Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

MENERAPKAN TEKNIK BAYAR DAN UTANG SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA


Oleh : Adeyati, S.Pd.

(Guru SMP Negeri 4 Maumere)



CAKRAWALANTT.COM - Di semua negara, pendidikan menjadi aspek prioritas yang harus dikembangkan dan ditingkatkan kualitasnya. Pendidikan menjadi kunci kemajuan sebuah negara, sebab mengandung benih-benih perubahan dan inovasi. Namun, apa jadinya ketika kualitas pendidikan di suatu negara menurun? Tentunya akan berakibat pada kemajuan masyarakatnya, terutama di bidang sains dan teknologi. Mereka akan tertinggal, bahkan terbelakang di tengah era kompetisi saat ini.

 

Guna menunjang peningkatan kualitas pendidikan, setiap proses pembelajaran harus mampu memperoleh capaian hasil belajar yang berdampak pada luaran (output). Namun, proses yang dijalani harus berorientasi pada perkembangan mutu peserta didik itu sendiri. Jika proses pengembangan personal atau kelompok mengalami kendala, maka capaian atau hasil yang diharapkan akan terdampak. Contohnya, pada pembelajaran matematika di jenjang pendidikan menengah pertama.

 

Dalam dunia pendidikan, pelajaran matematika selalu menjadi momok bagi sebagian peserta didik. Sebagai rumpun ilmu eksata yang kerap menampilan formulasi rumus dan angka-angka, matematika sering dianggap sulit, kompleks, dan susah dipahami. Padahal, pelajaran matematika merupakan gambaran aktivitas sehari-hari peserta didik yang akan mudah dipahami bila mereka benar-benar mengikuti rangkaian pembelajaran secara baik. Rasa apriori berlebihan tersebut disebabkan oleh penekanan berlebihan pada penghafalan semata, kecepatan atau berhitung, pengajaran yang otoriter, kurangnya variasi pembelajaran, dan prestasi individu.  

 

Persoalan-persoalan tersebut kerap ditemukan di SMP Negeri 4 Maumere, khususnya di kalangan peserta didik kelas VII. Pada materi bilangan bulat, masih banyak peserta didik yang mengalami kekeliruan dalam menghitung operasi bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif. Mereka belum mampu memahami cara-cara penyelesaian menggunakan garis bilangan maupun melihat tanda-tanda matematis.   

 

Untuk mengatasi persoalan tersebut, penulis pun menggunakan strategi dalam pembelajaran matematika. Strategi tersebut merupakan upaya guru dalam mengorganisasikan pembelajaran, baik dalam merencanakan berupa penggunaan pendekatan, metode, dan sumber daya pembelajaran yang berdasarkan karakteristik peserta didik maupun dalam mengembangkan, menilai, dan merevisi material pembelajaran matematika yang sengaja dirancang untuk mencapai tujuan pelajaran matematika yang efektif (Ahmadi, 2005:12).

 

Salah satu strategi yang penulis gunakan dalam pembelajaran matematika khususnya pada materi bilangan bulat adalah teknik bayar dan utang. Strategi ini digunakan untuk mengganti strategi garis bilangan yang dianggap kurang efektif. Penerapan teknik bayar dan utang di dalam kelas dapat membuat peserta didik lebih proaktif dalam proses pembelajaran sebab sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari, mereka sudah terbiasa memegang uang untuk berbelanja di warung atau kios, sehingga tidak merasa asing dengan istilah membayar utang.

 

Dalam penerapannya, teknik bayar dan utang dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut. Pertama, penulis menyiapkan materi tentang operasi bilangan bulat positif dan negatif. Kemudian, penulis menyampaikan materi tersebut dan memberikan beberapa contoh soal. Penulis juga membagi peserta didik ke dalam kelompok kecil dimana setiap kelompok berisi 3-4 orang dari total 17 peserta didik di kelas VII SMP Negeri 4 Maumere.

 

Kedua, penulis menjelaskan tentang teknik penggunaan bayar dan utang dalam materi operasi bilangan bulat. Maksud dari teknik bayar dan utang di sini adalah operasi hitung bilangan bulat dimana bilangan positif melambangkan bayar dan bilangan negatif melambangkan utang. Sebagai contoh kecil, misalnya (-7) + 5. Dalam soal ini, (-7) adalah utang dan hanya membayar 5 saja. Jadi, hasilnya adalah masih tersisa utang 2. Karena utang melambangkang negatif, maka di tulis -2. Setelahnya, bersama kelompok masing-masing, peserta didik mulai mengerjakan soal yang ada di dalam Lembar Kerja Siswa (LKS).

 

Ketiga, setelah berlatih di dalam kelompok, penulis mencoba memberikan soal kepada masing-masing kelompok secara berurutan sambil memperbaiki kesalahan yang dilakukan peserta didik. Melalui strategi ini, penulis melakukan pengulangan sampai peserta didik mengerti. Di akhir pelajaran, penulis memberikan soal kuis yang dikerjakan oleh masing-masing peserta didik.

 

Melalui penerapan teknik bayar dan utang dalam pembelajaran matematika, peserta didik menjadi terbiasa dan mulai mampu menyelesaikan soal dengan menggunakan garis bilangan. Mereka tidak mengalami kesulitan dan bahkan lebih mampu beradaptasi dengan soal-soal matematika yang baru. Hal itu secara perlahan mampu memperbaiki capaian hasil belajar peserta didik, sebab mereka mampu memahami setiap materi bilangan bulat yang diberikan.

 

Dengan demikian, penulis menyimpulkan bahwa pembelajaran matematika akan terasa mudah dan menyenangkan apabila strategi pembelajaran yang digunakan sesuai dengan kondisi sehari-hari peserta didik. Ilmu matematika sebenarnya dapat ditemui dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dibutuhkan kreativitas guru untuk melihat dan mengonversikannya ke dalam inovasi pembelajaran, seperti teknik bayar dan utang. Untuk itu, teknik bayar dan utang sebagai strategi pembelajaran matematika sangat efektif digunakan untuk meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi operasi bilangan bulat. (red)


Post a Comment

1 Comments