(Para mahasiswa IKTL saat melakukan kegiatan PKL di sekolah-sekolah) |
Flores Timur, CAKRAWALANTT.COM - Mahasiswa Institut
Keguruan dan Teknologi Larantuka (IKTL), Flores Timur, menggelar kegiatan
Praktik Kuliah Lapangan (PKL) Tahun 2023 di Desa Danibao, Kecamatan Adonara
Barat, selama satu bulan. Hal itu disampaikan oleh salah satu mahasiswa
Fakultas Teknologi IKTL, Feliksianus Sengaji Sabon. Menurutnya, kegiatan
tersebut memberikan dampak yang positif bagi masyarakat melalui program-program
yang direalisasikan oleh para mahasiswa IKTL.
“IKTL
memiliki besaran program kegiatan tahun 2023, yakni Kampus Gempur Stunting, Demokrasi Pemilu, dan Ekologi Penghijauan
Lingkungan. Terhadap besaran program tersebut, kita sudah melakukan kegiatan
seperti penghijauan mata air, kegiatan Posyandu dan sosialisasi stunting, pembuatan plan Kantor Desa Danibao, pembuatan tempat sampah, penanaman rumput
hijau di kompleks Kantor Desa Danibao, dan sosialisasi pembelajaran berbasis
media di sekolah-sekolah,” ungkap Feliksianus.
Feliksianus
menerangkan bahwa terdapat 7 mahasiswa IKTL yang melaksanakan kegiatan PKL di
Desa Danibao dan menyebar di Dusun Era, Dusun Ubek, dan Dusun Riangduli. Penyebaran
tersebut, ujarnya, menjadi kesempatan bagi para mahasiswa untuk belajar
mengenal masyarakat secara lebih dekat, sekaligus melakukan kegiatan
pembangunan dan edukasi di tengah masyarakat.
Sementara
itu, Kepala Desa Danibao, Yustinus Kopong Raya, menuturkan bahwa kegiatan PKL
tersebut sangat membantu masyarakat dan Pemerintah Desa Danibao. Program-program
yang direalisasikan, ungkapnya, dapat memacu semangat masyarakat untuk terlibat
aktif dalam roda pembangunan desa.
“Kegiatan
PKL ini sudah semestinya dilakukan dan ketika mereka (mahasiswa) turun ke
masyarakat, mereka berpedoman pada Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar,”
tandasnya.
Di
sisi senada, Staf Desa Danibao, Yos Lamen Lein dan Benediktus Geroda,
menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa IKTL yang telah melaksanakan kegiatan
PKL di Desa Danibao. Bagi keduanya, kegiatan tersebut dapat mendorong mahasiswa
untuk berani keluar dari zona nyaman perkuliahan dan terlibat dalam pengabdian
kepada masyarakat.
“Dengan
kegiatan ini, mahasiswa bisa belajar dan merasakan langsung kebutuhan
masyarakat di tengah dinamika pembangunan yang sedang berjalan,” pungkas
keduanya. (Bastian Kopong/MDj/red)
0 Comments