Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

Kita dan Rindu

 



Puisi Yeremias Jemaras*


Hati

 

Malam kembali menyapa,

kesendirian melanda jiwa,

pria paruh baya duduk termenung

sembari mengenang kisah.

 

Banyak memori terkuak

yang lekang oleh waktu,

yang tentu tak sempat dikenang jua.

 

Yang tersisa hanya malam

yang sunyi tanpa bintang

seakan jiwa tak ada teman

selain nampak bayangan.

 

Luka,

yah, luka yang tersisa

dari perjalanan yang panjang.

 

Seperti figuran dalam panggung teater,

selalu menjadi yang kedua,

dan bukan yang utama.

 

Kita dan Rindu

 

Ruang hampa mulai membendung diri,

menepis rasa yang berujung duka.

Kucoba membendung semua

dengan tangisan tanpa noda.

 

Kita,

kenangan di sudut ruang

saat hujan sedang malu.

Sedang sekarang tak ada lagi itu,

yang tersisa hanya rindu

dalam kelamnya cinta.

 

Kita,

tak ada lagi sapaan

seperti orang yang bertemu,

bertatap tanpa nama.

 

Akankah sesingkat itu?

Entahlah, rindu selalu membayang

terbayang dalam tidur larutku.

Rindu selalu menjelma

datang dalam mimpi panjangku.

 

 

*Penulis adalah peserta didik kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Borong, Kab. Manggarai Timur.


Post a Comment

0 Comments