Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

STIKES MARANATHA KUPANG LEPAS 154 LULUSAN, GUBERNUR NTT AJAK TANGANI STUNTING

 

(Foto: Suasana Wisuda Sarjana Keperawatan, Diploma III Kebidanan, dan Angkat Sumpah Kebidanan STIKes Maranatha Kupang) 


Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Maranatha Kupang melepas 154 lulusan, S1 Keperawatan 60 orang dan D3 Kebidanan 94 orang, dalam kegiatan wisuda yang berlangsung di Oriental Ballroom, Kupang, Kamis (01/12/2022).

 

Kegiatan yang disertai dengan acara angkat sumpah profesi kebidanan lulusan STIKES Maranatha itu dihadiri oleh Gubernur NTT yang diwakili oleh Kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Kepala LL-DIKTI 15, Pimpinan Yayasan Maranatha Kupang, Ketua DPW PPNI NTT, Ketua IBI, dan hadirin-undangan lainnya.

 

Ketua STIKes Maranatha Kupang, Stefanus Mendes Kiik, S.Kep.,Ns,M.Kep,Sp.Kep.Kom, mengatakan wisuda ini menjadi kebanggaan civitas academica karena menunjukkan bahwa institusi pendidikan ini tetap eksis dan terus meningkatkan mutu dalam menghasilkan lulusan tenaga kesehatan.

 

Pada kesempatan itu, Stefanus mengingatkan para lulusan tentang tantangan dunia saat ini yang makin kompleks karena dunia seperti tidak ada batasnya lagi atau biasa disebut borderlees society.

 

Karena itu, ia berharap agar para lulusan terus berlari mengikuti perkembangan dunia. “Larilah lebih cepat, raihlah semua impianmu,” kata Stefanus.

 

Stefanus juga mengingatkan para lulusan mengenai makna filosofis dari pemindahan toga dari sisi kiri ke kanan. Menurutnya, tali toga di sisi kiri itu menjadi simbol ketika masih belajar di kampus; lebih banyak menggunakan otak kiri untuk berpikir, menghafal, dan sebagainya.

 

Sebaliknya, ketika toga itu dipindahkan ke sisi kanan pada kegiatan wisuda, itu menandakan lulusan harus lebih mengandalkan otak kanan yang mengatur hubungan baik dengan orang lain, pusat kreativitas, dan sebagainya. “Kalian menjadi pemberi solusi bagi masyarakat,” pesan Stefanus.

 

Ketua STIKes Maranatha Kupang itu juga menyampaikan beberapa pencapaian positif yang telah diraih institusi yang genap berusia 13 tahu pada 2 November 2022 lalu.

 

Pencapaian itu di antaranya semua prodi telah terakreditasi B, implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka telah berjalan baik, hasil ujian kompetensi Ners meraih peringkat 2 se-Bali Nursa, mahasiswa mendapatkan beasiswa dari Gubernur NTT dan pemerintah melalui KIP, ada alumni yang bekerja di luar negeri (Jerman dan Arab Saudi), mendapatkan bantuan pengembangan digitalisasi pembelajaran berupa 68 laptop dan 89 tablet, 2 dosen telah menyelesaikan pendidikan magister di Unair, 4 dosen mendapatkan sertifikasi, 2 orang dosen lain lolos beasiswa LPDP yang akan studi S3 di Australia, dan berbagai pencapaian lain.

 

“Kita terus berubah. Meski baru 13 tahun, ibaratnya masih remaja, kita terus berubah lebih baik lagi pada masa mendatang,” tutup Stefanus yang diiringi tepuk tangan para hadirin.



Terima Kasih Gubernur NTT

 

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Yayasan Maranatha NTT, Drs. Semuel Sellan, mengapresiasi pencapaian yang telah diraih STIKes Maranatha Kupang selama ini.

 

Menurutnya, itu adalah anugerah Tuhan yang terindah, karena waktu awal mendirikan Akper dan STIKes Maranatha itu kondisinya sangat susah.

 

Semuel bercerita, niat membuka kampus kesehatan itu diawali sebuah peristiwa yang tidak disengaja sewaktu berkunjung di daerah Amfoang, Kabupaten Kupang.

 

Menurutnya, waktu itu ada orang yang menggotong pasien dari Oepoli ke Naikliu; lokasi puskesmas terdekat. Sampai di sana, ternyata petugas kesehatan tidak ada. Karena terlalu lama menunggu, akhirnya pasien itu meninggal dunia.

 

Pada masa itu dulu, fasilitas kesehatan yang ada di kampung-kampung kebanyakan tidak ada tenaga kesehatannya, sehingga gedung bagus itu berubah jadi kandang kambing, sapi, kerbau, dan hewan lainnya.

