Oleh : Kainan S. M. Punuf, S.Pd.
(Kepala SMA Negeri Noebana)
CAKRWALANTT.COM - Dalam
dunia pendidikan, terutama di kalangan pelajar, Mata Pelajaran Fisika sering
kali dipandang sebagai “musuh”. Fisika seolah menjadi sesuatu yang tidak
menyenangkan, apalagi ditambah dengan metode mengajar guru yang monoton serta
hanya berkutat pada teori perhitungan semata. Pandangan tersebut berimplikasi
pada suasana pembelajaran yang terkesan datar, kurang kreatif, dan tidak
kondusif. Alhasil, pendalaman materi menjadi tidak serius dan pemahaman peserta
didik menjadi tidak maksimal.
Kondisi
tersebut juga dialami oleh Penulis. Banyak hal negatif yang kerap dijumpai
dalam pembelajaran Fisika, bahkan tidak jarang para peserta didik terlihat acuh
tak acuh dan malas mengikuti Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM). Melalui berbagai
tahapan, mulai dengan tuntutan kurikulum, perenungan panjang, dan berbagai
diskusi yang dibangun di antara sesama Guru Mata Pelajaran Fisika, Penulis pun
menyadari bahwa ilmu pengetahuan, termasuk Fisika, mempunyai keterkaitan erat
dengan kehidupan sehari-hari.
Terkadang
tanpa disadari, banyak sekali gejala fisika yang terjadi di lingkungan
sehari-hari. Karena itu, timbullah kreativitas untuk menggabungkan gejala
fisika sehari-hari dan konsep Fisika ke dalam proses pembelajaran di dalam
kelas. Hal itu pun sesuai dengan tuntutan pendidikan saat ini yang mewajibkan
guru untuk merancang pembelajaran sedemikian rupa agar dapat dipahami oleh
peserta didik secara baik.
Salah
satu masalah fisika yang kerap terjadi adalah “Bermanfaat Walau Tak Beraturan”.
Dalam kehidupan sehari-hari, tentunya kita sering dihadapkan dengan sesuatu
yang teratur maupun tidak teratur. Pada umumnya, kita lebih tertarik dengan hal
yang teratur ketimbang yang tidak beraturan. Seorang Ibu Rumah Tangga akan
lebih nyaman bila kondisi rumahnya terlihat rapi dan teratur, sebab kondisi
yang tidak teratur, baginya, hanya menimbulkan kesan negatif. Begitu juga
dengan Polisi Lalu Lintas akan mampu menjalankan tugasnya apabila kondisi lalu
lintas berjalan dengan rapi dan teratur.
Kondisi
teratur selalu dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam menciptakan alam
semesta ini, Sang Pencipta sudah merancang segala sesuatu dengan teratur. Lintasan
planet dan peredaran benda-benda luar angkasa sudah ditata sedemikian rupa
dengan orbitnya masing-masing. Namun, tanpa disadari, kita juga sering dibantu
oleh sesuatu yang tidak teratur, bahkan boleh dikatakan diselamatkan olehnya. Hal
itu bisa disebut sebagai pemantulan cahaya secara tidak teratur atau pemantulan
baur.
Baca juga: PGRI Flotim Gelar Dialog Interaktif Tentang Guru PPPK Di Hari BuruhSedunia
Kedua
gambar di atas menunjukkan bahwa pada pemantulan teratur, cahaya dipantulkan
menuju satu arah, sedangkan pada pemantulan baur (difus), cahaya dipantulkan
secara tidak teratur menuju berbagai arah. Kejadian di atas juga dapat ditemui
saat berkendara pada malam hari ketika musim hujan. Pemantulan teratur terjadi
apabila permukaan jalan basah, sehingga permukaan yang dikenai cahaya kendaraan
bersifat halus/licin dan mulus, dimana konsep ini disebut sebagai pemantulan
teratur. Sedangkan, pemantulan baur (difus) terjadi saat permukaan jalan yang
dikenai cahaya lampu kendaraan dalam keadaan kering atau kasar.
Dari
uraian tersebut, pemantulan baur (difus) yang sering disebut sebagai pemantulan
tidak teratur dapat membuat pengendara lebih nyaman saat berkendara di malam
hari, sebab cahaya lampu kendaraan dipantulkan ke berbagai arah sehingga
pengendara dapat melihat kondisi sekitarnya. Untuk diketahui, berkurangnya
jarak pandang (kadang) disebabkan oleh cahaya lampu kendaraan dipantulkan hanya
menuju satu arah, apalagi pada kondisi berkabut. Sementara itu, pemantulan
teratur sangat menyulitkan pengendara karena cahaya lampu kendaraan dipantulkan
menuju satu arah saja.
Pesan
moral dari konsep Fisika di atas adalah dalam menilai sesuatu ataupun
seseorang, jangan hanya melihat dari tampak luarnya saja. Kulit jeruk yang
tampaknya kasar dan tidak beraturan belum tentu tidak manis dalamnya. Tidak beraturan
pun belum tentu tidak baik atau tidak bermanfaat. (MDj/red)
0 Comments