Foto: Dokumentasi Kegiatan Pelatihan Guru Utama Berbahasa Dawan. |
TTS, CAKRAWALANTT.COM - Kantor Bahasa
Provinsi NTT menggelar Kegiatan Pelatihan Guru Utama Berbahasa Dawan selama 4
hari, yakni Selasa-Jumat (26-29/7/2022). Kegiatan yang dibuka secara resmi pada
Selasa (26/7/2022) di Hotel Bahagia Dua, Soe, tersebut bertujuan untuk melatih
para guru peserta kegiatan agar dapat menjadi
pelatih dan inspirator bagi para peserta
didik dan rekan guru lainnya untuk
menghasilkan karya-karya,
seperti puisi, pantun, cerpen, pidato, seni tutur khas Dawan, stand up
comedy, dan sebagainya.
Dengan
menggunakan Bahasa
Dawan, para
guru peserta kegiatan pelatihan tersebut
nantinya akan disebut sebagai guru master. Guru-guru
tersebut akan menjadi ujung
tombak Kegiatan Revitalisasi
Bahasa Daerah di NTT Tahun 2022 yang bermuara pada kegiatan Festival Tunas
Bahasa Ibu yang sedianya dilaksanakan pada Oktober-November 2022.
Guru-guru peserta secara
keseluruhan berjumlah 80 orang dengan rincian 20 guru masing-masing dari Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dan Kabupaten Kupang (masing-masing
10 guru SD dan 10 guru SMP),
serta 40 guru dari Kabupaten Timor Tengah
Selatan
(TTS) (25 guru SD dan 15
orang guru SMP). Peserta kegiatan dipilih dari kalangan guru, utamanya guru SD
dan SMP karena sasaran dari revitalisasi bahasa daerah adalah generasi muda
penerus bangsa, khususnya peserta didik
SD dan SMP. Guru-guru tersebut
nantinya akan dilatih oleh 2 orang maestro, yakni Dominifridus Bone, M.Psi. (Dosen Tetap Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Timor, Kefamenanu) dan Anderias Nenokeba, S.Pd. (Kepala
SD Inpres Supul Meo dan Ketua Sanggar Seni Budaya Olita, Soe).
Kepala Kantor Bahasa Provinsi NTT,
Elis Setiati, pada sambutannya menyampaikan betapa pentingnya kegiatan
revitalisasi bahasa daerah tersebut
hingga diutamakan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Mendikbudristek), Nadiem Makarim, bersama dengan program literasi dan
penginternasionalan bahasa Indonesia. Program revitalisasi bahasa daerah bahkan
mendapatkan penghargaan dari Humas Indonesia yang sedianya akan
diserahterimakan di Labuan Bajo dalam waktu dekat.
Beliau berharap para peserta
kegiatan dapat mempraktikkan konsep merdeka belajar yang dicetuskan oleh
Mendikbudristek dalam menjalankan perannya nanti sebagai guru master di sekolah
masing-masing.
Sementara itu, Bupati TTS selaku
tuan rumah kegiatan pelatihan ini yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan
Sekretariat Daerah (Setda) TTS, Drs. Semuel Fallo, M.Si., menyampaikan bahwa
kegiatan revitalisasi bahasa daerah yang dilaksanakan oleh Kantor Bahasa Provinsi
NTT tersebut sangat baik, karena menurutnya, tidak banyak warga Kabupaten TTS yang ‘mengenal’
bahasa daerahnya sendiri.
Hal yang membuatnya prihatin adalah
adanya bahasa-bahasa daerah di NTT yang sedang dalam kondisi kritis, bahkan
telah punah. Pewarisan bahasa daerah dipersulit kondisi belum masuknya bahasa
daerah dalam materi pembelajaran di sekolah. Disampaikan pula olehnya bahwa berbagai
kendala dan tantangan masih dihadapi para guru dalam implementasi dan
pengajaran bahasa daerah di sekolah, padahal sekolah diharapkan menjadi wadah
potensial untuk penyampaian pengetahuan dan pewarisan bahasa daerah bagi
generasi muda.
Pembukaan kegiatan diakhiri dengan
pemukulan gong oleh Drs. Semuel Fallo, M.Si. dan penandatanganan komitmen
bersama para pemangku kepentingan (bupati, Kepala Dinas Pendidikan,
budayawan/maestro, dan Kepala Kantor Bahasa
Provinsi NTT) revitalisasi bahasa daerah untuk
tunas bahasa ibu (Bahasa
Dawan) di 3 kabupaten (Kupang, TTU, dan TTS). Kegiatan tersebut dapat terselenggara
berkat kerja sama Kantor Bahasa
Provinsi NTT, Pemerintah
Provinsi (Pemprov) NTT, serta Pemerintah Daerah (Pemda) dari 3 kabupaten (Kupang, TTU,
dan TTS). (Dhanes/MDj/red)
0 Comments