Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Kelompok mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB)
mengikuti kegiatan pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama 2 hari, yakni
Senin-Selasa (8-9/7/2024). Pembekalan tersebut berlangsung di Aula St. Paulus,
Gedung Rektorat, Kampus Penfui, serta mengusung tema “Peningkatan Kemandirian
dan Kesejahteraan Masyarakat Desa Melalui Literasi Keuangan”.
Kegiatan pembekalan tersebut melibatkan Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai Narasumber Training of Trainers (ToT) bagi mahasiswa
terkait literasi dan inklusi keuangan serta kewaspadaan terhadap investasi
ilegal dan pinjaman online ilegal.
Baca juga: Rektor UNWIRA Lantik Guru Profesional Periode I Tahun 2024
Kepala Sub-Bagian Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa
Keuangan, Edukasi, Perlindungan Konsumen, dan Layanan Manajemen Strategis OJK Provinsi
NTT, Donna Bella Permata Rissi, menyampaikan beberapa hal terkait OJK dan literasi
keuangan.
“OJK itu melaksanakan peraturan dan pengawasan
terhadap seluruh sektor, baik di perbankan maupun pasar modal,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, literasi keuangan
memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola keuangan, sedangkan,
inklusi keuangan adalah dampak dari literasi keuangan yang berfokus pada
pemanfaatan dan penggunaan layanan keuangan yang mempengaruhi sikap dalam
mengelola keuangan.
Sementara itu, Dekan FEB Unwira, Dr. M. E.
Perseveranda, M.Si., menerangkan, tujuan KKN tersebut adalah untuk memberikan
solusi bagi masyarakat melalui keterlibatan mahasiswa. Ia menekankan pentingnya
pembekalan bagi mahasiswa guna menambah amunisi pengetahuan sehingga dapat memberikan
solusi yang tepat bagi masyarakat.
Baca juga: Perkuat Ikatan Alumni, UNWIRA Gelar Alumni Gathering
“Pembekalan ini bertujuan untuk memberikan solusi
dalam pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh masyarakat, sehingga persoalan
pengelolaan keuangan dapat diatasi dengan baik,” ungkapnya.
Untuk diketahui, sebanyak 143 mahasiswa FEB Unwira
akan melaksanakan KKN di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) pada 10 Juli
hingga 10 Agustus 2024. Mereka akan terbagi ke dalam beberapa desa, yakni Desa
Tupa, Desa Boentuka, Desa Benlutu, Desa Biloto, Desa Noinbila, Desa Mnelalete,
Desa Supul, dan Desa Kesetnana. (Aleong
Werang/MDj/red)
0 Comments