Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

SMAS KATOLIK ST. IGNATIUS LOYOLA LABUAN BAJO GELAR UJIAN SEKOLAH SECARA DARING

Suasana Ujian Sekolah di SMAS Katolik St. Ignatius Loyola Labuan Bajo.


Manggarai Barat, CAKRAWALANTT.COM - Sekolah Menengah Atas Swasta (SMAS) St. Ignatius Loyola Labuan Bajo menggelar Ujian Sekolah secara daring bagi para peserta didik, Senin (4/4/2022). Ujian Sekolah tersebut dilaksanakan dengan memanfaatkan alat-alat elektronik digital, seperti hand phone, laptop, dan komputer. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) tersebut merupakan bentuk tanggung jawab sekolah selaku lembaga pendidikan dalam menyambut era digital di bidang pendidikan.

 

Dalam keterangannya, Kepala SMAS Katolik St. Ignatius Loyola Labuan Bajo, Agustinus Susanto Naba, SVD, S.S menegaskan bahwa pihak sekolah dan terkhususnya Panitia Ujian Sekolah telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelenggarakan kegiatan ujian dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah, sekaligus meminimalisir penggunaan kertas selama ujian.

 

“Pengunaan teknologi dalam ujian adalah salah satu cara kami untuk meminimalisir sampah kertas. Oleh karena itu, kami berpikir untuk melaksanakan ujian online. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memanfaatkan kemajuan alat alat elektronik di era digital ini dan itu merupakan tanggung jawab besar lembaga pendidikan karena teknologi sudah hampir menguasai seluruh aspek kehidupan kita. Walaupun begitu, kami juga mengalami kesulitan terkait fasilitas komputer yang kurang memadai. Jumlah komputer baru 32 unit sementara yang ikut ujian banyak,” tukas Agustinus.

 


Pantauan media, pelaksanaan Ujian Sekolah secara daring di SMAS Katolik St. Ignatius Loyola Labuan Bajo berjalan secara lancar, aman, dan sesuai dengan Protokol Kesehatan (Prokes) yang berlaku. Selain itu, untuk diketahui, pihak sekolah turut menanggung kuota internet bagi peserta didik selama ujian berlangsung, sebab tidak semua peserta didik mendapatkan sarana komputer sekolah, sehingga harus menggunakan hand phone atau laptop. Jumlah peserta didik yang mengikuti ujian adalah sebanyak 242 orang, sedangkan jumlah komputer yang tersedia adalah sebanyak 32 unit. (Frein Raden/MDj/red)


Post a Comment

0 Comments