Foto : Dokumentasi TB Pelangi. |
Nagekeo, CAKRAWALANTT.COM - Taman
Bacaan (TB) Pelangi
akan mendirikan 56 Perpustakaan Ramah Anak di Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT. Langkah awal pendirian perpustakaan ini dimulai dengan menandatangani
Memorandum of Understanding
(MOU) antara berbagai pihak. Acara penandatanganan MOU antara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nagekeo, Venantius Minggu; Pendiri TB Pelangi, Nila Tanzil; serta 56
Kepala Sekolah dan
komite. Penandatanganan MOU tersebut berlangsung di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nagekeo, Jumat (24/6/2022).
Pendirian 56 Perpustakaan
Ramah Anak tersebut juga didasari oleh data Programme for International Student Asessment
(PISA) Tahun 2018 yang menyebutkan bahwa murid-murid di Indonesia memiliki nilai lebih rendah dari rata-rata nilai Organisation For Economic Co-operation and
Development (OECD)
untuk membaca (371 darinilai rata-rata 487),
matematika (379 dari nilai
rata-rata 489), dan sains (396 dari nilai
rata-rata 489).
Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nagekeo, Venantius Minggu mengatakan, “Melihat kondisi rendahnya kemampuan literasi anak, kami atas nama Pemda Nagekeo mengapresiasi komitmen TBP. Ini adalah bentuk kepedulian dari mitra pemerintah dalam hal ini
Taman Bacaan Pelangi untuk membantu Pemerintah Kabupaten Nagekeo dalam bidang literasi. Pemerintah Kabupaten Nagekeo juga turut memberikan arahan
dan perhatian kepada sekolah untuk meningkatkan minat baca literasi dasar.”
Menurut
data Kemendikbud dalam Rapor Pendidikan
Publik 2022 yang merupakan hasil Asesmen Nasional 2021 bahwa tingkat kemampuan literasi SD, baik itu tingkat SD pada semua provinsi
di Indonesia, tingkat SD se-Nusa Tenggara Timur, dan tingkat SD se-Kabupaten Nagekeo adalah di bawah kompetensi minimum. Artinya, kurang dari
50% peserta didik telah mencapai batas kompetensi minimum untuk literasi membaca.
Kondisi perpustakaan di Indonesia, didukung oleh data Kemendikbud, statistik persekolahan SD tahun 2020-2021 bahwa dari 115.215 perpustakaan Sekolah Dasar, baik negeri maupun swasta di 34 provinsi, ternyata yang
mengalami kondisi kerusakan ringan,
sedang, dan berat sebanyak 67.420 perpustakaan
(58%). TB Pelangi terus berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan literasi anak-anak melalui pendirian Perpustakaan Ramah Anak dengan kondisi baik di Sekolah Dasar di
Kabupaten Nagekeo.
Sementara itu, Pendiri TB Pelangi, NilaTanzil mengatakan, “Penandatanganan MOU ini menjadi ujung tombak kerja sama Pemda, sekolah, dan TBP untuk tersedianya 56 Perpustakaan Ramah Anak di Kabupaten Nagekeo. Di samping itu,
Taman Bacaan Pelangi juga akan mengadakan serangkaian pelatihan guru untuk para Kepala Sekolah, guru, dan pustakawan/wati.”
Di
Bulan Juni 2022, sekolah-sekolah akan melakukan perbaikan fisik ruang perpustakaan
yang dilaksanakan dari kolaborasi Pemerintah
Daerah (Pemda), yaitu
Dinas Pendidikan dengan masing-masing sekolah. Model kolaborasi cost-sharing dengan Pemda dan sekolah di Kabupaten Nagekeo merupakan
model yang ideal untuk menjaga keberlanjutan perpustakaan sekolah. Model ini juga dapat direplikasi dan diterapkan di Kabupaten-kabupaten lainnya.
Nila menambahkan, “Kami juga berterima kasih atas kerja sama
dan dukungan yang baik dari Pemerintah Daerah Kabupaten Nagekeo dan jajaran Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Nagekeo. Semoga kerja sama ini dapat terus terjalin dengan model cost-sharing yang
dapat ditiru oleh Kabupaten lainnya. Semoga kami dapat membawa lebih banyak lagi manfaat bagi anak-anak, para guru, orang tua dan
seluruh masyarakat di Nagekeo.”
Program ini terselenggara atas kerja sama TB Pelangi dan Room To Read. 56 perpustakaan ini tersebar di semua kecamatan, yaitu Aesesa,
Aesesa Selatan, Boawae, Keo Tengah, Mauponggo, Nangaroro, dan Wolowae. Secara umum, data sekolah per kecamatan adalah sebagai
berikut :
1) 10
sekolah yang terpilih dari Kecamatan Aesesa, yaitu SDK Nataia, SDN Lego, SDN
Pomakeke, SDI Nebe, SDK Stella Maris, SDK ST. Stefanus Nangadhero, SDI Tonggurambang, SDN
Nataia, SDK Wolorae, SDN Ameaba,
serta 2 sekolah dari Kecamatan Aesesa Selatan, yakni SDK
Rendu dan SDN Tasikapa.
2) 22
sekolah dari Kecamatan Boawae yang terpilih, antara lain SDI Hobopadu, SDK Rega, SDK Wea Au, SDN Aebowo, SDI
Dorameli, SDK Deru, SDI Denaano, SDI Kekakapa, SDK Kelimado, SDI Malalaja, SDK
Mulakoli, SDK Nageoga, SDK Natanage, SDK Olakile, SDI Padhapae, SDK Rowa, SDK
Solo, SDK Watugase, SDK Raja, SDK Boawae, SDI Dhereisa, dan SDI
Ratongamobo.
3) 3 sekolah dari Kecamatan Keo Tengah yang
terpilih, yaitu
SDK Niodede, SDI Maunori, dan SDK Mabhaulu.
4) 13 sekolah dari
Kecamatan Mauponggo yang terpilh, yaitu
SDI Aekela, SDI Boloroga, SDI Ebetada, SDI Kajusopi, SDI Ledho, SDK Lere, SDK
Maukeli, SDI Mauponggo, SDI Natasule, SDI Tanatoyo, SDK Wolosambi, SDK
Mauponggo, dan SDK Sawu.
5) 3 sekolah dari Kecamatan Nangaroro
yang terpilih, antara
lain SDN Ndora, SDI Tongatey, dan SDK Galawea.
6) 3 sekolah dari Kecamatan Wolowae
yang terpilih, antara
lain SDN Kaburea, SDI Kobakua, dan SDI Raterunu.
Untuk diketahui, Taman Bacaan Pelangi
adalah yayasan sosial
yang fokus untuk meningkatkan literasi anak-anak
di Indonesia Timur. Didirikan pada 2009, TB Pelangi hingga saat ini telah mendirikan
dan mengelola 147 Perpustakaan Ramah Anak yang
tersebar di 18 pulau di Indonesia Timur, memberikan pelatihan kepada lebih dari
5.000 guru-guru di daerah, menyediakan lebih dari 260.000 buku cerita anak-anak,
serta memberikan akses buku bacaan kepada lebih dari 35.000 anak-anak di daerah terpencil di Indonesia Timur. TB Pelangi pernah mendapatkan penghargaan “Anugerah Nugra Jasa Darma Pustaloka 2013” dari Perpustakaan Nasional Republik
Indonesia. (Siaran Pers TB Pelangi/MDj/red)
0 Comments