Kota Kupang, Cakrawala
NTT - Kelompok penyanyi atau Vokal Grup The
Singer, yang terdiri dari sepuluh orang anggota mengadakan konser musik
yang bertajuk Annual Recital : The Western
Classical Opera Music. Konser musik dengan tema
yang unik dan disebut sebagai konser musik klasik pertama di Kota Kupang ini
diadakan di Aula Gereja Santa Maria Asumpta, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kayu Putih, Kota Kupang. Konser ini
diramaikan juga dengan pameran lukisan dari pelukis dan seniman seni visual di
Kota Kupang. Berdasarkan jadwal resminya, pembukaan pameran direncanakan
berlangsung pada pukul 18.00 WITA dan Konser direncanakan untuk mulai pada
pukul 19.00 WITA. Pada Senin (13/11/17), pelaksanaan konser baru dimulai
pada 19.30 WITA.
Menurut
Rommy Langgu, anggota dan pianis The singer, konser ini merupakan pertunjukan musik yang menyajikan perpaduan
sastra dan musik.
“Sebagian
besar lagu yang dinyanyikan merupakan karya musik klasik yang diciptakan dari
karya-karya sastra besar dunia,” tutur Rommy, Sabtu (11/11/17) saat siaran langsung di program radio “Cakrawala Budaya” sebuah
program kerja sama RRI Pro 2 Kupang dan Media Pendidikan Cakrawala NTT.
Mengusung
lagu-lagu klasik dari Benua Eropa yakni dari Perancis, Rusia, Inggris, Jerman, dan Italia serta juga lagu
klasik dari Indonesia, merupakan tantangan tersendiri bagi para penyanyi.
“Saya
minta maaf bila nanti dalam membawakan lagu ini ada kesalahan yang kami lakukan
dalam cara penyebutan, nanti bagi penonton yang jauh lebih mengerti mungkin
bisa mengajari kami,” kata Rommy saat pembukaan konser yang langsung disambut dengan tawa
dan tepuk tangan penonton.
Konser dibagi
dalam dua sesi. Sesi pertama membawakan sebelas nomor lagu yaitu “Setitik
Embun” karya Mochtar Embut, “Ich Liebe Dich from G. Anderson Poet” karya Edvard
Grieg, “Evening Prayer” karya E. Humperdinck, “Alleluya” karya W.A. Mozart,
“Funiculi Funicula” karya Luigi Denza, “Flower Duet From Lakme” karya Leo
Delibes, “Apres Un Reve” karya Gabriel Faure, “Zdez Khorosho” karya Sergei
Rachmaninoff, “Theme From Cinema Paradiso” karya Ennio Morricone, dan “ All I ask of you
from the Phantom of The Opera” karya Andrew LLyod Webber.
Untuk Sesi kedua lagu-lagu yang dibawakan adalah “The Lord Prayer from Matthew 6:9” karya Albert Hay Malotte, “Look at The World” karya John Rutter, “My Tribute” karya Andrae Crouch, dan “Song of Life from Libera” karya Libera. Perbedaan dari kedua sesi adalah pada sesi pertama lagu-lagu dibawakan secara solo atau duet, sedangkan pada sesi kedua dinyanyikan dalam formasi utuh dari The Singers. Semua nomor lagu dilantunkan dengan iringan piano. Para penyanyi lelaki mengenakan setelan jas hitam dan berdasi, sedangkan yang wanita mengenakan pakaian jenis gaun. Semuanya berwarna kuning tua keemasan.
Untuk Sesi kedua lagu-lagu yang dibawakan adalah “The Lord Prayer from Matthew 6:9” karya Albert Hay Malotte, “Look at The World” karya John Rutter, “My Tribute” karya Andrae Crouch, dan “Song of Life from Libera” karya Libera. Perbedaan dari kedua sesi adalah pada sesi pertama lagu-lagu dibawakan secara solo atau duet, sedangkan pada sesi kedua dinyanyikan dalam formasi utuh dari The Singers. Semua nomor lagu dilantunkan dengan iringan piano. Para penyanyi lelaki mengenakan setelan jas hitam dan berdasi, sedangkan yang wanita mengenakan pakaian jenis gaun. Semuanya berwarna kuning tua keemasan.
Konser
berlangsung dengan lancar, sebagian besar penonton adalah masyarakat Kota Kupang yang berusia
muda. Sepanjang acara berlangsung, cahaya blits kamera yang dipakai para
fotografer cukup sering mendapat komentar pedas dari penonton. Hal ini terjadi
karena pada
lembaran informasi yang diterima penonton saat memasuki pintu ruang
pertunjukkan telah tertera pengumuman untuk tidak menggunakan blits dalam
pemotretan. Ada kesan bahwa penonton tidak terbiasa dengan suguhan yang temanya
klasik seperti ini, sehingga memasuki sesi kedua terlihat cukup banyak penonton
meninggalkan tempat duduknya.
Pameran
lukisan yang diadakan sebagai bagian dari pertunjukkan musik itu diikuti oleh
beberapa seniman seni visual Kota Kupang. Salah satunya adalah Eli Lomi Rihi, pelukis yang sebagian besar tema karyanya
adalah pemandangan alam yang hijau dan perempuan. Pelukis
ini memakai teknik-teknik melukis yang menghadirkan bentuk-bentuk yang multitafsir. Misalnya, Bentuk batu
karang, bila dilihat lagi ternyata adalah wajah yang sedang tertidur. Para
seniman lain menampilkan karya seperti kartun, dan sketsa wajah dari
tokoh-tokoh masyarakat Indonesia. Acara berlangsung hingga pukul 21.30, dan
ditutup dengan foto bersama. Kelompok The Singer berencana akan melakukan
konser serupa di tahun depan. (Armando/RZ)
0 Comments