Dokumentasi kegiatan. |
Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Maranatha Kupang menggelar kegiatan Pengenalan
Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Tahun Akademik 2024/2025 yang berlangsung
pada 3-6 September 2024 di kampus yang berlokasi di Jl. Kampung Bajawa-Nasipanaf,
Desa Baumata Barat, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT.
Ketua
STIKes Maranatha Kupang, Stefanus Mendes Kiik, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.Kom.,
bertanya kepada mahasiswa baru tentang minat mereka untuk bekerja di luar
negeri. Pertanyaan itu disampaikannya saat memberikan kata sambutan pada acara
pembukaan yang berlangsung di Aula STIKes Maranatha Kupang pada Kamis
(05/09/2024).
Pada
awalnya, mahasiswa baru merespons pertanyaan tersebut dengan hening. Beberapa
orang tampak hendak mengangkat tangan, tapi terkesan sangat ragu. Stefanus
Mendes Kiik kembali menegaskan pertanyaan tadi sambil meminta mereka untuk
lebih berani mengangkat tangan. Setelah dikonfirmasi, sebagian besar peserta
PKKMB itu masih menginginkan kerja di dalam negeri, khususnya di wilayah NTT.
Stefanus
Mendes Kiik lantas menjelaskan gambaran umum peluang kerja bagi tenaga
kesehatan, khususnya bagi perawat maupun bidan, berdasarkan informasi atau tren
terkini. Menurutnya, banyak negara maju saat ini yang memiliki penduduk
berstruktur tua -jumlah penduduk lansia (lanjut usia)- jauh lebih banyak
daripada penduduk usia produktif.
Sementara
itu, lanjut Stefanus Mendes Kiik, Indonesia dianugerahi dengan kondisi yang
disebut bonus demografi, yakni jumlah penduduk usia produktif jauh lebih banyak
dibandingkan dengan lansia. Menurut perawat spesialis keperawatan komunitas
itu, bonus demografi itu baru bisa dicapai kalau anak muda, termasuk Maba
STIKes Maranatha Kupang, bisa bekerja secara produktif untuk meningkatkan
perekonomian dan kemajuan bangsa.
Karena
itu, Stefanus Mendes Kiik menganjurkan kepada mahasiswa baru STIKes Maranatha
Kupang untuk merencanakan karier sejak dini, selagi masih masa-masa awal
perkuliahan. Alumnus Magister Keperawatan Universitas Indonesia itu mengakui,
pilihan untuk berkarya secara produktif bisa dilakukan di mana saja. Tapi,
kalau peluang dalam negeri, khususnya NTT, sudah tidak memungkinkan lagi, ia
menyarankan agar mereka berani bermimpi untuk raih peluang kerja global.
“Kalian
sebaiknya punya gambaran mau jadi orang yang seperti apa 5 tahun dari sekarang,
atau 10 tahun dari sekarang, atau 20 tahun dari sekarang,” imbuh Stefanus
Mendes Kiik.
Sebagai
bentuk keseriusan STIKes Maranatha Kupang dalam menyiapkan lulusan yang mampu
bersaing secara global, pada kesempatan itu Stefanus Mendes Kiik membeberkan
beberapa langkah yang sudah dilakukan, sementara dipersiapkan, dan rencana
pengembangan pada masa mendatang.
Menurutnya,
STIKes Maranatha Kupang telah melakukan kerja sama dengan berbagai pihak,
khususnya Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), untuk memastikan
lulusan yang layak bekerja di luar negeri tetap melalui prosedur aman dan tidak
bertentangan dengan peraturan yang berlaku. STIKes Maranatha Kupang memberikan
sesi khusus kepada BP2MI untuk menyosialisasikan “Peluang, Prospek, dan
Tantangan Bekerja di Luar Negeri” secara diri kepada mahasiswa baru.
Selain
itu, STIKes Maranatha Kupang sudah melakukan penandatanganan nota kesepahaman
dengan berbagai lembaga yang menyediakan layanan persiapan sebelum bekerja di
luar negeri. Sebagai salah satu contoh, pada masa Pra-PKKMB (Selasa,
03/09/2024), STIKes Maranatha Kupang menerima kunjungan dari PT. ABIAN yang
berbasis di Bali. Pada kesempatan itu, PT. ABIAN bersama beberapa alumni STIKes
Maranatha Kupang yang sudah dinyatakan layak atau siap berangkat kerja ke
Jepang memberikan “Sosialisasi Pengenalan SSW Kaigo” kepada mahasiswa baru.
Stefanus
Mendes Kiik juga menjelaskan, STIKes Maranatha Kupang telah melakukan
penyesuaian kurikulum untuk mendukung persiapan lulusan bisa langsung kerja di
luar negeri. Menurutnya, mahasiswa sejak dini difasilitasi belajar bahasa asing
sesuai kebutuhan pasar kerja global. Selain itu, mahasiswa juga perlu
dipersiapkan untuk mempelajari budaya dan keterampilan teknis yang dibutuhkan
oleh negara tujuan.