 

“Itulah yang bikin saya tergugah mendirikan kampus kesehatan,” kata Semuel.

 

Yayasan Maranatha NTT kemudian mendirikan Akper Maranatha Groups pada tahun 2000 dan terus berkembang hingga saat ini dengan kehadiran STIKes Maranatha Kupang.

 

Pada kesempatan itu, Semuel Sellan mengucapkan terima kasih secara khusus kepada Gubernur NTT, Dr. Viktor Liaskodat, SH.,M.Si., yang telah memberikan beasiswa kepada 151 mahasiswa/i kurang lebih sejak 3 tahun lalu.

 

“Puji Tuhan. Mohon titip salam terima kasih kami kepada Gubernur NTT,” katanya di hadapan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT yang hadir mewakili Gubernur NTT.

 

Selain itu, pendiri Yayasan Maranatha NTT itu juga berterima kasih kepada LL-DIKTI 15 yang selalu melakukan pendampingan, sehingga institusi yang berada di bawah naungan yayasannya bisa berkembang dengan baik.

 

Kepada lulusan yang diwisuda, Semuel Sellan berpesan agar tidak melupakan prinsip, “Senyummu adalah Sehatku”.

 

Menurutnya, itu adalah anjuran yang selalu disampaikannya ketika berbicara dengan mahasiswa. Baginya, anjuran itu penting, karena dirinya yang sudah menderita stroke sejak 2011 dan masih bisa bertahan hingga saat ini karena sering berpapasan dengan mahasiswa dan orang-orang lain yang selalu tersenyum.

 

“Senyummu untuk semua pasien, karena itu membawa kasih. Ketika melayani pasien dengan senyum, itu sama dengan kamu melayani Tuhan dengan sungguh,” pesan Semuel Sellan.



Kepala LL-DIKTI 15: Suasana Akademik di STIKes Maranatha Kupang Kondusif

 

Prof. Dr. Adrianus Ahemka, ST.,M.Eng, selaku Kepala LL-DIKTI 15, turut memberikan apresiasi kepada STIKes Maranatha Kupang yang telah menyelenggarakan wisuda.

 

“Apalagi kampus ini menghasilkan tenaga kesehatan yang sangat kita butuhkan di NTT,” katanya kemudian.

 

Menurutnya, itulah kontribusi nyata dari kehadiran STIKes Maranatha Kupang dalam pembangunan, khususnya di wilayah NTT. Karena itu, ia berharap agar para lulusan nantinya mau bekerja dimana saja di seluruh pelosok NTT, sehingga indeks pembangunan manusia bisa merata.

 

“Kita masih butuh tenaga medis yang banyak, apalagi dengan tantangan peningkatan jumlah penduduk yang terus bertambah,” tambah Adrianus Ahemka.

 

Kepala LL-DIKTI 15 yang mengaku baru beberapa bulan dilantik oleh Mas Menteri Nadim Makarim itu bercerita kalau dirinya sudah berkunjung langsung ke kampus STIKes Maranatha Kupang.

 

Dari kunjungan itu ia menilai suasana akademik di STIKes Maranatha Kupang cukup baik  dan sangat kondusif untuk pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi.

 

Karena itu, ia terus mendorong agar civitas academica STIKes Maranatha Kupang terus berkembang, sehingga menjadi institusi yang bermutu.



Sementara, Gubernur NTT yang pada kesempatan itu diwakili Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Linus Lusi, S.Pd.,M.Pd., ikut mengucapkan proficiat kepada civitas akademika STIKes Maranatha Kupang yang melaksanakan kegiatan wisuda.

 

Menurut Linus Lusi, Gubernur NTT sedang bertugas di luar daerah, tapi dirinya tetap mendukung kegiatan baik seperti yang dilakukan STIKES Maranatha Kupang.

 

Selain beasiswa yang sudah diberikan untuk ratusan mahasiswa di STIKes Maranatha Kupang, Linus Lusi juga mengatakan bahwa Gubernur NTT siap mendukung rencana Yayasan Maranatha NTT yang ingin membuka rumah sakit di daerah Oepoli dan Amfoang.

 

Selain itu, Gubernur NTT juga berpesan agar para lulusan nantinya bisa berperan mengatasi berbagai persoalan, khususnya masalah stunting.

 

Menurutnya, saat ini memang sudah ada penurunan angka stunting. Namun tetap masih butuh perhatian serius. Karena itu, ia berharap agar semua pihak bisa bekerja sama.

 

“Jadilah bagian dari upaya penurunan stunting di NTT,” pesan Gubernur NTT yang disampaikan Linus Lusi di hadapan lulusan STIKes Maranatha Kupang. (Saverinus Suhardin/MDj/red)


Post a Comment

0 Comments