Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

SMA NEGERI KAPAN DUKUNG PELAKSANAAN MERDEKA BELAJAR

 

Foto : Peserta Didik SMA Negeri Kapan saat mengikuti Kegiatan Bimtek Literasi, Kamis (16/6/2022).


TTS, CAKRAWALANTT.COM - Guna menunjang kualitas pendidikan yang diharapkan, Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Kapan, Kabupten Timor Tengah Selatan (TTS) mendukung proses pelaksanaan Program Merdeka Belajar yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Hal tersebut disampaikan dalam diskusi terkait “Kebijakan Pemerintah dalam Mendukung Gerakan Literasi” yang dibawakan oleh Pengawas Pembina SMA Negeri Kapan, Jimmy Pelle, Kamis (16/6/2022), di sela-sela Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Literasi yang diselenggarakan oleh sekolah tersebut.

 

Dalam pemaparan materinya, Jimmy mengatakan bahwa seluruh warga SMA Negeri Kapan, baik guru, tenaga kependidikan, dan peserta didik harus mampu meluangkan waktu untuk membaca, minimal selama 15 menit sebelum dilaksanakannya Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM). Hal itu, imbuhnya, mampu menghidupkan kembali budaya literasi di dalam lingkungan sekolah, sebab menurut data yang dikeluarkan oleh Programme for International Student Assessment (PISA), terang Jimmy, Indonesia selalu menempati urutan terbelakang dalam hal literasi. Posisi tersebut akan terus menurun dalam tiga tahun beruntun.

 

“Kita harus bisa meluangkan waktu untuk membaca selama 15 menit sebelum kegiatan pembelajaran. Itu penting untuk meningkatkan budaya literasi. Data Programme for International Student Assessment (PISA) menunjukan kalau kita (Indonesia) selalu menempati urutan terbelakang, dan akan terus menurun posisinya selama tiga tahun,” ujar Jimmy.

 

Selain mendukung peningkatan budaya literasi, lanjut Jimmy, seluruh warga sekolah juga harus menciptakan ekosistem pendidikan yang menyenangkan guna memberikan ruang pengembangan diri bagi para peserta didik. Ekosistem tersebut, tandasnya, juga harus didukung oleh pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Dengan demikian, harapnya, para peserta didik mampu menjadi individu yang merdeka dalam belajar.  

 

Jimmy juga menjelaskan bahwa dengan terlaksananya Program Merdeka Belajar, maka Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan akan tercipta. Pelajar Pancasila berarti pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan memiliki karakter sesuai nilai-nilai Pancasila. Untuk itu, tegas Jimmy, seluruh peserta didik SMA Negeri Kapan harus membangun dan menghayati 6 dimensi pembentuk Profil Pelajar Pancasila, yakni (1) beriman dan bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa; (2) mandiri; (3) bergotong-royong; (4) berkebhinekaan global; (5) bernalar kritis; dan (6) kreatif. (Meilisda M. Mellu, Peserta Didik Kelas XI IPA 2 SMA Negeri Kapan/MDj/red)


Post a Comment

0 Comments