Pose bersama. |
Sabu Raijua, CAKRAWALANTT.COM - Pada 16-18 Juli 2024, sebanyak 193 peserta didik baru
Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Raijua, Kabupaten Sabu Raijua, tahun
ajaran 2024/2025 mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di sekolah
setempat. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan lingkungan dan
program sekolah, sehingga para peserta didik baru bisa menyesuaikan diri saat
mengikuti pembelajaran.
Salfredy Soden, selaku Ketua Panitia MPLS SMAN 1
Raijua, menuturkan, pendidikan adalah investasi masa depan yang paling utama
dan penting. Pendidikan, sambungnya, tidak hanya sekadar memperoleh ijazah,
tetapi juga menata kehidupan menjadi lebih baik. Untuk itu, pada MPLS tersebut,
ungkap Salfredy, terdapat materi-materi awal prabelajar yang bermanfaat bagi
para peserta didik baru.
“Kegiatan MPLS sangat berguna bagi para peserta didik
baru agar bisa menyesuaikan diri dengan pembelajaran di jenjang SMA,” ujarnya.
Adapun materi-materi yang diperoleh peserta didik baru
selama MPLS berlangsung, diantaranya “Pembinaan Literasi”, “Wawasan Wiyata
Mandala”, “Cara Belajar yang Efektif”, “Selayang Pandang OSIS”, “Pengenalan
Kurikulum Merdeka”, “Tata Krama Pergaulan”, “Sosialisasi Penyakit Menular”, “Kesehatan
Reproduksi”, “Hamil di Usia Dini serta Dampaknya pada Kesehatan Psikologis”, “Peraturan
Baris Berbaris (PBB)”, “Sosialisasi Kamtibnas dan Kenakalan Remaja”, “UU
Perlindungan Anak”, serta “Tata Tertib dan Perundungan”.
Para peserta didik baru diharapkan dapat memahami dan
mengamalkan makna dari materi-materi yang diberikan tersebut. Dengan begitu,
mereka dapat menjadi pelopor perubahan di lingkungan sekolah dan juga
masyarakat.
Kepala SMAN 1 Raijua, Martinus Lay Wadu, memberikan
apresiasi atas penyelenggaraan MPLS tersebut, sebab dapat memberikan pemahaman
terkait visi, misi, dan tujuan sekolah bagi peserta didik baru.
“Kegiatan ini sangat penting karena bisa memberikan
gambaran awal kepada para peserta didik baru terkait lingkungan sekolah,”
tukasnya.
Lebih lanjut, ia berharap, para peserta didik baru
bisa menjadi teladan dan pelopor perubahan di tengah masyarakat. Dengan begitu,
mereka dapat berkontribusi bagi kemajuan bangsa sebagai generasi unggul yang
lahir dari rahim pendidikan. (Ande
Koro/MDj/red)
0 Comments