Oleh: Marselus Robot
Dosen Bahasa dan Sastra FKIP Undana
Marcelrob32@gmail.com
Cecak
merayap melampaui halaman ke halaman buku setebal itu
Setiap
perhentian pada halaman ke sembilan terhirup aroma kafan
Dari
batas dalam halaman itu
Terus
berduyun menuju kaca goyang
Naman-nama
galaksi tumbuh di sana
Di
kaca goyang itu cecak menjadi replika
Tak
ada cendawan, hanya kaca
Gelas
kopi tak bertuan di kaki meja
Merangkul
cakrawala yang gigil
Tak
ada lagi siuman baginya
Tak
ada cecak, hanya kaca
Ada
botol dekat gelas kopi tanpa tuan
Berisi
nyanyian tentang pulau-pulau
Ditulis
dengan huruf merah kapital
Merayakan
simulasi cecak di kaca
Kita
tidak ada di sini, hanya kaca
0 Comments