengamati
proses latihan dan menjelaskan apa yang harus dipersiapkan dalam acara pentasan
musik tradisional. Pemenntasan juga disiarkan oleh peserta didik pada akun
media sosial, seperti Facebook, Instagram, Youtube, Telegram, dan
lain-lain.
Keempat, menjaga dan memelihara alat musik
tradisional. Pada tahap akhirnya inim peserta didik memperoleh penjelasan
terkait pelestarian dan pemeliharaan alat musik tradisional agar tidak punah. Peserta
didik juga diajak untuk mengenalkan musik tradisional melalu media massa.
Dari penerapan
langkah-langkah tersebut, penulis menemukan bahwa hasil yang diperoleh adalah peserta
didik dapat mencintai musik tradisional dengan cara menjaga, mempromosikan,
serta memainkannya di atas panggung.
Berdasarkan
pemaparan pada bagian sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan
mengenalkan musik tradisional kepada peserta didik dengan cara yang benar mampu
menumbuhkan minat peserta didik untuk melestarikan musik tradisional. Dengan
perkembangan teknologi, peserta didik juga mampu mempromosikan musik tradisional
menggunakan media sosial, seperti Facebook,
Instagram, Youtube, Telegram, dan
lain-lain. (MDj/red)
0 Comments