Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

FLORES WRITERS FESTIVAL BERLANGSUNG DI ENDE

 

(Foto: Dokumentasi Kegiatan)


Ende, CAKRAWALANTT.COM - Flores Writers Festival merupakan wadah berkumpulnya para penulis, pembaca, budayawan, kritikus, peneliti, pegiat sastra dan literasi, pegiat komunitas, seniman, dan media dari pelbagai latar belakang, sosial, politik maupun budaya. Kegiatan tersebut diselenggarakan untuk menjadi ruang berdialog, berbagi, dan berefleksi demi meningkatkan kecintaan serta kreativitas dalam kerja-kerja sastra, seni, dan budaya, terutama membaca, menulis, berdiskusi, menerbitkan karya, dan penciptaan kesenian.

 

Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Ende yang diwakili oleh Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Dahlan, S.IP., saat membuka Flores Writers Festival secara resmi, Kamis (29/9/2022), di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende. Dahlan juga menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan momen yang tepat dan strategis untuk menghidupkan kembali kecintaan pada kerja dan karya-karya sastra serta kebudayaan.

 

“Untuk menghidupkan kembali kecintaan kerja dan karya-karya sastra serta kebudayaan sehingga akan menghasilkan maha karya yang nantinya memberikan motivasi kepada masyarakat luas, khususnya kaum milenial, untuk mencintai budaya literasi, sehingga catatan-catatan sejarah yang kita miliki tidak akan tergerus oleh perkembangan zaman. Apalagi Ende adalah kota pertama di Pulau Flores yang menjadi tempat berdirinya Percetakan dan Penerbitan Nusa Indah, sekaligus tempat lahirnya bulir-bulir pemikiran Bung Karno akan Pancasila,” tambah Dahlan.

 

Sementara itu, Direktur Flores Writers Festival, Ronald Susilo, mengungkapkan bahwa penyelenggaraan kegiatan Flores Writers Festival tahun (2022) ini digelar di Kabupaten Ende karena Ende memiliki catatan sejarah dan merupakan salah satu sumber literasi di Pulau Flores. Ronald menyebutkan penerbit, surat kabar, buku, dan majalah didistribusikan dari Wilayah Ende. Untuk itu, sambungnya, dengan diselenggarakannya Flores Writers Festival tersebut, ekosistem sastra di Pulau Flores bisa terbentuk mulai dari lingkungan terdekat, yakni komunitas dan jejaring penulis.

 

Pada kesempatan yang sama, Syukur Asih Suprojo, selaku Kepala Kelompok Kerja Pemberdayaan Masyarakat, Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Ditjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), mengungkapkan bahwa Flores Writers Festival yang diselenggarakan di Ende sangat tepat dan sudah saatnya Ende menjadi sentral inisiatif kreatif untuk kalangan pelaku kebudayaan, khususnya para kaum muda, sekaligus menjadi awal kebangkitan dunia literasi dan kebudayaan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).



Merupakan Kegiatan Tahun Kedua

 

Untuk diketahui, kegiatan Flores Writers Festival Tahun 2022 ini diselenggarakan di Kabupaten Ende, setelah sebelumnya dilaksanakan di Kota Ruteng, Kabupaten Manggarai, pada tahun 2021 lalu. Adapun kegiatan berlangsung selama 3 hari, yakni Kamis (29/9/2022)-Sabtu (1/10/2022), dengan rangkaian acara berupa Seminar Budaya, Telaah Karya, Bincang Tematik, Showcase Work in Progress, Memasak di Halaman, Pameran Aksara Lota, Pameran Permainan Tradisional dan Ruang Mendongeng, Pasar Buku, Tur Rumah Pengasingan Bung Karno, serta Pertunjukan Seni.

 

Kegiatan yang mengusung tema “Mai Kea Bego Gha Wewa Sa’o (Mari Bermain di Halaman Rumah)” tersebut turut dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Ende, Wakil Rektor Bidang Kerja Sama Universitas Flores, Perwakilan Instansi Pemerintahan dan Lembaga Pendidikan se-Kabupaten Ende, para penulis, budayawan, peneliti, seniman, komunitas, kolaborator, serta mahasiswa/mahasiswi se-NTT.

 

Selain itu, Flores Writers Festival juga didukung oleh Yayasan Klub Buku Petra dengan Jakarta Internasional Literaty Festival, Pemeritah Kabupaten Ende, Komunitas Kahe Maumere, Taman Baca Anak Merdeka Onekore, Gramedia Penerbit Buku Utama, Provinsial SVD Ende, Jagarimba.Id, Perkumpulan Penulis Mativator Nasional (PPMN) Kabupaten Ende, serta Komunitas Forum Giat Literasi Ende, Pegiat Aksara Lota Ende, Remaja Mandiri Comunity Detusoko, Lakoat Kujawas di Mollo, Kolektif Videoge dan Teater Siapa Kita di Labuan Bajo, Teater Saja di Ruteng, Simpasio Institute Di Larantuka, Rumpi Nuhalolon di Solor, dan para donatur. (Jamil/MDj/red)


Post a Comment

0 Comments