Manggarai Timur, CakrawalaNTT.com – Demi menghasilkan
peserta didik yang unggul berwawasan lingkungan, inovatif, kreatif serta mampu
menguasai teknologi informasi dan komunikasi yang dilandasi iman, maka dari
tahun ke tahun SMAN 1 Elar terus berinovasi di segala bidang. Hal pertama yang
dibenahi adalah membangun kerjasama yang baik dengan semua pihak baik pihak
internal sekolah seperti para guru dan pegawai maupun kerjasama dengan para
orangtua murid dan masyarakat pada umumnya. Jika suasana keakraban dan kerjasama
terjalin dengan baik maka berbagai terbosan dan inovasi baru pasti berjalan
dengan baik. Hal ini disampaikan Leonardus Djafar, Kepala SMAN 1 Elar kepada Cakrawala NTT saat media ini melakukan monitoring independen di sekolah
tersebut, Selasa (29/1/2019).
Menurut Leonardus,
semenjak dirinya diangkat menjadi kepala SMAN 1 Elar pada Agustus 2015 silam, ia
menemukan banyak hal yang perlu dibenahi di sekolah yang berada di kampung
kelahirannya ini. Oleh karena itu, ia mengajak semua warga sekolah untuk
berpikir dan bekerja bersama. Semua guru dan pegawai serta peserta didik harus
ada rasa memiliki dan tanggung jawab moral untuk membangun lembaga pendidikan
ini. Hal pertama yang harus disadari bersama adalah soal tata tertib sekolah
dan kedisiplinan baik di kalangan para guru dan pegawai maupun peserta didik.
Alumni FKIP Kimia
UNWIRA ini menjelaskan, dua tahun terakhir SMAN 1 Elar telah melaksanakan
beberapa kegiatan seperti menghidupkan kembali wadah Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP) baik di tingkat sekolah maupun MGMP tingkat Kabupaten Manggarai
Timur yang terlaksana berkat dengan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS)
Manggarai Timur. Selain itu, menggalakkan program literasi sekolah melalui
pendampingan menulis karya ilmiah dan jurnalistik untuk para guru dan siswa
atas kerjasama dengan pihak Media Pendidikan Cakrawala NTT dan tahun 2019 ini
untuk pertama kalinya sekolah ini menggelar kegiatan Ujian Nasional Berbasis
Komputer (UNBK).
“Saya selalu
membangun komunikasi dan kerjasama yang baik dengan para guru, pegawai, komite
sekolah dan masyarakat lain. Setiap ada kesempatan, saya selalu menghimbau
warga sekolah untuk sama-sama merasa memiliki lembaga pendidikan ini. Kita
tegakkan tata tertib sekolah dan kedisplinan kerja sambil tetap membuka peluang
untuk bekerja sama dengan pihak lain. Kita ini sekolah di kampung. Kita butuh
pendampingan pihak lain yang lebih profesional dan berkompeten di bidangnya. Misalnya
saja, agar anak-anak peserta UN belajar dengan baik maka pihak sekolah
bekerjasama dengan pihak Gereja agar mereka boleh masuk asrama Paroki. Di sana
mereka lebih fokus belajar ketimbang di rumah. Masih banyak kegiatan lain yang sudah
kami buat. Semuanya berkat kerja sama dan dukungan semua pihak,” tandas
Leonardus.
Ditanya terkait persiapan
UNBK tahun ini, pihaknya mengaku siap untuk melaksanakan UNBK untuk pertama kalinya
di sekolah ini. Ia mengaku, dirinya berani menyelenggarakan UNBK karena dukungan para guru, pegawai, dan
komite sekolah.
“Kami belum
memilki laboratorium komputer. Jumlah komputer juga masih sangat sedikit. Untuk
melengkapi jumlah yang diharapkan sekitar 40 unit komputer atau laptop, kami
pinjam laptop para guru dan dari masyarakat di sekitar sekolah. Walau dalam
serba keterbatasan, kami mulai saja. Apapun bentuknya, kami harus mulai. Kita
berharap kondisi ini tetap aman sampai pada hari pelaksananan UNBK nanti di
bulan Maret. Kita tetap berharap pada dukungan pemerintah untuk melengkapi
sarana dan prasarana seperti lab komputer, lab bahasa, dan pembangunan mes guru,
“ ungkapnya.
Kepala UPT Pendidikan
Wilayah VII, Damianus Rani, SH mengaku bangga dengan terobosan dan keberanian
dari sekolah-sekolah di desa khususnya SMAN 1 Elar untuk melaksanakan UNBK pertama
kalinya. Menurutnya, pihak Dinas Pendidikan Provinsi NTT melalui UPT Pendidikan
Wilayah VII tetap membangun koordinasi dengan pihak sekolah agar kendala di
sekolah bisa dikomunikasikan untuk menemukan jalan keluarnya.
“Kita harus
berani memulai. Memang pasti ada kendala atau kekurangan sana-sini. Tetapi kita
tidak akan maju jika menunggu semuanya lengkap dan sempurna. Padahal membangun
pendidikan itu tidak pernah sekali jadi, butuh proses yang lama. Tetap semangat
untuk SMAN 1 Elar dan beberapa SMA/SMK lain yang tahun ini memulai kegiatan
UNBK. Kita selalu siap dukung,” ujar Damianus.
Untuk diketahui peserta
UNBK SMAN 1 Elar berjumlah 93 orang, dengan perincian Program Bahasa berjumlah
13 orang, IPA berjumlah 16 orang dan IPS berjumlah 64 orang. Semua peserta ini
diasramakan sejak awal bulan Januari 2019 untuk didampingi secara khusus oleh
guru pendamping dan guru mata pelajaran dalam persiapan mengikuti UNBK pada awal bulan Maret 2019. (GR)
0 Comments