Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

Kenali Siswa Anda Melalui Tes Diagnostik Siswa

 


Oleh : Kadek Ayu Astiti, S.Pd., M.Pd.

(Dosen FKIP Undana)


CAKRAWALANTT.COM - Pembelajaran yang efektif dapat membantu siswa dalam mencapai kemajuan belajar sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Namun, pada kenyataannya, pembelajaran tidak selalu berjalan efektif. Tidak semua siswa dapat mencapai kemajuan secara maksimal dalam proses belajarnya. Siswa kadang mengalami kesulitan atau masalah dan membutuhkan bantuan untuk mengatasi kesulitan tersebut.

 

Kesulitan belajar merupakan kondisi yang memperlihatkan siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya. Kesulitan belajar bukanlah sesuatu yang sederhana untuk diatasi, tidak cukup hanya dengan mengetahui taraf kecerdasan dan kemandirian siswa saja, tetapi perlu menyediakan prasarana yang memadai untuk penanganan remediasi.

 

Kurikulum Merdeka mempunyai karakter, yakni melakukan tes awal bagi siswa yang disebut dengan tes diagnostik untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Dalam konteks pendidikan, tes diagnostik adalah alat atau instrumen yang digunakan untuk mengevaluasi kemampuan dan pengetahuan siswa pada awal suatu pembelajaran atau unit pengajaran tertentu.

 

Tujuan utama tes diagnostik adalah untuk mendapatkan pemahaman awal tentang tingkat pemahaman dan keterampilan siswa, sehingga guru dapat merencanakan pembelajaran yang sesuai dan efektif. Menurut Rasyid dan Mansur (2007 : 164), tes diagnostik berguna untuk mengetahui kesulitan belajar yang dihadapi peserta didik, termasuk kesalahan pemahaman konsep.

 

Tes diagnostik memiliki banyak manfaat dan penting bagi guru dan siswa. Bagi guru, tes diagnostik dapat membantu untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan belajar siswa. Tes ini membantu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa, tingkat pengetahuan, dan keterampilan yang perlu diperhatikan. Informasi ini memungkinkan guru untuk merancang program pembelajaran yang disesuaikan dan relevan untuk memenuhi kebutuhan individu siswa (Nur & Nur, R. 2017 : 181). Hasil tes diagnostik dapat membantu siswa untuk mengenali gaya belajar dan preferensi mereka sendiri. Berikut adalah jenis gaya belajar siswa:


Sumber: https://bksman6bdg.wixsite.com/website-2/post/gaya-belajar

Siswa dapat menyesuaikan pendekatan pembelajaran mereka sesuai dengan kebutuhan dan minat pribadi. Dengan memahami bagaimana belajar dengan efektif, siswa dapat meningkatkan motivasi dan pencapaian belajar mereka sendiri.

 

Sedangkan, bagi siswa, tes diagnostik dapat membantu untuk memahami kekuatan dan kelemahan mereka dalam suatu mata pelajaran. Dengan mengetahui area yang perlu ditingkatkan, siswa dapat fokus pada pemahaman dan keterampilan yang belum mereka kuasai sepenuhnya. Hal ini membantu siswa dalam mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam dan meningkatkan kinerja akademik mereka.  

 

Tanpa tes diagnostik, guru mungkin tidak memiliki pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan belajar siswa. Hal itu bisa menyebabkan kurikulum yang tidak sesuai dengan tingkat pemahaman dan keterampilan siswa. Siswa dengan pemahaman yang lebih baik mungkin merasa bosan dengan materi yang terlalu mudah, sementara siswa dengan pemahaman yang lebih rendah mungkin merasa kewalahan karena materi yang terlalu sulit (Kartika & Kusumastuti, A. 2020 : 86).

 

Kurikulum yang tidak sesuai dapat menghambat kemajuan belajar siswa. Tes diagnostik juga membantu dalam mengidentifikasi masalah atau keterbatasan siswa secara dini. Dengan tidak adanya tes diagnostik, masalah atau keterbatasan yang mungkin dimiliki siswa, seperti kesulitan belajar atau kebutuhan khusus, mungkin tidak terdeteksi dengan cepat.

 

Selain melakukan tes diagnostik, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengetahui potensi siswa. Melakukan observasi langsung terhadap siswa di dalam kelas dapat memberikan wawasan kepada guru tentang kemampuan, keterampilan, interaksi sosial, dan gaya belajar siswa. Observasi dapat dilakukan dalam berbagai konteks pembelajaran, baik individu maupun kelompok, untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang potensi siswa (Astuti & Wijayanti. 2020 : 18).

 

Selain tes diagnostik, tes dan aktivitas formatif seperti tes sepanjang pembelajaran, tugas individu dan kelompok, serta pertanyaan terbuka dapat memberikan wawasan tentang pemahaman siswa, pemecahan masalah, dan keterampilan berpikir kritis mereka. Dengan memberikan umpan balik yang tepat waktu dan konstruktif, guru dapat membantu siswa untuk mengembangkan potensi mereka seiring berjalannya pembelajaran. (MDj/red)

 

Daftara Pustaka

 

Nur, M., & Nur, R. (2017). Tes diagnostik dalam pembelajaran untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 24(2), 178-187.

 

Kartika, H., & Kusumastuti, A. (2020). Penerapan tes diagnostik dalam pembelajaran sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan. Jurnal Kependidikan: Penelitian Inovasi Pembelajaran, 54(1), 82-94.

 

Astuti, R. D., & Wijayanti, R. A. (2020). Implementasi observasi dalam evaluasi pembelajaran di sekolah dasar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 6(1), 16-23.

 

Herlina, S., & Lestari, S. (2018). Pemanfaatan tes diagnostik sebagai alat evaluasi awal dalam pembelajaran. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 4(1), 36-42.

 

Harun Rasyid dan Mansur. 2007. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: CV. Wacana Prima.


Post a Comment

0 Comments