Proses produksi "Kingkong Waijar". |
Lembata, CAKRAWALANTT.COM - Kelompok Mahasiswa Program Studi (Prodi) Kimia,
Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira)
Kupang, tengah menjalani masa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Waijarang,
Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, selama 17 Juli-17 Agustus 2024. Kelompok
mahasiswa yang terdiri dari 8 orang tersebut didampingi oleh Dosen Pembimbing
Lapangan (DPL), Gerardus Diri Tukan.
Didampingi sang DPL, kelompok mahasiswa ini memaparkan
program kerjanya di hadapan Pemerintah Desa Waijarang. Salah satu program
unggulan yang diusung adalah memproduksikan keripik singkong dan tepung tapioka
bersama Karang Taruna Desa Waijarang. Program ini diharapkan dapat memberikan
inspirasi dan motivasi kepada karang taruna setempat untuk mendirikan unit
usaha produktif.
Kepala Desa Waijarang, Anwar Bunga Tokan, memberikan
apresiasi dan dukungan terhadap pelaksanaan program tersebut.
“Bentuk dukungan yang (akan) kami berikan berupa
sebuah gedung milik desa yang dapat dijadikan sebagai rumah produksi dan juga
peralatan dapur milik desa untuk membantu proses awal produksi,” ungkapnya.
Dukungan tersebut tidak disia-siakan oleh kelompok
mahasiswa. Mereka bersama karang taruna setempat memanfaatkannya untuk
memproduksikan keripik singkong dari singkong parutan. Aktivitas produksi pun
mulai dilakukan pada 19 Juli 2024. Seiring hari, pada 21 Juli 2024, mereka berhasil
memasarkan produk perdana dengan nama “Kingkong Waijar” dengan harga Rp.
5.000/bungkus.
Proses pemasaran “Kingkong Waijar” semakin masif,
sehingga membangkitkan animo konsumen. Anwar, sebagai Kepala Desa Waijarang,
berencana untuk mengajak warganya agar giat menanam ubi kayu pada musim tanam 2024/2025 guna menjaga pasokan bahan baku.
Selain itu, karang taruna setempat juga diminta untuk serius mengikuti proses
produksi bersama kelompok mahasiswa tersebut.
“Ilmu ini sudah diberikan secara gratis. Oleh karena
itu, saya mendorong karang taruna untuk mengikuti prosesnya dengan serius. Program
ini juga memiliki prospek yang sangat baik bagi kewirausahaan pemuda desa,”
terangnya.
Sementara itu, Gerardus Diri Tukan, selaku DPL sekaligus
pengasuh mata kuliah Kimia Pangan dan Gizi pada Prodi Kimia Unwira,
mengemukakan rencananya untuk mendukung keberlanjutan proses produksi “Kingkong
Waijar” serta menjamin kualitas produksi melalui pemantauan kualitas produk di
BPOM Kupang dan pengurusan sertifikat izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT).
(Yosefa Saru/MDj/red)
0 Comments