Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

SMA SEMINARI ST. RAFAEL KUPANG GELAR WORKSHOP PENULISAN KARYA ILMIAH

 
(Foto: Suasana pembukaan kegiatan Workshop Penulisan Karya Ilmiah Bagi Guru dan Peserta Didik SMA Seminari St. Rafael Kupang)


Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Guna meningkatkan budaya literasi di kalangan guru dan peserta didik, Sekolah Menengah Atas (SMA) Seminari St. Rafael Kupang menggelar kegiatan Workshop Penulisan Karya Ilmiah Bagi Guru dan Peserta Didik selama 3 hari, yakni Kamis-Sabtu (13-15/10/2022). Kegiatan workshop yang mengusung tema “Menyambut Generasi Emas NTT 2050 Dengan Membangun Budaya Literasi” tersebut didukung oleh Cakrawala NTT serta diikuti oleh seluruh guru, tenaga kependidikan, peserta didik, dan mahasiswa Praktik Kerja Lapangan (PKL) SMA Seminari St. Rafael Kupang. Workshop penulisan tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala SMA Seminari St. Rafael Kupang, RD. Yasintus Efi, Selasa (13/10/2022), serta didampingi oleh Sekretaris Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kota Kupang, Veronika Wawo Dheo dan Pimpinan Umum Cakrawala NTT, Gusty Rikarno.

 


Pada kesempatan pertama, Gusty, selaku Pimpinan Umum Cakrawala NTT, menyampaikan limpah terima kasih dan apresiasi bagi pihak SMA Seminari St. Rafael Oepoi Kupang yang telah menerima kehadiran Cakrawala NTT untuk secara bersama-sama menggerakan semangat literasi di lembaga formasi calon imam tersebut. Menurutnya, dewasa ini, semua pihak tengah berada di jalan yang sama, yakni literasi. Salah satu bentuk literasi dasar yang sedang digiatkan dan ditumbuhkan, jelasnya, adalah menulis. Menulis, bagi Gusty, adalah bagian dari cara untuk berada dan berbicara.

 


“Menulis itu ada alurnya. Menulis adalah kegiatan kreatif. Kita akan menyalakan api literasi itu secara bersama-sama, baik guru maupun peserta didik. Kami telah bersepakat untuk menerobos jalan sunyi literasi. Sekali lagi, terima kasih kepada pihak Seminari yang telah membukakan gerbang bagi Cakrawala NTT untuk turut serta dalam meningkatkan budaya literasi di lembaga ini,” tambah Gusty.


 

(Foto: Sekretaris Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kota Kupang, Veronika Wawo Dheo, saat memaparkan data tentang raport pendidikan) 



Sementara itu, Veronika, selaku Sekretaris MKKS Kota Kupang, menyampaikan apresiasi yang luar biasa kepada pihak SMA Seminari St. Rafael Kupang yang telah menyelenggarakan kegiatan workshop penulisan karya ilmiah. Pada kesempatan tersebut, Veronika pun memaparkan beberapa penjelasan terkait raport pendidikan. Menurutnya, raport pendidikan merupakan standar nasional untuk sekolah-sekolah dalam menyajikan potret pendidikan berdasarkan hasil Asesmen Nasional (AN). Terkait raport pendidikan SMA Seminari St. Rafael Kupang, Veronika menjelaskan bahwa nilai rerata yang diperoleh telah memenuhi standar, meskipun terdapat beberapa hal yang wajib diperbaiki guna mewujudkan Merdeka Belajar.

 


Sedangkan, dalam sambutan pembukanya, RD. Yasintus juga turut memberikan apresiasi bagi semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan workshop tersebut. Baginya, tujuan utama dari kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan budaya literasi di kalangan guru dan peserta didik. Nantinya, sambung RD. Yasintus, pasca pelaksanaan workshop, karya tulis para guru dan peserta didik akan dipajang untuk mengisi Majalah Dinding (Mading) di lingkungan sekolah.

 


(Foto: Kepala SMA Seminari St. Rafael Kupang, RD. Yasintus Efi, saat membuka kegiatan workshop secara resmi)


“Saya berharap kita semua bisa mengikuti kegiatan workshop dengan baik selama beberapa hari ke depan, baik guru maupun peserta didik. Kita manfaatkan momen dan kesempatan ini secara baik. Kemudian, terkait saran dan perbaikan item-item dalam Merdeka Belajar, kami akan mengatasi kekurangan yang perlu dibenahi ke depannya,” ujar RD. Yasintus.

 


Diawali Dengan Pre-Test

 


Setelah seremonial pembukaan, para guru dan peserta didik mengikuti pemaparan materi terkait “Gerakan Literasi di NTT” dan pre-test yang dibawakan oleh Gusty Rikarno. Para peserta workshop disuguhkan tontonan video tentang kehidupan dan kebiasaan segerombolan semut serta diminta untuk menyimak dan menuliskan pandangan masing-masing terkait video tersebut.


 



Pantauan media, para peserta tampak antusias dalam mengikuti pemaparan materi dan sesi pre-test, baik guru maupun peserta didik. Setelah itu, para peserta dibagi ke dalam dua kelas, yakni kelas guru yang didampingi oleh Dr. Marsel Robot dan Gusty Rikarno serta kelas peserta didik yang didampingi oleh Ino Loe dan Mario Djegho. (Mario/MDj/red)   


Post a Comment

0 Comments