Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN VOCABULARY DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS

 



Oleh : Vinsintia Niki Ina, S.Pd

(Guru SMA Swasta Ile Boleng)


CAKRAWALANTT.COM - Bahasa adalah alat komunikasi. Orang berkomunikasi bersama satu dan lainnya dengan menggunakan bahasa guna membawa ide, pendapat, pikiran, dan perasaan. Bahasa Inggris adalah bahasa asing pertama di Indonesia yang digunakan untuk transfer dan mendapatkan pengetahuan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya untuk membangun hubungan internasional.

 

Hal ini yang mendasari Bahasa Inggris untuk diajarkan sejak tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai dengan  Perguruan Tinggi (PT). Di dalam pembelajaran Bahasa Inggris, terdapat 4 aspek yang paling mendasar, yaitu  berbicara (speaking), membaca (reading), mendengarkan (listening) dan menulis (writing). Dengan menguasai keempat aspek dasar tersebut, maka akan mempermudah para peserta didik untuk mempelajari Bahasa Inggris.

 

Pembelajaran tentang Bahasa Inggris sendiri sangat bergantung pada pembendaharaan kata yang dikuasai oleh para peserta didik. Untuk itu, guru harus memberikan dasar pemahaman kata guna membantu para peserta didik dalam memulai dasar pembelajaran Bahasa Inggris. Dengan demikian, peran kosa kata (vocabulary) sangat penting untuk keberlangsungan para peserta didik dalam mempelajari Bahasa Inggris.

 

Kosa kata atau vocabulary adalah semua kumpulan kata-kata yang dipakai dan digunakan orang dan juga merupakan salah satu komponen penting dalam berbahasa. Dengan menguasai vocabulary secara baik, maka dapat menghubungkan empat keterampilan berbahasa sebagaimana disebutkan sebelumnya.

 

Dalam bukunya How To Teach Vocabulary, Scott Thornbury (2004) mengatakan, Vocabulary is largely a collection of item. At the most basic level, knowing a word involves knowing its meaning (Kosa kata adalah sekumpulan istilah-istilah dalam jumlah yang sangat besar. Pada tingkatan yang paling dasar, mengetahui sebuah kata mengharuskan mengetahui bentuk dan maknanya).  Scott ingin menegaskan bahwa menguasai vocabulary dengan baik akan membuat penguasaan berbahasa juga semakin baik. Selain itu, penguasaan vocabulary yang baik juga akan menunjang penyampaian bahasa lisan dengan mudah dan jelas. Maka dari itu sangat penting jika kita pelajari kosa kata.

 

Melihat kenyataan di atas, maka sudah sepantasnya bila penguasaan vocabulary harus ditekankan pada proses pembelajaran Bahasa Inggris di dalam kelas. Namun, pada kenyataannya, tidak semua peserta didik mampu mewujudkan hal tersebut dengan baik. Hal itu bisa dilihat dari rendahnya pencapaian hasil belajar yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Selain itu, keterampilan berbahasa peserta didik, baik pada aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis, masih tergolong rendah. Bahkan, mereka belum mampu menggunakan Bahasa Inggris secara baik di lingkungan sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari. Padahal, kunci utama dalam berbahasa Inggris adalah penguasaan vocabulary.

 

Di dalam Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM), para peserta didik kadang belum bisa menyebutkan kata benda (Noun) yang ada di sekitar lingkungan mereka ketika dimintai oleh guru, bahkan membedakan golongan kata (Part of speech) saja masih sangat sulit. Hal tersebut menjadi kendala yang paling mendasar bagi seorang guru di tingkat SMA, teruatam di SMA Swasta Ile Boleng. Oleh karena itu, seorang guru harus kembali melakukan review materi yang telah dipelajari oleh para peserta didik selama di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

 

Berdasarkan pengalaman yang dialami oleh penulis di dalam kelas, persoalan yang marak terjadi adalah kurangnya partisipasi peserta didik dalam KBM, baik dalam mengerjakan tugas maupun saat kegiatan tanya-jawab sedang berlangsung. Hal itu disebabkan oleh ketidakmampuan mereka dalam menggunakan Bahasa Inggris secara baik dan fasih. Keadaan seperti inilah yang kadang membuat kemampuan guru terkesan pasif karena aktivitas pembelajaran hanya berkutat antara pola mengajar dan kegiatan menjelaskan semua materi Bahasa Inggris menggunakan Bahasa Indonesia.

 

Hal tersebut, menurut penulis, terjadi karena kurangnya kemauan dari para peserta didik untuk menghafal kosa kata (vocabulary), sehingga membuat peserta didik sangat minim penguasaan vocabulary. Untuk itu, penulis mengambil langkah untuk memberikan motivasi dan pandangan tentang serunya belajar Bahasa Inggris, khususnya tentang Vocabulary dengan langkah-langkah sebagai berikut.

 

Pertama, guru memberikan tugas sebelum pelajaran berakhir, yaitu menghafal 10 kosa kata (vocabulary). Kosa kata (vocabulary) yang diberikan antara lain berupa kata benda( noun), kata sifat (adjective), kata kerja (verb) dan kata keterangan (adverb) yang berkaitan erat dengan kata-kata dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu berperan untuk membantu peserta didik dalam membedakan pengelompokan kata agar mudah dimengerti dan dipahami karena (hanya) berkisar pada kata-kata sederhana yang ditemuinya di sekolah, rumah, dan sebagainya.

 

Kedua, pada pertemuan berikutnya, setelah para peserta didik berdiri untuk memberikan salam kepada gurunya, mereka tidak diizinkan duduk sebelum menyebutkan kosa kata yang sudah ditugaskan oleh guru sebelumnya. Masing-masing peserta didik harus bisa menyebutkan kembali kata-kata yang sudah dicatatkan dalam buku tugas. Jika tidak bisa menyebutkan, maka peserta didik tersebut tetap dalam keadaan berdiri.

 

Ketiga, setelah semua peserta didik bisa menyebutkan kembali tugas mereka sampai selesai, maka mereka diizinkan untuk kembali duduk. Kemudian, guru bisa melanjutkan materi yang akan dipelajari pada hari tersebut. Tindakan ini akan menyadarkan para peserta didik untuk bersikap tanggung jawab, sehingga berinisiatif untuk mengerjakan tugas tersebut. 

 

Keempat, di dalam kelas pun peserta didik dan guru tetap terlihat aktif dan berpartisipasi.  Hal ini akan memacu semangat peserta didik dalam proses KBM, karena dengan kosa kata yang mereka miliki, maka mereka pun bisa berkomunikasi dengan teman sebaya atau gurunya, walaupun hanya satu kalimat saja misalnya, I’m happy.

 

Berdasarkan pelaksanaan langkah-langkah di atas, maka hasilnya sangat memuaskan seorang guru. Cara-cara tersebut mampu membuat peserta didik berinsiatif untuk menghafal semua kosa kata (vocabulary) yang dituliskan dalam buku tugasnya. Selain itu, peserta didik juga mengalami peningkatan keterampilan dalam berkomunikasi dengan guru dan teman-temannya.

 

Dengan demikian, upaya meningkatkan kemampuan vocabulary dalam mata pelajaran Bahasa Inggris sangat penting untuk dilakukan, sehingga pesera didik dapat menguasai kosa kata dan mampu untuk menggunakannya dalam proses komunikasi berbahasa Inggris. (red)


Post a Comment

0 Comments