STIKes
Maranatha Kupang terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan yang
telah diinisiasi tersebut, lanjut Stefanus Mendes Kiik, sehingga kelak makin
banyak lulusan yang bisa meraih peluang kerja global. Menurutnya, komitmen
tersebut merupakan upaya institusi untuk meningkatkan daya saing lulusan yang
relevan dengan kebutuhan pasar kerja maupun kebutuhan masyarakat secara umum.
“Silakan
memaksimalkan potensi masing-masing dengan memanfaatkan sumber daya yang telah
tersedia,” pesannya.
Pada
kesempatan itu, Stefanus Mendes Kiik berpesan kepada para mahasiswa baru untuk
segera beradaptasi dengan perubahan peran baru sebagai mahasiswa. Menurutnya,
sebagai mahasiswa yang merupakan pembelajar dewasa, mereka dituntut untuk
mandiri dalam belajar. Ia juga mengingatkan peluang program Merdeka Belajar
Kampus Merdeka (MBKM) yang bisa dimaksimalkan mahasiswa dalam pengembangan
minat dan bakat, sehingga kelak bisa menunjang kemampuan lain saat bekerja.
Ketua
STIKes Maranatha Kupang yang telah memasuki masa kepimpinan periode kedua itu
juga menekankan tentang nilai keunggulan institusi yang tergambar dalam moto “Melayani
dengan Kasih”. Karena itu, ia mengajak kepada seluruh mahasiswa baru untuk
menyesuaikan diri dengan nilai atau ciri khas “Maranatha” dalam berbagai
aktivitas sehari-hari, khususnya saat memberikan pelayanan kepada pasien.
“Selamat
bergabung menjadi keluarga besar STIKes Maranatha Kupang, semoga kegiatan PKKMB
ini memberi bekal yang cukup bagi kalian semua untuk memulai perjalanan bersama
Maranatha hingga bisa meraih impian masing-masing,” pesan Stefanus Mendes Kiik
saat mengakhiri kata sambutannya, lalu membuka kegiatan tersebut secara resmi.
Raih Indonesia Emas melalui MBKM
Ketua
Panitia PKKMB STIKes Maranatha Kupang, Saverinus Suhardin, S.Kep.,Ns, M.Kep.,
dalam laporannya, menerangkan maksud dan tujuan dari tema “Meraih Indonesia
Emas 2045 Melalui MBKM: Membentuk Generasi Unggul, Berkarakter, dan Inovatif”
yang diusung pada kegiatan tersebut.
Menurutnya,
tema tersebut merupakan sari pati dari keseluruhan konsep PKKMB sebagaimana
yang telah tertuang dalam Panduan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa
Baru (PKKMB) 2024 yang dikeluarkan oleh Direktorat Pembelajaran dan
Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemendikbudristek).
Saverinus
Suhardin menjelaskan, saat ini bangsa Indonesia memiliki mimpi besar menuju
“Indonesia Emas” pada tahun 2045. Menurutnya, ada banyak persiapan yang telah
dilakukan untuk menggapai hal tersebut, salah satu persiapan generasi muda
melalui jenjang pendidikan tinggi. Sebagai salah satu upaya untuk menyiapkan
generasi muda tersebut, maka Kemendikbudristek mengeluarkan sebuah program
inovasi yang bernama Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
“MBKM
ini program yang sangat baik, karena memberi peluang bagi mahasiswa untuk
mengembangkan potensi diri sesuai dengan minat dan bakat masing-masing,” kata
Saverinus Suhardin.
Selain
itu, ia juga menjelaskan bahwa MBKM itu menjadi wahana untuk mempersiapkan
mahasiswa sebelum terjun ke dunia kerja atau berkarya secara luas di masyarakat
dunia. Menurutnya, MBKM mampu membentuk mahasiswa sehingga menjadi pembelajar
sejati yang terampil, lincah, dan ulet (powerfull
agile learner). Karena itu, ia meyakini kalau MBKM bisa diterapkan dengan
baik, maka kelak mahasiswa bisa menjadi lulusan yang tangguh, relevan dengan
kebutuhan zaman, dan siap menjadi pemimpin dengan semangat kebangsaan yang
tinggi.
Selain
bertujuan menanamkan nilai nasionalisme dan cita-cita bangsa tersebut, menurut
Saverinus Suhardin, pelaksanaan PKKMB di STIKes Maranatha Kupang juga menjadi
ajang penanaman nilai-nilai yang menjadi keunggulan institusi. Ia menerangkan,
STIKes Maranatha Kupang merupakan lembaga pendidikan tinggi yang berlandaskan
pada nilai-nilai iman Kristiani, sehingga memiliki moto “Melayani dengan kasih
(with love we care)”.
