Salah
satu peserta didik sedang mengikuti Ujian Karya Ilmiah Remaja (KIR) di hadapan
para guru penguji.
Sikka, CAKRAWALANTT.COM - Guna
meningkatkan kapasitas dan kualitas lulusan, Sekolah Menengah Atas Swasta
(SMAS) Katolik Caritas Maumere menggelar Ujian Karya Ilmiah Remaja (KIR) bagi
peserta didik kelas XII selama 5 hari, yakni Senin-Jumat (14-18/2022). Hal itu
diutarakan oleh Kepala SMAS Katolik Caritas Maumere, Tarsisius Kristoforus
Lidi, S.Fil ketika ditemui di ruang kerjanya, Kamis (17/3/2022). Menurut
Tarsisius, Ujian KIR tersebut merupakan salah satu syarat dan kewajiban yang
harus dipenuhi oleh peserta didik tingkat akhir untuk mengikuti Ujian Akhir
Sekolah.
Tarsisius
mengungkapkan para peserta didik diberikan ruang untuk mengembangkan ide dan
gagasannya dalam karya ilmiah. Pihak sekolah, lanjutnya, telah membagi tenaga pendidik (guru) untuk membimbing dan mengarahkan para peserta didik dalam menyusun karya ilmiah hingga tahap persiapan ujian.
“Ada guru
pembimbing karya ilmiah peserta didik dan selanjutnya dilakukan proses ujian
secara resmi dengan waktu yang sudah dijadwalkan. Terkait materi dan judul
karya, pihak sekolah memberikan kebebasan yang seluasnya untuk peserta didik
untuk menemukannya sendiri,” ungkapnya.
Sementara
itu, salah satu peserta didik, Lusia Dayanti Mai dari kelas XII IPS yang juga
menjadi peserta Ujian KIR mengungkapkan bahwa KIR merupakan wadah pengembangan
kreativitas dan inovasi bagi peserta didik, sekaligus menjadi bagian dari proses pengembangan budaya literasi di lingkungan
sekolah. Terkait pelaksanaan ujian, sambung Lusia, pihak sekolah telah
memberikan kesempatan bagi para peserta didik untuk menyusun dan mempersiapkan
materi KIR dengan baik sesuai bimbingan para guru.
Para
guru penguji dan peserta didik usai melaksanakan Ujian KIR.
“Saya senang
dengan metode pembelajaran dimana peserta didik dilatih untuk menuangkan
tulisan dalam sebuah karya ilmiah. Dengan begitu, bisa memacu minat baca dan minat tulis peserta didik. Kami juga
mempersiapkan diri secara baik dengan tulisan keilmiahannya dan
mempertanggungjawabkan di hadapan penguji satu dan penguji dua,” ujar peserta
didik dengan judul KIR Pengaruh
Kedisiplinan Terhadap Daya Serap Siswa tersebut.
Hal senada
juga disampaikan oleh salah satu guru penguji KIR, Fransiska Sumiati Susanti,
S.Pd. Menurutnya, Ujian KIR tersebut sangat bermanfaat bagi pengembangan
potensi diri para peserta didik. Mereka, imbuhnya, didorong dan dibimbing untuk
berpikir, menentukan judul tulisan, menyusun materi, hingga mengembangkan
gagasan di dalamnya. Sedangkan para guru, pungkasnya, hanya berperan sebagai pembimbing dan penggerak
dalam hal koordinasi dan konsultasi. (Bastian Kopong/MDj/red)
0 Comments