Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

JALAN SABUK MERAH TTU BUKA SEKAT DI LINTAS BATAS

 

(Foto: Potret Jalan Sabuk Merah di Kabupaten TTU)


TTU, CAKRAWALANTT.COM - Guna meningkatkan mobilitas sepanjang jalan negara di Wilayah Perbatasan Timor Barat (Nusa Tenggara Timr) dan Oecusse, Distrik Ambeno, Timor Leste, Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk membuka akses transportasi di sepanjang daerah tersebut melalui pembangunan Jalan Sabuk Merah. Hal itu tentunya menjadi kehormatan tersendiri bagi masyarakat kecil di sepanjang pesisir perbatasan, sebab jalan tersebut merupakan program Presiden Republik Indonesia (RI) untuk meminimalisir hambatan dalam bertransportasi.

 

Pemerintah, melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pun memastikan infrastruktur jalan dan jembatan di wilayah tersebut telah siap. Keberadaan infrastruktur jalan tersebut tentunya berperan penting dalam distribusi logistik, kebutuhan pokok, obat-obatan, dan alat kesehatan lainnya. Selain itu, jalan tersebut dapat meningkatkan akses perekonomian, pendidikan, dan pariwisata sebagai simbol keutuhan Wilayah RI.

 

Dalam wawancaranya bersama media ini, dua warga perbatasan Napan, Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Agustinus Haki dan Theodorus Elu, mengaku proyek besar Jalan Sabuk Merah telah membuka sekat di lintas batas. Menurut keduanya, masyarakat sangat mengapresiasi pembangunan jalan tersebut, sebab kelompok masyarakat yang berada di pesisir Napan, Sono, Letenaek, Haumeni, Inbate, Oenenu hingga Mutis bisa merasakan perubahan besar. Hal itu, tambah keduanya, mulai terasa sejak pemerintah, melalui Kementerian PUPR, mulai mengeksekusi program pembangunan tersebut.

 

“Proyek pembukaan dan peningkatan ruas jalan Napan, Kabupaten Timor Tengah Utara  hingga Oepoli, Kabupaten Kupang, menggambarkan keberpihakan Kepala Negara kepada rakyat kecil. Saya melihat ini sebagai sebuah jelmaan Tuhan melalui Presiden RI, Bapak Joko Widodo untuk terus membantu masyarakat kecil,” ujar Agustinus.

 

Sejak dulu, tidak pernah membayangkan bakal ada jalan negara yang sangat bagus melalui hutan ini. Sebuah keuntungan besar bagi kami masyarakat kecil di lintas batas Negara RI dengan Timor Leste. Ekonomi dan semua sektor menjadi lancar. Proyek besar di wilayah ini berdampak pada masyarakat dimana tenaga buruh ratas diambil dari warga terdekat. Terima kasih Bapak Joko Widodo sebagai Presiden RI,” tambah Agustinus.

 

Sementara itu, Kepala Balai Jalan Nasional (BPJN) X Kupang, melalui Kasatker BPJN Wilayah Satu Provinsi NTT, David Samosir, beberapa waktu lalu kepada pers menjelaskan bahwa pembangunan ruas Jalan Sabuk Merah Wilayah Barat dari Desa Oepoli hingga Napan oleh Pemerintah Pusat mulai dikerjakan pada tahun 2020 dengan volume kerja kurang lebih  40 km. Sumber dana proyek besar ini, terangnya, berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2020.



Akses Pendidikan Menjadi Lancar

 

Di lain pihak, seusai mengikuti rapat Musyawarah Kerja Kepala Sekolah Tingkat SMP Kabupaten TTU, Kepala SMP Negeri Sono, Eduardus Klau, S.Pd., didampingi Pengawas Pembina SMP Kabupaten TTU, Legan Yosef, S.Pd., dan beberapa kepala SMP lainnya di Sono, mengatakan bahwa Jalan Sabuk Merah telah membuka sekat dan memudahkan akses pendidikan di lintas batas. Transportasi menuju sekolah tetangga dan bahkan ke ibu kota kecamatan hingga kabupaten juga menjadi lancar tanpa hambatan.  

 

“Dengan adanya Jalan Sabuk Merah ini, akses pendidikan menjadi lancar. Tidak ada lagi hambatan berarti dalam mobilitas, bahkan transportasi menuju sekolah tetangga dan kecamatan pun bisa diakses dengan baik,” pungkas Eduardus.  (Gervas Salu/MDj/red)  


Post a Comment

0 Comments