Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

Unwira Berkolaborasi dengan UIN Malang, UHT Surabaya, dan PT Asimas Malang Kembangkan Obat Herbal Afrodisiak

 

Sosialisasi peluang kerja sama antara industri dan perguruan tinggi.


Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Dosen Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira), Dr. Maximus M. Taek, M.Si., bersama tim penelitinya kembali memenangi Program Bantuan Biaya Luaran Prototipe yang diselenggarakan oleh Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemdikbud RI dengan proposal yang berjudul “Pengembangan dan Hilirisasi Prototipe Obat Herbal Terstandar (OHT) Afrodisiak dari Ekstrak Uvaria rufa Berdasarkan Etnomedisin Masyarakat NTT”.

 

Proposal ini merupakan satu-satunya proposal yang lolos pendanaan dari seluruh Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dalam lingkup LLDikti Wilayah XV NTT. Lolosnya proposal itu merupakan kali kedua setelah tahun sebelumnya (2023), dosen yang bersangkutan juga berhasil mendapatkan bantuan dana tersebut dengan proposal berjudul “Pengembangan Prototipe Obat Herbal Terstandar Antimalaria dari Ekstrak Kulit Batang Pule Hitam (Alstonia spectabilis)”.

 

Penelitian untuk pengembangan prototipe OHT afrodisiak ini merupakan pekerjaan kolaboratif antara dosen Unwira dan beberapa dosen dari Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN) Malang, Universitas Hang Tuah (UHT) Surabaya dan perusahaan farmasi, PT Agaricus Sido Makmur Sentosa (Asimas) Lawang-Malang.

 

Tim penelitian ini diketuai oleh Dr. Maximus Markus Taek, M.Si. dengan anggota antara lain Dr. apt. Burhan Ma’arif Z.A, M.Farm., dan  apt. Novia Maulina, M.Farm. (Dosen Prodi Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Malang), Erly Grizca Boelan, S.Si., M.Si. (Dosen Prodi Kimia FKIP Unwira), Faisal Akhmal Muslikh, S. Farm., M. Farm (Dosen Fakultas Farmasi, Universitas Hang Tuah, Surabaya) dan apt. Fuma Aji Putra P., S.Farm (Manajer Pemasaran PT. Asimas, Malang). Penelitian ini juga melibatkan beberapa orang mahasiswa UIN Malang yang mengerjakan pengujian-pengujian prototipe obat herbal tersebut di laboratorium.

 

Berangkat dari hasil studi etnomedisin yang dilakukan oleh Dr. Maximus, tumbuhan Uvaria rufa atau yang biasa dikenal dengan sebutan “Lelak” di Kupang atau “Koknaba” (bahasa Dawan) atau “Koke” (bahasa Tetun) diketahui memiliki potensi besar sebagai agen afrodisiak. Hal ini diketahui dari testimoni beberapa orang yang pernah menggunakan tumbuhan ini. Rebusan atau rendaman kulit batang tumbuhan ini diklaim memiliki khasiat yang baik untuk mempertahankan atau meningkatkan stamina, dan mengembalikan kebugaran tubuh.

 

Berdasarkan hasil studi tersebut, Dr. Maximus berencana untuk mengembangkan tumbuhan tersebut menjadi prototipe obat afrodisiak agar dapat dikomersialkan kepada masyarakat luas. Berkenaan dengan penelitian pengembangan prototipe obat herbal afrodisiak tersebut, pada tanggal 10-14 September 2024, anggota tim peneliti dari UIN Malang dan UHT Surabaya dan mitra perusahaan farmasi dari PT Asimas Malang berkesempatan melakukan kunjungan lapangan ke Kupang.


Tim peneliti dan tumbuhan Uvaria rufa

Kunjungan ini dimaksudkan untuk bersama-sama dengan ketua tim dan anggota peneliti yang berasal dari Unwira melakukan survei populasi tumbuhan Uvaria rufa di wilayah sekitar Kota Kupang, Kabupaten Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Dalam kunjungan lapangan tersebut, tim peneliti juga sekaligus mengambil bahan baku berupa kulit kayu tumbuhan tersebut dan mengumpulkan beberapa data dasar yang terkait dengan kebutuhan penelitian ini.

 

Dalam kunjungan lapangan tersebut, anggota tim peneliti yang berasal dari mitra industri farmasi (PT Asimas) sempat memberikan sosialisasi tentang “Peluang Kerjasama Pengembangan Obat Herbal, Suplemen dan Makanan/Minuman antara Industri dan Perguruan Tinggi di NTT.” Acara sosialisasi ini dilakukan di Ruang Workshop LPPM Unwira, dan dihadiri oleh sekitar 50 orang dosen dan mahasiswa yang berasal dari Unwira, Universitas Nusa Cendana (Undana) dan Poltekkes Kemenkes Kupang.

 

Dalam acara sosialisasi ini, pembicara -apt. Fuma Aji Putra P., S.Farm (Manajer Pemasaran PT Asimas, Malang) mengharapkan agar para dosen mulai mengarahkan penelitiannya untuk menghasilkan produk-produk yang dibutuhkan masyarakat dan dapat dikomersialisasikan, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh tim peneliti prototipe OHT afrodisiak ini, dan tidak hanya berhenti pada menghasilkan artikel ilmiah yang dipublikasikan di jurnal-jurnal. (Yosefa Saru/MDj/red)


Post a Comment

0 Comments