Kota Kupang, CakrawalaNTT.com - Dalam rangka memperingati
Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS), Kepala
LPMP Prov.NTT, Muhammad Irvan, kepada
wartawan mengatakan bahwa Semarak
Hardiknas 2018, perpaduan
antara tiga Unit Pelaksana Teknis Kementerian
kegiatan Semarak
Hardiknas ini dilaksanakan secara serentak di 34 provinsi
yang ada di Indonesia.Untuk
NTT sudah dilakukan beberapa event di antaranya:
Lomba mewarnai untuk anak-anak SD,TK dan Lembaga kursus yang dilaksanakan di BP
PAUD Dikmas Prov. NTT; Lomba
peragaan busana daerah yang melibatkan lembaga-lembaga kursus; Pentas Seni selama dua malam
dan pameran buku yang dilaksanakan di Taman Budaya Gerson Poik yang diselenggarakan
oleh Dinas Kebudayaan Prov. NTT.
Gerak jalan sehat yang melibatkan kurang lebih dua puluh ribu siswa-siswi TK, SD, SMP, SMA dan SMK se-Kota Kupang diikuti juga oleh lima instansi penyelenggara yaitu Dinas Pendidikan Prov.NTT, Dinas Kebudayaan, LPMP NTT, BP PAUD DIKMAS NTT, dan Kantor Bahasa NTT yang dilaksanakan pada hari sabtu, 28/04/2018. Sementara untuk hari ini dan besok itu festival drumben yang melibatkan pelajar se-NTT yang dilaksanakan oleh Kantor Bahasa Prov. NTT.
“Kegiatan
ini ada karena kita ingin menyampaikan
pesan kepada masyarakat bahwa pendidikan sedang bergerak,” jelas Irvan.
Lebih lanjut, Irvan menyampaikan bahwa terkait UN, prestasi
anak-anak NTT akan terus meningkat
dengan bertambahnya sekolah-sekolah yang telah melaksanakan UNBK dan ini semua menjadi
satu harapan bagi NTT untuk menghasilkan yang terbaik khususnya dalam dunia
pendidikan.
Sementara itu, Valentina
L. Tanate, Kepala Kantor Bahasa
Prov.NTT mengatakan bahwa
kegiatan lomba drumben dimaksudkan untuk menggali
setiap potensi yang ada dalam diri siswa untuk menuangkan bakatnya dengan hal
yang positif daripada melakukan hal yang negatif.
Kepala Bidang Pendidikan Khusus dan Layanan
Khusus (PKLK),
Adeliano Soares menjelaskan,
Hari Pendidikan Nasional tentu memiliki pesan
yang ingin disampaikan. Sesungguhnya, tema yang diangkat pada
tahun 2018 ini yakni “Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan” memberi pesan kepada masyarakat
NTT lebih khusus kepada penyelenggara pendidikan, para pemerhati pendidikan, orang tua dan anak-anak di
NTT bahwa kita sedang berjuang dan sedang
beraksi agar pendidikan yang kita bangun itu adalah
pendidikan yang
berkarakter bukan pendidikan yang pragmatis. (Lenzho)
0 Comments