Jakarta, CAKRAWALANTT.COM – Uskup
Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo dalam khotbahnya pada
Misa Hari Raya Kenaikan Yesus Kristus ke Surga (Kenaikan Isa Almasih) di Gereja
Katedral, Paroki Santa Maria Diangkat ke Surga, Kamis (21/5/2020), berpesan
agar Umat Katolik menyadari konsekuesi iman akan kenaikan Yesus Kristus ke
surga sebagai murid-murid Kristus.
Dalam Misa yang disiarkan secara
langsung oleh TVRI tersebut, Kardinal Suharyo menegaskan kalau gereja diakui
dan dipercaya sebagai tanda kehadiran Kerajaan Allah maka sebagai murid-murid
Kristus perlu semakin bersaudara dan berbela rasa sebagai tanda dan wujud
kehadiran Kerajaan Allah.
Menurut Ajaran Sosial Gereja, terangnya,
Kerajaan Allah akan semakin menjadi nyata kalau 4 nilai dasar ini
sungguh-sungguh dibangun.
Pertama,
Kerajaan Allah akan semakin menjadi nyata ketika martabat manusia sebagai citra
Allah dijunjung tinggi. Artinya, tidak ada diskriminasi apa pun atas dasar
status sosial atas dasar suku agama atau alasan-alasan apa pun. Kerajaan Allah
akan semakin menjadi nyata ketika hidup dijunjung tinggi dan dihargai sejak
awal sampai akhir secara alami.
Kedua,
Kerajaan Allah akan semakin nyata kalau segala sumber daya, perangkat hukum,
sistem ekonomi dan pranata kehidupan bersama diarahkan semuanya untuk membangun
kebaikan bersama, bukan untuk kepentingan pribadi, bukan untuk kepentingan
kelompok.
Ketiga,
Kerajaan Allah akan semakin nyata ketika demi kebaikan bersama itu, bertumbuh
pula semangat solidaritas yang unggul. Saya pribadi sangat gembira karena
solidaritas di negeri ini sungguh-sungguh kian tumbuh. Indonesia berada di
peringkat kelima dunia dari 164 negara untuk modal sosial dan peringkat pertama
untuk partisipasi sipil dan sosial dengan tingkat kesukarelawanan tertinggal
dari negara manapun. Suatu yang membanggakan tanpa mengurangi kenyataan bahwa
di tengah-tengah kebanggaan seperti itu tidak sedikit pula yang memprihatinkan.
Harapannnya dengan solidaritas yang unggul itu, kemiskinan juga semakin kecil
sebagai tanda hadirnya Kerajaan Allah.
Keempat,
Kerajaan Allah juga akan semakin nyata kalau kita semakin sadar akan
tanggungjawab kita merawat alam dan makluk ciptaan. Harapannya, bukan hanya
manusia yang bisa berbahagia, tetapi semua makluk berbahagia. Kalau perlu
diciptakan istilah baru kita tidak berbicara lagi tentang perikemanusiaan,
tetapi tentang perikemakhlukan.
“Kita boleh yakin, perbuatan baik sekecil atau
sesederhana seperti apapun adalah bagian dari usaha kita untuk mewujudkan doa
kita datanglah kerajaan-Mu,” pungkasnya. (kalderanews.com/red)
0 Comments