Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

Wordwall, Solusi Ketika Anak Didik Kesulitan Kosakata

 


Oleh : Shelly M. Padama, S.Pd.,Gr.

(Guru SMP Negeri Kletek, Malaka)



CAKRAWALANTT.COM - Dewasa ini, penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi semakin beragam. Keberagaman tersebut sesuai dengan era modernisasi yang menuntut setiap anggota masyarakat untuk berkembang dan beradaptasi dengan segala perubahan. Hal itu dipandang penting sebab manusia adalah mahkluk sosial yang senantiasa berinteraksi menggunakan bahasa. Sebagai alat komunikasi, bahasa menunjang aktivitas setiap anggota masyarakat dalam mewujudkan tujuan atau kepentingannya. Untuk itu, bahasa menjadi instrumen penting di setiap aspek kehidupan.

 

Salah satu bahasa yang paling sering digunakan adalah Bahasa Inggris. Bahasa Inggris banyak digunakan oleh anggota masyakat di setiap aspek kehidupan, sebab merupakan bahasa internasional. Dengan menguasai Bahasa Inggris, seseorang dapat melakukan kontak dan komunikasi dengan kelompok masyarakat dari belahan negara lain. Hal itu membuat Bahasa Inggris menjadi mata pelajaran yang wajib diajarkan di semua satuan atau jenjang pendidikan.

 

Dalam pembelajaran Bahasa Inggris, diharapkan terjadi respon atau timbal balik (feedback) yang baik antara guru sebagai pendidik/pengajar dan anak didik/siswa sebagai peserta didik. Guna mewujudkan proses pembelajaran yang kondusif, maka diperlukan penguasaan kosakata (vocabulary) yang baik, terkhususnya di kalangan peserta didik. Mempelajari kosakata juga merupakan aspek penting dalam membantu kecakapan dan kesuksesan belajar di sekolah.

 

Menurut Gorys Keraf (dalam Diksi dan Gaya Bahasa, 2009), kosakata adalah unsur bahasa yang memiliki peran penting dalam pengembangan keterampilan bahasa, yakni berbicara, mendengar, membaca, dan menulis, yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam penggunaannya. Untuk memperkaya kosakata Bahasa Inggris, maka dapat diupayakan dengan intens membaca buku atau bacaan dalam Bahasa Inggris, mendengarkan musik berbahasa Inggris, hingga belajar mandiri melalui YouTube.  

 

Namun, pada kenyataannya, pembelajaran Bahasa Inggris terkadang tidak bisa berlangsung secara kondusif akibat rendahnya kemampuan peserta didik dalam menguasai kosakata. Sebagian peserta didik kerap mengalami kesulitan ketika menggunakan Bahasa Inggris, baik dalam aspek membaca, menyimak, berbicara, maupun menulis. Hal itu sangat terlihat dari kemampuan mereka ketika menyelesaikan tugas secara tertulis maupun respon lisan ketika diberikan pertanyaan dalam Bahasa Inggris.

 

Jika ditelisik lebih jauh, maka dapat diketahui bahwa hampir semua peserta didik merasa kurang percaya diri karena sulitnya menguasai kosakata. Mereka selalu khawatir apabila sesuatu yang dilakukan bisa menjadi keliru atau salah, baik dalam hal lisan maupun tulisan. Akibatnya, proses pembelajaran menjadi tidak maksimal, kurang efektif, dan bahkan berdampak pada pencapaian hasil belajar peserta didik.

 

Untuk itu, Penulis selaku Guru Pengampu Mata Pelajaran Bahasa Inggris mencoba untuk menerapkan sebuah solusi praktis dan efisien, yakni media belajar Wordwall, guna mengatasi kesulitan anak didik dalam menguasai kosakata. Penggunaan media belajar wordwall sebenarnya berawal dari situasi dan kondisi yang serba terbatas di daerah perbatasan. Media belajar tersebut terbilang sederhana dan mudah dibuat dalam konteks pembelajaran.

 

Media belajar wordwall adalah salah satu media yang kerap digunakan dalam pembelajaran daring maupun luring. Menurut Maghfiroh (2018), dalam penelitiannya, media wordwall mampu menciptakan interaksi yang menguntungkan bagi peserta didik. Adapun langkah-langkah penerapan media belajar wordwall secara praktis adalah sebagai berikut.    

 

Pertama, guru menganalisis level kebutuhan kosakata anak didiknya. Kedua, guru menyiapkan media wordwall berupa karton manila putih (ukuran 63 x 86 cm). Kemudian, guru mengetik kelompok kosakata Bahasa Inggris beserta terjemahannya dalam Bahasa Indonesia sesuai dengan tema materi pelajaran yang akan diajarkan. Ketiga, guru mencetak hasil ketikan tersebut lalu ditempelkan di media karton yang telah disiapkan sebelumnya dengan kreasi yang menarik. Keempat, guru menempelkan media wordwall di dinding kelas agar mudah dibaca dan diingat oleh peserta didik. Keempat, guru terus melakukan langkah-langkah tersebut secara berulang-ulang hingga materi selama satu tahun pembelajaran berakhir. Jika pola pembelajaran ini dilakukan secara terus menerus, maka hasil pembelajaran Bahasa Inggris akan lebih maksimal.

 

Dalam praktiknya di kelas IX SMP Negeri Kletek, Penulis menggunakan karton sebagai wadah untuk menuliskan kosakata sebagai kelompok kata yang diinginkan. Satu karton bisa berisi satu kelompok kata, misalnya kelompok kata benda (noun) atau kata sifat (adjective), dan kemudian dirancang semenarik mungkin. Hasil karton wordwall tersebut ditempelkan di dinding kelas dengan durasi 1 atau 2 minggu bahkan lebih sesuai dengan kebutuhan Penulis sebagai guru maupun peserta didik.

 

Setelah menggunakan media belajar wordwall pada pembelajaran Bahasa Inggris, Penulis menemukan perubahan yang cukup positif dimana para peserta didik dapat menguasai kosakata Bahasa Inggris dengan baik. Mereka semakin mudah mencari kosakata Bahasa Inggris melalui media wordwall selain menggunakan kamus. Hal itu tentunya mampu mendukung terciptanya proses pembelajaran yang kondusif, meningkatkan keterampilan berbahasa peserta didik, serta mendorong tercapainya hasil belajar yang memuaskan.  

 

Dengan memanfaatkan media belajar wordwall, diharapkan mampu memberikan dampak yang positif bagi peserta didik untuk bisa mendalami Bahasa Inggris sebagai salah satu alat komunikasi. Hal itu bisa tercapai dengan bantuan media belajar. Media belajar bisa dibuat secara mandiri dan kreatif tanpa harus bergantung pada teknologi. Untuk itu, diperlukan kreativitas dan inovasi dari para guru selaku pengajar dan pendidik dalam merancang atau menciptakan media belajar yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik. (MDj/red)


Post a Comment

0 Comments