Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

Kelompok Peserta Didik SMAN 1 Waingapu Ikuti Program “Sekolah Menulis” Cakrawala NTT

Para peserta didik sedang mendengarkan penjelasan bersama tim fasilitator.


Sumba Timur, CAKRAWALANTT.COM - Sebanyak lima puluh peserta didik Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, mengikuti Program “Sekolah Menulis” bersama Yayasan Rumah Literasi Cakrawala. Hal itu ditandai dengan dimulainya proses asesmen awal bersama fasilitator, Jumat (21/2/2025), di aula sekolah tersebut.

 

Pada kegiatan asesmen awal, para peserta didik diarahkan untuk mengikuti pre-test dan mengisi lembar asesmen sesuai arahan fasilitator. Setelah itu, fasilitator melakukan observasi sepanjang proses asesmen.

 

Kepala SMAN 1 Waingapu, Rambu Baja Oru, mengatakan, partisipasi peserta didik SMAN 1 Waingapu dalam Program “Sekolah Menulis” Cakrawala NTT tersebut merupakan tindak lanjut dari upaya peningkatan literasi.



“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya peningkatan literasi, khususnya di kalangan peserta didik,” ujarnya saat memberikan arahan awal kepada para peserta didik.

 

Selain itu, Rambu menjelaskan, pihaknya akan terus mendorong peserta didik agar konsisten dalam mengikuti program tersebut sehingga dapat meningkatkan kecakapan literasi sekaligus menghasilkan karya tulis yang berkualitas.

 

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Koordinator Pengawas (Korwas) SMA/SMK dan SLB Kabupaten Sumba Timur, Albertina Natara, menyampaikan apresiasi kepada para peserta didik SMAN 1 Waingapu yang telah berpartisipasi dalam Program “Sekolah Menulis” Cakrawala NTT.



Menurutnya, program tersebut bisa mendukung upaya peningkatan literasi di kalangan peserta didik, apalagi di tengah polemik rendahnya tingkat literasi.

 

“Berbagai sumber dan data selalu menunjukkan kondisi literasi kita yang masih rendah. Meskipun ada kenaikan, tetapi belum signifikan. Untuk itu, dengan hadirnya Program ‘Sekolah Menulis’ ini, upaya peningkatan literasi bisa berjalan dengan baik,” ungkapnya saat membuka rangkaian proses asesmen.

 

Albertina berharap, melalui Program “Sekolah Menulis”, para peserta didik bisa melatih pola pikir, nalar, dan daya kritis. Hal itu, jelasnya, dapat meningkatkan kecakapan literasi.



“Semoga para peserta didik bisa berlatih untuk menulis apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Mereka juga harus mampu melatih pola pikir, nalar, dan daya kritis,” tambahnya.

 

Lebih lanjut, Direktur Program “Sekolah Menulis” Cakrawala NTT, Y. B. Inocenty Loe, menjelaskan, para peserta didik akan didampingi secara intens oleh tim fasilitator, baik dari kalangan praktisi maupun akademisi, selama tiga bulan lamanya.

 

“Mereka akan mengikuti pendampingan dan pelatihan selama tiga bulan lamanya hingga bisa menerbitkan buku,” tukasnya.



Ino berharap, para peserta didik bisa konsisten mengikuti proses pendampingan sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal, khususnya pada peningkatan aspek literasi. (MDj/red)         

 

 

 

   

 


Post a Comment

0 Comments