(Gambar: Gurusiana.id) |
GURU
Karya:
Andin
Wahai engkau. . .
Datang sebelum fajar
menyapa
lalu pulang setelah
fajar malu-malu mulai masuk.
Berjalan nian anggun
menapaki ubin ubin sekolah,
senyum tipis yang
senantiasa merekah.
Hadirmu berikan
penerangan dalam relung kegelapan.
Kau pahlawan tanpa
simbol pejuang.
Namun terasa, kala ilmu
pengetahuan kau tanamkan
memberantas segala
buruk sektor kehidupan.
Pena menari di atas
kertasku
menuliskan setiap inci
lantunanmu,
memberikan secercah
cahaya dalam bayang,
menuntunku menuju jalan
kesuksesan,
walau letih terlihat di
wajahmu
tak menghapus
semangatmu.
Guru,
tanpa lelah kau
kenalkan dunia pada kami,
tanpa lelah kau tuntun
kami pada masa depan yang gemilang,
dengan peluh dan air
mata,
kau lindungi kami dari
pahitnya kebodohan,
kau jauhkan kami dari
gelapnya masa depan.
Terkadang langkah kaki
dan tuturmu
menyembunyikan rasa
penat.
Namun, tak pernah kau
berkeluh kesah.
Maaf, tingkah dan tutur
kami terkadang menyakitimu.
Maaf, terkadang
mengecewakanmu.
Terima kasih selalu
sabar dan selalu ada,
engkaulah sosok
inspiratif di dalam senja,
pahlawan di dalam
surya,
penyabar di dalam jiwa.
Terima kasih atas
segala Gudang Pustaka penuh harapan.
Semoga berkah selalu
setiap penat penuh perjuangan
yang selalu kau
torehkan.
*Puisi ini dipersembahkan bagi para guru di SMA katolik Giovanni Kupang
di Hari Guru
(Ditulis
oleh Andin dan dibacakan oleh Zandrina Manafe)
0 Comments