Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

PESERTA DIDIK SD INPRES BURAEN 2 TERIMA REWARD PERINGKAT I ABG INTERNATIONAL MATHEMATICS COMPETITION

 

(Foto: Caesar Archangel Hendrik Tnunay atau akrab disapa Nono saat menerima Reward Peringkat I ABG International Mathematics Competition)


Kota Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Peserta didik SD Inpres Buraen 2, Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, Caesar Archangels Hendrik Tnunay atau akrab disapa Nono, menerima Reward Peringkat I Abacus Brain Gym (ABG) International Mathematics Competition berupa piala, sertifikat, dan uang tunai yang diserahkan langsung oleh Founder ABG USA, Juli Agustar Djonli, yang disaksikan langsung oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL), di Ruang Rapat Gubernur NTT, Selasa (10/1/2023).

 

Abacus Brain Gym (ABG) International Mathematics Competition yang diikuti Nono merupakan ajang perlombaan internasional kompetisi matematika dan sempoa yang diselenggarakan oleh International Abacus Brain Gym dimana seluruh pesertanya berasal dari para peserta didik antar negara di berbagai belahan dunia.

 

Sebelumnya, Nono diberitakan berhasil meraih Juara I ABG International Mathematics Competition Tahun 2022 setelah mengalahkan 7000 peserta dari berbagai negara. Nono sukses mengungguli pesaingnya yang berasa dari Qatar (posisi kedua) dan USA (posisi ketiga). Selain itu, peserta didik kelahiran 2 April 2015 ini  juga pernah meraih Juara III pada ajang yang sama tahun 2021 lalu. Nono sendiri merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Ayahnya seorang petani dan Ibunya seorang Guru. Meskipun belajar dalam keterbatasan fasilitas pendidikan di daerahnya, tetapi Nono tetap memiliki ketekunan dan keyakinan untuk menggapai impiannya.

 

Pada kesempatan tersebut, VBL turut menyampaikan apresiasi kepada Yayasan Pendidikan Astra Michael D Ruslim (YPA-MDR) selaku inisiator yang telah memberikan pendampingan pendidikan metode sempoa kepada Nono dan peserta didik lainnya di Wilayah NTT sejak tahun 2016.

 

“Atas nama Pemerintah Provinsi NTT dan masyarakat NTT kami sangat berterima kasih atas dedikasi pengabdian dari Yayasan Pendidikan Astra Michael D Ruslim (YPA-MDR) dan juga para Founder ABG, karena walaupun di luar sana kita masih dianggap Provinsi miskin, tapi kita patut berbangga karena bisa melahirkan anak yang sangat berprestasi di kancah Internasional, seorang juara dunia dalam diri Nono,” ungkap Gubernur VBL.



“Hari ini Nono telah membuktikan, bukan hanya kepada kita yang hadir, tapi juga kepada seluruh dunia bahwa peradaban kemajuan suatu daerah hanya bisa diperoleh dan dibangun melalui ketekunannya dalam dunia pendidikan”, tambah VBL.

 

Ia juga meminta Kepala Daerah di NTT beserta jajarannya untuk kembali mendesain metode pendidikan yang efektif dan berkolaborasi dengan YPA-MDR agar dapat memajukan pendidikan yang lebih optimal.

 

“Saya minta Bupati beserta jajarannya, dalam hal ini Kadis Pendidikan baik di Pemprov dan Kabupaten untuk dapat memahami metode pembelajaran dari YPA-MDR, karena metode ini sendiri sudah terbukti hasilnya. Ini input bagus bagi kita di NTT untuk mereplikasi metode ini,” paparnya.

 

“Terlebih juga kepada kemampuan dan teknik Guru dalam transfer knowledge-nya harus bagus. Karena dengan begitu tingkat pemahaman para siswa juga akan semakin baik. Karena hanya Guru yang pintar, yang dapat menghasilkan murid yang pintar,” tambahnya.

 

“Mudah-mudahan dengan kehadiran metode pembelajaran sempoa ini bisa membawa dampak positif bagi anak-anak NTT dalam merajut masa depan dan bangun NTT ke arah peradaban pendidikan yang lebih baik lagi. Sekali lagi, saya berharap metode ini dapat diterapkan dan dikembangkan di seluruh sekolah di NTT, dan semakin banyak Nono Nono yang lain,” pungkas VBL.

 

Sementara itu, Founder ABG Indonesia, Aguslina Angkasa, dalam paparannya, menjelaskan bahwa metode pendidikan matematika perhitungan sempoa bisa memaksimalkan potensi kecerdasan anak, membangun logika, dan mengembangkan potensi dasar dengan brain gym serta latihan motorik lewat alat sempoa.

