Valentina Tanate, Kepala Kantor Bahasa NTT bersama duta bahasa NTT 2016 |
Kota Kupang, Cakrawala NTT
Pemilihan
Duta Bahasa NTT merupakan program tahunan Kantor Bahasa NTT dalam rangka
melibatkan generasi muda dalam menjaga dan memperkokoh bahasa Indonesia sebagai
alat pemersatu sebagaimana yang telah diikrarkan oleh para pemuda dalam momen
Sumpah pemuda 1928. Pemilihan Duta Bahasa NTT tahun ini mengusung tema “Peran
Pemuda dalam Pemartabatan Bahasa Indonesia”.
Acara puncak
pemilihan Duta Bahasa NTT 2016 dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Provinsi NTT, yang diwakili oleh Kepala UPTD Bahasa, Alexander
Bea. Dalam sambutan yang dibacakan
Alexander, Kadis P dan K Provinsi NTT menekankan
pentingnya bahasa dalam kehidupan sosial. Menurutnya, bahasa menjadi alat untuk
menunjukan jati diri dan daya saing kita. Karena itu, proses pemartabatan
bahasa Indonesia sedang digalakan serius oleh kemeterian Pendidikan dan
Kebudayaan. Selain melalui pemilihan Duta Bahasa ini, lanjutnya, proses
pemartabatan bahasa Indonesia juga diprioritaskan di sekolah dan kampus dengan
mengoptimalkan program Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Dengan kegitan-kegiatan
seperti ini, diharapkan dapat membentuk kemampuan berbahasa yang baik sekaligus
menumbuhkan karakter (mental) generasi muda Indonesia khusunya generasi muda
NTT.
Sementara
itu, Kepala Kantor Bahasa Provinsi NTT, Valentina Tanate, dalam sambutan
pembukaan acara puncak pemilihan menyampaikan bahwa para duta bahasa harus
menunjukan jati diri dalam berbahasa, terutama penggunaanya dalam media sosial.
Valentina juga mengatakan bahwa proses pemilihan Duta Bahasa NTT sedikit unik
dari provinsi-provinsi lain karena memasukan tes psikologi bagi para peserta.
“Saya ingin
Duta Bahasa NTT juga bisa tegak berdiri di event nasional. Karena itu,
kemampuan intelektual harus ditunjang oleh ESQ (emotional spiritual quotient/gabungan kemampuan emosi dan spiritual)
yang baik pula,” kata Velentina.
Peserta yang
mengikuti proses pemilihan ini terdiri dari 33 orang. Mereka umumnya para
mahasiswa NTT dari berbagai kampus seperti Universitas Nusa Cendana Kupang, Universitas
Katolik Widya Mandira Kupang, Universitas Kristen Artha Wacana Kupang,
Politeknik Negeri Kupang, Universitas Brawijaya Malang, dsb. Proses seleksi
dimulai sejak 15 Agustus silam, diawali dengan temu teknis, dan dilanjutkan
dengan tes uji kemahiran berbahasa, pembinaan, dan unjuk bakat dan kemampuan
yang dilaksanakan di kantor LPMP NTT.
Pada puncak
pemilihan, sepuluh peserta dengan nilai tertinggi, terdiri dari lima peserta
putera dan lima peserta wanita, diberi kesempatan untuk mempresentasikan
makalah mereka masing-masing. Selanjutnya, diikuti sesi tanya jawab bersama
para juri tiga orang juri, Dr. Theresia Kumanireng, Dra. Yuliana Mauboy, dan
Ina Jara, S.Sos.
Ina Jara, sesaat
sebelum membacakan hasil penilaian, mengatakan, ke-30 orang peserta yang telah
mengikuti proses pemilihan adalah duta-duta bahasa. Karena itu, ia mewakili
kedua juri berpesan agar mereka harus menyampaikan penggunaan bahasa Indonesia
yang baik dan benar kapan, di mana saja, dan pada kesempatan apa saja. (Eman Nara
Sura)
Para peserta lomba duta bahasa NTT 2016 pada acara puncak pemilihan Duta Bahasa NTT |
0 Comments