Dokumentasi kegiatan. |
Kota Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa
Tenggara Timur (NTT), Ambrosius Kodo, menekankan pentingnya penguatan literasi
di lingkungan pendidikan. Hal itu disampaikannya pada acara peluncuran Gerakan
NTT Membaca dan Menulis (Genta Belis) oleh Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto
Susanto, di Hotel Sylvia Kupang, Jumat (22/11/2024).
Ambrosius mengatakan, program tersebut bertujuan untuk
meningkatkan mutu pendidikan, khususnya dalam aspek literasi membaca dan
menulis. Menurutnya, kondisi faktual pencapaian literasi di NTT masih tergolong
rendah.
“Dari 8.800 sekolah, hanya 20% yang melampaui
kompetensi dasar literasi. Sedangkan, sebagiannya 50% lebih belum melampaui
kompetensi minimal literasi dasar,” jelasnya.
Di sisi senada, dalam kajiannya, Inovasi memaparkan
bahwa pada tes literasi anak kelas III Sekolah Dasar (SD) di NTT, hanya 20%
yang berhasil lulus. Selain itu, pasca wabah Covid-19, NTT mengalami
ketertinggalan hingga 40 bulan lamanya. Sedangkan, kajian lembaga literasi
dunia pada tahun 2022 menunjukkan bahwa Indonesia mengalami kerugian hingga 200
triliun rupiah tiap tahunnya akibat ketidakmampuan dalam aspek literasi.
Untuk itu, lanjut Ambrosius, pihaknya melalui semangat
kolaboratif merancang program “Genta Belis” sebagai strategi peningkatan
capaian literasi di Provinsi NTT.
“Genta
artinya lonceng. Lonceng bunyi orang membaca, lonceng bunyi orang menulis.
Sedangkan, belis adalah suatu bentuk
penghargaan, mahar kepada keluarga perempuan. Dalam konteks ini, belis merupakan tanggung jawab bersama
untuk membangun literasi di NTT,” terang Ambrosius.
Ia menambahkan, “Genta Belis” adalah lonceng peradaban
yang membangun peradaban NTT melalui kegiatan membaca dan menulis. Hal ini,
sambungnya, bisa dilakukan melalui gerakan membaca dan menulis selama 30 menit
di pagi hari. Hasil dari kegiatan tersebut bisa dilombakan dalam berbagai
bentuk, seperti majalah dinding, apresiasi peserta didik berprestasi, dan
sebagainya.
“Nanti, ada juga pelatihan literasi bagi guru,
kegiatan cerdas cermat untuk menguji wawasan peserta didik, perlombaan
perpustakaan terbaik, dan lain-lain,” tambah Ambrosius.
Ambrosius pun kembali menekankan pentingnya literasi sebagai fondasi dari semua ilmu pengetahuan. Maka dari itu, ia mengajak semua pihak untuk secara bersama-sama berkomitmen menumbuhkan minat membaca dan menulis sehingga program Indonesia Emas 2045 dapat tercapai.
Pantauan media, kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Kepala BPMP NTT, PIC PDM 04B Ditjen PAUD Dasmen, Kepala Perencanaan, Riset, dan Inovasi Daerah Provinsi NTT, Kepala Perpustakaan Nasional, Pimpinan Unicef Perwakilan NTT/NTB, Kepala Kantor Bahasa Provinsi NTT, Yayasan Rumah Literasi Cakrawala, Prof. Drs. Tans Feliks selaku Akademisi, serta semua kepala sekolah se-Provinsi NTT. (Tommy Seke/MDj/red)
0 Comments