Ovianirita Oematan pose bersama orangtua, perwakilan pemerintah kecamatan dan masyarakat setempat. (Foto: Lenzho) |
TTS, CAKRAWALANTT.COM
–
SMPN Satap Lelobatan yang terletak di Desa Lelobatan, Kecamatan Mollo Utara,
Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), resmi memiliki kepala UPTD definitif.
Jabatan tersebut dipegang oleh Ovianirita Oematan yang telah dilantik oleh
Bupati TTS pada tanggal 25 November 2019
lalu di Taman Rekreasi Bu'at.
Acara penyambutan Kepala UPTD berlangsung di lokasi SMPN
Satap Lelobatan, Sabtu (4/1/2020). Acara penyambutan yang berlangsung secara
adat dengan tuturan Natoni itu dihadiri para tokoh agama, tokoh adat dan
masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Ovianirita Oematan, S.Pd., mengatakan
bahwa pengalungan sarung dan selendang adat yang diberikan oleh tokoh adat dan
masyarakat setempat merupakan suatu penghargaan dan tanggung jawab yang besar.
"Saya tidak akan berhasil tanpa dukungan dari para
orang tua dan stakeholders terkait.
Oleh karena itu saya berharap agar ada dukungan penuh dari semua pihak,"
ujarnya.
Penyambutan Ovianirita Oematan secara adat. (Foto: Lenzho) |
Ovi, sapaan akrab Ovianirita Oematan, menyampaikan bahwa di
wilayah tersebut banyak anak yang putus sekolah oleh karena jarak yang jauh. Karena
itu dirinya mengimbau kepada semua masyarakat sekitar untuk kembali
mendaftarkan anak-anak yang putus sekolah guna memperoleh pelayanan pendidikan
yang baik.
Ovi meminta kepada pemerintah setempat agar melalui dana desa
ada anggaran khusus untuk bidang pendidikan dapat membantu para guru honorer
yang ada. Selain itu bantuan juga diperlukan untuk memperbaiki gedung darurat
yang sudah ambruk pada bulan November 2019 lalu.
Terkait gedung sekolah yang sudah ambruk, Ovi meneruskan
informasi dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTS, Edison
Sipa, bahwa nomenklatur sekolahnya masih merupakan Satu Atap oleh karena itu
dirinya meminta agar sementara waktu bergabung dengan SDN Lelobatan sambil
menunggu bantuan Unit Sekolah Baru (USB) ke depan.
“Saya telah berkoordinasi dengan kepala SDN Lelobatan
terkait ruangan bagi siswa SMP untuk digunakan dalam proses kegiatan belajar
mengajar dan telah disetujui oleh Kepala SDN Lelobatan. Para siswa SMPN Satap
Lelobatan memperoleh dua ruangan yang diberikan oleh pihak SDN Lelobatan,”
tuturnya.
Ovi juga mengajak
para orang tua serta pemerintah desa yang ada untuk saling bergandengan tangan membangun
SDM yang ada melalui pendidikan. Menurutnya, tidak ada cara lain untuk memutus
rantai kemiskinan selain melalui pendidikan.
Pada akhir sambutannya Ovi juga menghimbau kepada para orang
tua siswa yang ada untuk melengkapi administrasi berupa KTP dan KK yang
terdapat NIK anak untuk proses pemerolehan dana BOS dan bantuan lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Joel Oematan, mewakili pemerintah
kecamatan sekaligus orang tua mengatakan bahwa kesuksesan tanpa dukungan itu
akan sia-sia. Karena itu dirinya juga mengimbau kepada semua masyarakat yang
ada untuk mendukung kepala UPTD yang ada dalam setiap program pembangunan
pendidikan melalui peningkatan kualitas SDM peserta didik.
Oematan juga menitipkan SMPN Satap Lelobatan kepada semua
masyarakat dari dua desa yang ada untuk saling mendukung dalam pembangunan
pendidikan bagi generasi penerus. Di hadapan Sekretaris Desa Lelobatan dan para
orang tua yang hadir ia meminta agar pengelolaan dana desa memperhatikan tiga
aspek yang ada yaitu pada bidang
pendidikan, kesehatan dan ekonomi masyarakat.
Sementara itu, Jonas Banoet yang mewakili orang tua siswa
mengatakan siap mendukung pembangunan sekolah yang ada. Kepentingan umum
tegasnya adalah hal yang utama apalagi terkait bidang pendidikan.
"Oleh karena itu saya juga mewakili orang tua bahwa
kami siap untuk mendukung kepentingan umum. Dari pribadi yang ada kami siap
mendukung karena kami sadar bahwa kepentingan umum merupakan segalanya di atas
kepentingan pribadi," ungkap Jonas.
Gedung SMPN Satap Lelobatan (darurat) yang ambruk November 2019 lalu. (Foto: Lenzho) |
Pantauan media ini, SMPN Satap Lelobatan telah memiliki dua
ruang darurat namun gedung tersebut ambruk akibat angin pada November 2019. Untuk
sementara para peserta didik menggunakan rumah warga dalam proses KBM.
Pada semester baru ini para peserta didik dari SMPN Satap
Lelobatan akan direlokasi untuk bergabung kembali pada SDN Lelobatan untuk
pelaksanaan proses KBM sambil menunggu bantuan gedung dari Pemerintah Kabupaten
TTS melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTS. (Lenzho/red)
0 Comments