Jakarta, CAKRAWALANTT.COM - Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas
Keluarga dan Kependudukan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Woro Srihastuti Sulistyaningrum, menegaskan peran
vital Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) dalam
mempersiapkan generasi penerus bangsa.
Deputi yang akrab disapa Lisa itu menegaskan,
PAUD HI tidak hanya berfokus pada pendidikan, melainkan juga mencakup aspek
kesehatan, gizi, pengasuhan, serta pengasuhan, perlindungan dan kesejahteraan
anak. Hal tersebut disampaikannya dalam Rapat Koordinasi Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Aksi Nasional (RAN) PAUD HI 2020-2024 di Hotel Mercure Sabang, Jakarta,
pada Senin (10/3/2025).
"Investasi terbaik bagi Indonesia adalah
dengan memastikan bahwa anak-anak kita tumbuh kembang di lingkungan yang sehat,
mendapatkan pendidikan berkualitas, dan memperoleh perlindungan yang
optimal," ujarnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS)
tahun 2024, anak usia dini menyumbang 10,82% dari total penduduk Indonesia. Namun,
tantangan masih perlu segera diatasi, antara lain 3,69% balita yang belum
mendapatkan pengasuhan layak, 38,71% anak mengalami masalah kesehatan, serta
12,41% anak usia dini yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Selama periode 2020-2024, implementasi RAN PAUD
HI telah menghasilkan peningkatan akses pendidikan, kesehatan dan gizi anak
usia dini serta kesadaran orang tua akan pentingnya pengasuhan yang
berkualitas. Meski demikian, pemerataan layanan, terutama di wilayah 3T
(tertinggal, terdepan, dan terluar), masih menjadi tantangan utama yang harus
segera ditangani.
"Oleh karena itu, kolaborasi lintas sektor
antara pemerintah pusat dan daerah, sektor swasta, akademisi, serta komunitas
dan masyarakat menjadi hal yang sangat krusial, untuk memastikan setiap anak
memperoleh haknya secara optimal," ungkap Deputi Lisa.
Dalam Evaluasi RAN PAUD HI 2020-2024,
diidentifikasi beberapa tantangan utama, antara lain: kurangnya tenaga pendidik
yang terlatih dalam pendekatan holistik untuk pengembangan anak usia dini, pemanfaatan
anggaran daerah yang belum optimal, dan tingginya angka anak usia dini yang
belum mendapatkan layanan pendidikan dan kesehatan memadai.
Menanggapi hal tersebut, Kemenko PMK bersama
mitra terkait akan merumuskan kebijakan PAUD HI yang lebih komprehensif untuk
mencapai target PAUD HI dalam RPJMN 2025-2029. Strategi ke depan akan
difokuskan pada peningkatan kualitas layanan melalui peninjauan kembali teori
perubahan PAUD-HI dan penyelarasan indikator dari tingkat tujuan hingga hasil
yang diharapkan, guna menciptakan sinergi optimal antar seluruh elemen
pendukung.
Lebih lanjut, Deputi Lisa menekankan pentingnya
inovasi dalam implementasi RAN PAUD HI ke depan, termasuk pemanfaatan teknologi
untuk mendukung edukasi orang tua dan pelatihan tenaga pendidik.
"Kita harus mampu beradaptasi dengan
perkembangan zaman. Teknologi merupakan alat strategis yang dapat meningkatkan
kualitas anak usia dini secara signifikan," ucapnya.
Lisa mengajak seluruh peserta untuk terus
menjalin sinergi dan kolaborasi yang semakin kuat demi mewujudkan masa depan
yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia. “Setiap anak berhak mendapatkan awal
kehidupan yang berkualitas. Tugas kita adalah memastikan mereka tumbuh sehat,
cerdas, dan siap menghadapi tantangan masa depan,” pungkasnya. (Kemenko PMK)
0 Comments