Ilustrasi tempat yang tenang. |
Ketenangan
Puisi Gisela Tmeobam*
Aku yang suka ketenangan,
tiupan
angin berjalan ke telingaku.
Aku
tidak suka bising seperti ini,
bunyi-bunyi
dalam pikiranku.
Ketenangan
adalah tempatku,
di
mana aku mendengar sesuatu dengan diam.
*Peserta didik kelas VIII.
Tempat Tidurku
Puisi Margareth Lau*
Kasurmu
empuk bagaikan roti.
Selimutmu
lembut
membuat
aku terlelap
bagaikan
di atas awan.
Tempat
tidurku,
aku
selalu dekat denganmu.
Lelah
dan letih terasa hampa
saat
aku berbaring di atasmu.
Terima
kasih, tempat tidurku.
*Peserta didik kelas VIII.
Hadiah dari Mama
Puisi Melanie D. C. Elu*
Hadiah
dari Mama.
Terima
kasih, Mama.
Hadiah
ini aku terima.
Bajunya
sudah kubuka,
ini
sangat berharga, Mama.
Aku
bersyukur, Mama.
Mama
sangat baik,
aku
memeluk mama dengan tenang.
Mama
penuh dengan kasih sayang.
*Peserta didik kelas VIII.
Mama seperti Cahaya
Puisi Java Merah
Deranti Sabat*
Mama,
kau
seperti cahaya dalam hidupku.
Kau
adalah sunyi
yang
menetap dalam kepalaku.
Kau
begitu baik,
merawatku
dari kecil hingga sebesar ini.
Mama
adalah cahayaku,
yang
selalu menerangiku,
yang
selalu aku cintai.
*Peserta didik kelas VIII.
Laut
Puisi Bruno Jawa*
Laut
ini adalah tempat yang tenang dan sunyi
yang
kutemukan pada rasa ini.
Mataku
melihatmu,
melempar
batu dan tenggelam.
Aku
suka padamu, Laut.
Setelah
aku melihatmu,
hatiku
setenang itu.
*Peserta didik kelas VIII.
Dia Ayahku Cahaya
Puisi Gisela Prajani
Tmeobam*
Ayah,
kaulah
cahaya penyemangatku.
Kau
bersinar dalam hidupku.
Kau
memberitahuku banyak hal,
berbagai
jalan sedikit demi sedikit.
Kau
mendukungku
dalam
kehidupan yang gelap ini.
Ayah,
terima kasih.
Kau
memberiku cahaya.
*Peserta didik kelas VIII.
Langit Biru
Puisi Novita Kause*
Di
bawah langit biru
yang
aku pandangi selembar bunga,
mekar
dengan senang.
Yang
aku lihat awan putih
seperti
kapas yang halus.
Ia
menghiasi langit,
begitu
indah tampaknya.
Di
bawah langit biru,
aku
juga berjalan di taman kecil,
melihat
burung-burung bernyanyi
dengan
riang dan bahagia.
*Peserta didik kelas VII.
Hati yang Terluka
Puisi Rini Junindi
Kause*
Aku
berada dalam kegelapan,
terdiam
dalam sepi dan sunyi.
Angin
berhembus terasa dingin,
inginnya
ada yang memelukku
dengan
kehangatan.
Hati
ini terasa sakit,
inginnya
ada yang mengobati.
Aku
hanya bisa terdiam
membiarkan
semuanya terjadi.
*Peserta didik kelas VIII.
0 Comments