(Foto: Para peserta Kaderisasi Tingkat Menengah yang diselenggarakan oleh DPD GMNI NTT) |
Kota Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan
Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar
kegiatan Kaderisasi Tingkat Menengah (KTM) yang melibatkan delegasi peserta
dari 12 DPC GMNI yang berada di Wilayah NTT. Kegiatan yang mengusung tema “Retooling
Organisasi, Mewujudkan Tri Mantap GMNI” tersebut berlangsung di Biara Frateran
Bunda Hati Kudus, Oesapa, Kota Kupang, selama 5 hari, yakni Rabu-Minggu (16-20/11/2022).
Dalam laporannya, Ketua panitia KTM,
Antonio P. Laka, mengatakan bahwa kegiatan KTM merupakan bentuk jenjang
kaderisasi formal dalam GMNI. Hal itu, ujarnya, adalah bentuk penggemblengan
bagi kader-kader GMNI agar memiliki kemampuan yang dapat dikembangkan, sehingga bisa berkontribusi bagi bangsa dan negara.
“Proses kaderisasi ini sebagai upaya
mencetak kader-kader yang diharapkan mampu menjadi pelopor dan pemimpin
revolusi Indonesia demi tercapainya sosialisme Indonesia,” jelas Antonio.
(Foto: Ketua DPD GMNI NTT, Marianus Krisanto Haukilo) |
Sementara itu, dalam sambutannya, Ketua
DPD GMNI NTT, Marianus Krisanto Haukilo, mengatakan bahwa retooling memiliki makna pembaruan sistem dan metode berorganisasi
agar senantiasa adaptif terhadap perkembangan zaman.
“Tema yang diusung merupakan suatu
refleksi yang mendalam akan kehadiran dan proses perjalanan GMNI di Nusa
Tenggara Timur sejak tahun 1989 hingga menginjak usia 33 tahun ini,” ucapnya.
Ia mengharapkan agar proses kaderisasi
tersebut tidak dimaknai sebagai sebuah proses formal semata, tetapi harus ada
hal substansi yang perlu diprioritaskan melalui KTM agar peserta yang merupakan
utusan dari masing-masing DPC dapat berperan sebagai pelopor dan penggerak GMNI
ketika kembali ke daerah masing-masing.
(Foto: Ketua DPD Persatuan Alumni GMNI NTT, Nikolaus Fransiskus) |
Lebih lanjut, Ketua DPD Persatuan Alumni
(PA) GMNI NTT, Nikolaus Fransiskus, dalam sambutannya sekaligus membuka
kegiatan KTM, menegaskan agar anggota dan kader GMNI harus disiplin di dalam
berpikir dan bertindak.
“Mustahil kalian menjadi hebat jika
tanpa kedisiplinan yang kuat. Namun, kalau kalian terus disiplin diri di dalam
berpikir dan bertindak, kelak kamu akan menjadi orang-orang yang hebat,”
tutupnya. (Yefri/MDj/red)
0 Comments