Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

ROMO ENTO TNOMEL: UNBK SELARAS ZAMAN

Rm. Johannes A. Tnomel, Pr

TTS, CAKRAWALANTT.COM – Kepala  SMP St. Vianney Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Rm. Johannes A. Tnomel, Pr., yang ditemui media ini di ruang kerjanya, Kamis (25/4/2019), mengatakan, Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) bukan sesuatu hal yang baru karena dirinya melihat bahwa UNBK itu betul-betul selaras zaman.

“Mengapa saya katakan selaras zaman? Karena pada waktu sekarang maupun pada waktu yang akan datang semua aktifitas manusia itu memakai sistem digital. Oleh karena itu UNBK ini menjadi sarana pembelajaran bagi siswa untuk belajar memahami IT, karena masa yang akan datang mereka bukan saja diuji secara digital tetapi dari proses pembelajaran itu semua akan berbasis digitalisasi. Karena perkembangan manusia semakin hari semakin maju dan tidak  ada yang berjalan mundur. Oleh karena itu saya tidak pernah berpikir untuk melakukan yang pertama atau yang kedua dan seterusnya tetapi yang terlintas dalam pikiran saya adalah bagaimana untuk  melaksanakan UNBK,” tuturnya.

Pada tahun pertama kepemimpinannya, kisah Romo Ento, demikian sapaannya, ia tidak bisa berbuat lebih banyak karena sarana dan prasarana yang belum tercukupi. Namun pada tahun yang ketiga di sekolahnya telah dilaksanakan UNBK. Dirinya pun mulai membangun komunikasi dengan sekolah-sekolah lain yang telah melakukan UNBK terlebih dahulu.

“Pada tahun 2018 lalu di NTT dari ratusan sekolah penyelenggara UNBK, SMP St. Vianney berada pada posisi ke-14 secara nasional. Sementara untuk tingkat provinsi, SMP St. Vianney menempati urutan ke-3 mewakli Kabupaten TTS,” katanya.

Untuk menyelenggarakan UNBK, menurutnya, terdapat beberapa hal dasar. Pertama, kita harus banyak bertanya kepada sekolah-sekolah yang sudah selenggarakan UNBK, kita tidak boleh menutup diri bahwa kita bisa dalam semua hal. Kedua, kita harus mampu berkoordinasi dengan sekolah lain jika sarana kita belum lengkap, kita bisa meminjam di sekolah lain atau bisa bergabung dengan sekolah lain. Ketiga, kita harus terus mengikuti secara detail petunjuk teknis di website Kementerian Pendidikan terkait pelaksanaan UNBK. Keempat, kita harus berkomunikasi dengan Dinas Pendidikan agar diketahui dan juga dipertimbangkan serta menjadi program untuk tahun-tahun ke depan.

Lebih lanjut, Romo Ento mengatakan, strategi dalam pelaksanaan UNBK tidak berbeda dengan mempersiapkan anak-anak untuk belajar, hal yang berbeda adalah mereka akan mengikuti simulasi selama 3 kali. Tujuan simulasi sendiri adalah untuk melatih anak secara teknis  dalam rangka mengoperasikan komputer untuk tidak ragu-ragu saat mengikuti UN dan kedua, mereka juga melatih diri menyelesaikan soal karena pada saat simulasi hasil jawabannya langsung ditampilkan. Jadi, siswa sendiri bisa tahu sejauh mana kemampuannya dalam menyelesaikan soal tersebut. 

“Keuntungan dari UNBK adalah pertama, pendidikan selaras zaman. Kedua, anak bisa mengerjakan soal secara objektif, transparan dan juga mereka bisa mengetahui hasil. Ketiga, pelaksanaan UNBK, lebih menghemat banyak anggaran dan tenaga, karena tenaga yang dibutuhkan dalam pelaksanaan UNBK adalah penanggung jawab (kepsek), panitia, proktor, teknisi dan pengawas, hanya itu saja yang berperan dalam UNBK,” jelasnya.

Data yang dihimpun media ini, tercatat 135 siswa SMP St. Vainney Soe yang mengikuti UNBK 2019. Peserta terbagi dalam 3 sesi dengan fasilitas komputer yang disediakan  sebanyak 50 unit. Pelaksanaan UNBK dari hari pertama hingga hari ketiga berjalan lancar tanpa kendala apa pun. (Lenzo)

Post a Comment

0 Comments