Saverinus
Suhardin berharap, kegiatan PKKM itu menjadi bekal yang cukup bagi mahasiswa
baru untuk mulai melangkah dalam proses pembelajaran di perguruan tinggi,
hingga kelak berhasil menjadi lulusan yang unggul, berkarakter, dan inovatif.
“Ada
banyak orang yang mengimpikan bisa kuliah di sini, tapi hanya kalian yang
terpilih. Karena itu, bersyukurlah dengan cara belajar yang tekun dan terus
beradaptasi dengan perkembangan zaman,” imbuhnya.
Pada
kesempatan itu, Saverinus Suhardin melaporkan bahwa animo saat pendaftaran
mahasiswa baru tahun akademik 2024/2025 terbilang cukup baik. Meski peminat
cukup banyak, ia mengatakan hanya 468 orang yang diterima dengan perincian
sebagai berikut: mahasiswa program studi (Prodi) S1 Keperawatan sebanyak 256
orang; D3 Kebidanan 109 orang; dan D3 Keperawatan 54 orang.
Saverinus
Suhardin menambahkan, kegiatan PKKMB itu terbagi menjadi dua bagian, yaitu
Pra-PKKMB yang berlangsung 2 hari (03-04/09/2024) dan kegiatan inti PKKMB yang
berlangsung 2 hari juga (05-06/09/2024).
Menurutnya,
kegiatan selama Pra-PKKMB tidak sekadar untuk mempersiapkan acara inti PKKMB,
tapi juga disisipi beberapa aktivitas yang menunjang proses adaptasi mahasiswa
baru seperti: pengenalan dosen dan tenaga kependidikan, orientasi kampus,
penelusuran minat dan bakat mahasiswa baru, sosialisasi BEM (Badan Eksekutif
Mahasiswa), dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).
Sedangkan,
pada kegiatan inti PKKMB, lanjut Saverinus Suhardin, mahasiswa baru diberi
bekal dengan pemberian materi seputar pembinaan idealisme, penguatan rasa cinta
tanah air, dan kepedulian terhadap lingkungan; pengenalan tridarma perguruan
tinggi; penanaman 5 (lima) program gerakan nasional revolusi mental; penyadaran
akan adanya hal-hal yang dapat menghambat studi mahasiswa baru; profil pelajar
Pancasila; penyadaran akan pentingnya pemahaman tentang globalisasi dan
revolusi industri 4.0 dan society 5.0; dan kesiapsiagaan dalam menghadapi
bencana.
Selain
itu, panitia juga memfasilitasi mahasiswa baru dengan pemberian materi yang
berkaitan dengan pengenalan lebih mendalam terkait proses belajar-mengajar di
STIKes Maranatha Kupang, seperti Pengenalan Yayasan Maranatha NTT; Pengenalan
Struktur Organisasi; Program Pokok dan Kurikulum Pendidikan; Pembelajaran dan
Pengembangan Diri di Perguruan Tinggi; Hak dan Kewajiban Mahasiswa; Peraturan
Internal bagi Mahasiswa; Pengenalan Kegiatan Kemahasiswaan dan Organisasi
Kemahasiswaan; Pembentukan Karakter Mahasiswa; Pengenalan Organisasi Profesi
(PPNI dan IBI); Penulisan Karya Ilmiah; dan Penjaminan Mutu Internal di
Perguruan Tinggi.
Narasumber
yang diundang untuk memberikan materi di atas, imbuh Saverinus Suhardin,
terdiri dari narasumber internal yang merupakan pejabat struktural STIKes
Maranatha Kupang.
Selain
itu, panitia juga mengundang narasumber eksternal dari LL-DIKTI XV yang memberi
gambaran tentang implementasi MBKM dan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan
Seksual (PPKS) di Perguruan Tinggi; POLDA NTT yang memberi materi tentang bela
negara dan kehidupan berbangsa dan bernegara; Organisasi Profesi Perawat (PPNI)
dan Bidan (IBI) yang memberi gambaran terkait peran masing-masing profesi dalam
sistem kesehatan; BP2MI yang memberi gambaran peluang kerja di luar negeri; dan
BCA yang memberi wawasan terkait literasi keuangan.
“Sebagai
panitia kami berharap kegiatan PKKMB ini menjadi bekal yang cukup baik bagi
mahasiswa baru untuk memulai kehidupan baru sebagai mahasiswa. Semoga mereka
bisa cepat beradaptasi dengan suasana belajar dan lingkungan yang baru,
sehingga kelak bisa menjadi lulusan yang unggul, berkarakter, dan inovatif,”
tandas Saverinus Suhardin. (MDj/red)
0 Comments