Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

Guru-guru Se-TTS Ikuti Workshop Pendidikan Tata Kelola Guru Menuju Kepastian Kesejahteraan dan Keprofesian

 

Dokumentasi kegiatan.


TTS, CAKRAWALANTT.COM - Guru-guru jenjang TK/PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, dan SLB se-Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) mengikuti kegiatan Workshop Pendidikan Tata Kelola Guru Menuju Kepastian Kesejahteraan dan Keprofesian, Selasa (3/10/2023), di Hotel Timor Megah Soe.

 

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Anggota Komisi X DPR RI, Anita Jakoba Gah, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Pendidikan Profesi Guru (PPG) Kemendikbudristek, Andika, Kepala Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi NTT, Wirman Kasmayadi, serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTS, Musa S. Benu.

 

Dalam arahannya, Anggota Komisi X DPR RI, Anita Jakoba Gah, mengatakan, keberadaan guru dianggap sangat penting karena dapat menghasilkan generasi penerus bangsa yang berbudi pekerti luhur. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan, sambungnya, adalah kesejahteraan guru sebab telah diatur dalam aturan perundang-undangan. Hal itu, ujar Anita, juga berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pendidikan.



Sementara itu, Plt. Direktur PPG Kemendikbudristek, Andhika, menuturkan, Kabupaten TTS merupakan salah satu kabupaten yang menyediakan formasi yang cukup banyak bagi para guru guna memerhatikan tata kelola guru.

 

“Kabupaten TTS termasuk banyak formasi bagi para guru. Untuk penilaian test tahun (2023) ini, 30% diatur oleh pemerintah daerah dan 70% itu psikotest,” ujarnya.

 

Ia menambahkan, terkait tata kelola, yang perlu diperhatikan adalah status guru, baik yayasan maupun negeri, sehingga nantinya dapat mengikuti ujian profesi guru. Hal itu, tegas Andhika, dapat mendorong terwujudnya guru yang profesional.  

 

Lebih lanjut, Kepala BGP Provinsi NTT, Wirman Kasmayadi, menyebutkan, BGP bertugas untuk mendukung pengembangan dan pemberdayaan tenaga pendidikan, diantaranya menyiapkan transformasi pembelajaran. Keberadaan BGP, sambungnya, turut menunjang peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru.  



Di sisi senada, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTS, Musa S. Benu, mengungkapkan, pihaknya mendorong para guru untuk terlibat dalam program Guru Penggerak sebagai bagian dari proses pengelolaan pendidikan.

 

“Saat ini, untuk menjadi kepala sekolah atau pengawas harus seorang Guru Penggerak, sehingga kita selalu dorong untuk mengikuti program tersebut serta berharap melalui kegiatan ini, guru-guru memperoleh ilmu dan tentunya bisa berimbas pada sekolah masing-masing,” pungkasnya.

 

Pantauan media, dalam kegiatan tersebut, terdapat forum diskusi yang dimoderatori oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTS. Para guru yang hadir terlihat begitu antusias dan aktif ketika mengikuti sesi tanya-jawab. (Albert Baunsele/MDj/red)


Post a Comment

0 Comments