 

“Metode sempoa terbukti melatih keseimbangan otak kanan dan otak kiri dengan lebih optimal, kemampuan berfikir logis, kreativitas, serta konsentrasi yang maksimal. Melalui metode perhitungan sempoa ke depan bisa lebih mengasah kemampuan visual audio dan kinestetik anak. Karena akronim dari SEMPOA sendiri adalah Sistem Edukasi Mengoptimalkan Potensi Otak Anak,” jelas Aguslina.

 

Lebih lanjut, Founder ABG USA, Juli Agustar Djonli,  juga menyampaikan terima kasih secara langsung kepada Gubernur NTT yang berkesempatan hadir dalam acara tersebut dan juga mengapresiasi dukungan Pemerintah Daerah terhadap Nono serta peserta didik lainnya untuk terus dapat berprestasi.

 

“Terima kasih bapak Gubernur karena berkesempatan hadir dan bersama kami mendukung program ini. Komitmen kami memajukan pendidikan anak usia dini, bukan hanya bisa berhitung cepat yang menjadi capaian kami tapi bagaimana fokus kami pada proses otak mereka dalam mengelola data yang masuk dan mereka bisa merespon secara cepat dan tepat,” kata Juli.

 

“Semua juga berkat Guru-guru terbaik. Saya berharap metode ini dapat diadaptasikan secara masif di NTT, dimana dapat memajukan pendidikan anak-anak kita di NTT. Karena harapan kami, mimpi kami sama juga seperti Bapak Gubernur, kita semua yakni di NTT akan lahir dan banyak lagi Nono Nono yang lain. Walaupun dalam keterbatasan fasilitas dan akses pendidikan, namun semangat belajar seorang Nono telah menginspirasi kita semua bahwa yang Nono capai, kita semua juga bisa capai,” tuturnya.

 

Sekedar informasi, Yayasan Pendidikan Astra - Michael D. Ruslim (YPA-MDR) yang berdiri sejak tahun 2009 adalah yayasan yang secara khusus didirikan dan dimiliki oleh PT Astra International Tbk sebagai pelaksana tanggung jawab sosial berkelanjutan bidang pendidikan dengan membina sasaran sekolah-sekolah di daerah prasejahtera atau 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) di Indonesia.



Visi, misi dan goal YPA-MDR adalah menjadi lembaga yang mewujudkan Sekolah Unggul di daerah tertinggal dan yang mampu mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas sebagai agent of change menuju masyarakat sejahtera. Pola pembinaan yang dilakukan berdasarkan 4 Pilar yang meliputi Pilar Akademis, Pilar Karakter, Pilar Kecakapan Hidup, dan Pilar Seni Budaya.

 

YPA-MDR berharap sekolah-sekolah binaan dapat termotivasi untuk menorehkan prestasi baik pada bidang akademik dan non akademik pada skala nasional bahkan internasional dimana hal ini sejalan dengan cita-cita Astra untuk Sejahtera Bersama Bangsa.

 

Selain itu, YPA-MDR juga memberikan bantuan berupa sarana prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar pada setiap sekolah binaannya sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.

 

Hingga saat ini, YPA-MDR telah membina 112 sekolah (jenjang SD, SMP dan SMK/SMA) yang tersebar di 13 Kabupaten se-Indonesia, yaitu Kabupaten Lampung Selatan, Serang, Tangerang, Bogor, Majalengka, Kapuas, Kutai Barat, Barito Utara, Bantul, Gunung Kidul, Pacitan, Kupang, dan Rote Ndao.

 

Di NTT, YPA-MDR sendiri telah melakukan MoU dengan Pemerintah Kabupaten Kupang pada tahun 2016 dan membina 8 SD, 3 SMP dan 2 SMK di dua kecamatan, yaitu Takari dan Amarasi Selatan. Dua SD binaan, yaitu SDN Sonraen (Amarasi Selatan) dan SDI Bokong 1 (Takari), yang pada tahun 2022 mendapatkan nilai akreditasi A.  Dan untuk Kabupaten Rote Ndao, MoU dilakukan pada tahun 2018 dengan 16 sekolah binaan (10 SD, 4 SMP, 1 SMK, dan 1 SMA). Rencananya, dalam waktu dekat YPA-MDR juga akan menjalin kerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai.

 

Untuk diketahui, acara penyerahan reward tersebut turut dihadiri oleh Bupati Kupang, Korinus Masneno; Perwakilan dari Yayasan Pendidikan Astra Michael D Ruslim (YPA-MDR), Budi Prihantoro; Person in Charge (PIC) YPA-MDR area Kabupaten Kupang, Lilik Harjanto; Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Linus Lusi; Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda NTT, Prisila Parera; Para Kepala Sekolah, Guru, serta Peserta Didik SD dan SMP penyandang bantuan donasi sekolah-sekolah binaan YPA-MDR di Kabupaten Kupang. (Biro AP Setda Prov. NTT/MDj/red)


Post a Comment

0 Comments